Karakter Sound Tangga Nada Vokal Lirik Lagu

2.2.2 Karakter Sound

Karakter Sound Japanese rock terdengar tipis dan cempreng. Kalau untuk musik yang metal equalisasinya lebih ke mid dan trebelnya lebih besar, sedangkan untuk yang punk-nya sendiri trebelnya dominan. Untuk karakter sound bass-nya sendiri cenderung low bright. Tetapi masing-masing musisi mempunyai pengaturan sound sesuai selera mereka, misalnya saja Dir en Grey dimana sound gitarnya lebih berat dan banyak low tune

2.2.3 Tangga Nada

Tangga nada yang digunakan adalah pentatonic mayor, pentatonic minor, dan tangga nada kromatik. Tidak seperti musik barat, second major sol dan la tidak digunakan dalam musik Jepang, kecuali seni musik sebelum musik rock menjadi popular di Jepang. Walaupun semua musik yang berada di bawah naungan J-pop terdengar menjadi lebih barat seiring proses waktu, namun masih terpengaruh tangga nada pentatonic Jepang dan distortional tetrachord. Tangga nada pentatonik Jepang dibagi menjadi : Tangga nada Hirajoshi = W-H-2-H-2 tangga nada Iwato = H-2-H-2-W Tangga nada Kumoi = 2-H-2-W-H Tangga nada Hon Kumoi Shiouzhi = H-2-W-H-2 Tangga nada Chinese ,Raga Amritavarsini = 2-W-H-2-H Keterangan : W = Whole tone interval satu H = Half tone interval setengah Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Vokal

Vokal dalam Japanese Rock sering menggunakan teknik falseto. Biasanya vokalis memiliki karakter yang kuat dan khas serta skill kemampuan yang tinggi. Bukan vokalis wanita saja yang memakai teknik falsetto yang menjadi ciri khas seorang vokalis, tetapi vokalis pria juga menggunakan teknik yang serupa. Vokalis pria mampu menjangkau nada-nada tinggi sehingga suara mereka menyerupai suara wanita. Nada-nada tinggi ini kemudian digabung dengan teknik falseto dan vibrasi yang menjadi ciri penyanyi Jepang.

2.2.5 Lirik Lagu

Banyak lagu-lagu Japanese Rock seperti rock barat yaitu bercerita tentang isu politik. Meskipun bercerita tentang isu politk, tapi lagu tersebut didesain yang sesuai untuk anak-anak muda dengan lirik yang “bersih”. Musisi-musisi dari berbagai genre mulai menyanyikan lagu-lagu tentang kehidupan seperti cinta, sekolah, dan isu lainnya. Walaupun begitu, J-Rock masih mempertahankan image “pemberontakan” yang dilihat sebagai bentuk protes sosial.

2.2.6 Performance