kondisi suatu mesinperalatan akan menurun perbaikan menyeluruh hanya dapat dilakukan selama mesin berhenti. Kegiatan pemeliharaan yang
dilakukan berupa pengujian terhadap fungsi beberapa atau seluruh komponen mesinperalatan. Perbaikan dilakukan bertujuan untuk mengambil
kemampuan mesin pada kondisi yang seoptimal mungkin dan dapat menghasilkan daya kerja yang tinggi, serta dapat memperpanjang usia
kegunaan mesinperalatan.
3.3. Sistem Pemeliharaan Terencana
Sistem Pemeliharaan Terencana Preventife Maintenance System diterapkan dengan melaksanakan rencana kegiatan pemeliharaan pencegahan.
Rencana ini disusun dengan meramalkan kerusakan mesinperalatan berdasarkan pada fungsi tujuan, yang dapat berupa kualitas output mesinperalatan, biaya
pemeliharaan dan kesiapan mesinperalatan dalam produksi.
3.3.1. Variabel Keputusan
Untuk mendapatkan variabel-variabel keputusan system pemeliharaan terencana, maka langkah-langkah yang dilakukan terlebih dahulu adalah:
a. Menentukan Objek Penelitian
Penentuan ini didsarkan pada analisa yang mengelompokkan fungsi komponen mesin yang akan dipelihara kedalam tiga criteria, yaitu:
5
5
Kostas D.N,. Operation Managemen, Mc. Graw Hill International Book Company, 1989. hal 679
Kalas A : Kelompok komponen kritis, yang apabila mengalami kerusakan akan mengakibatkan terhentinya proses produksi
Universitas Sumatera Utara
Kelas B : Kelompok komponen semi kritis, yang berperan dalam memperlancar proses produksi dan apabila mengalami kerusakan tidak akan
mangakibatkan terhentinya proses produksi. Kelas C : Kelompok komponen non kritis, yang apabila komponen ini mengalami
kerusakan tidak mengganggu kegiatan proses produksi.
b. Menentukan Bagaimana Proses Pemeliharaan Dilakukan
Kegiatan pemeliharaan pencegahan merupakan kegiatan pemeliharaan yag dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan yang tidak terduga atau
menemukan keadaan yang dapat menyebabkan peralatan mengalami kerusakan. Sedangkan kegiatan pemeliharaan perbaikan merupakan kegiatan
pemeliharaan yang dilakukan setelah peralatanmesin mengalami kerusakan.
3.3.2. Masukan Sistem Pemeliharaan Terencana
Data catatan riwayat mesin merupakan data hasil pemeliharaan yang berguna sebagai informasi. Input dari system pemeliharaan terencana dapat
dikelompokkan kedalam dua bagian, yaitu data secara fisik dan data pemeliharaan secara ekonomis.
Data pelaksanaan secara fisik merupakan data yang berasal dari hasil pemeliharaan yang telah ada sebelumnya, meliputi kebutuhan waktu pelaksanaan,
suku cadang, tingkat keahlian dan prosedur pelaksanaannya. Data pelaksanaan secara ekonomis merupakan data biaya yang diperlukan
untuk pelaksanaan kegiatan pemeliharaan, meliputi biaya pergantian komponen, upah teknisi, kerugian yang ditimbulkan akibat terhentinya proses proses
Universitas Sumatera Utara
produksi, dan semua biaya yang menyangkut kegiatan pemeliharaan yang dilakukan masukan system pemeliharaan terencana.
3.3.3. Faktor-Faktor Pembatas Sistem Pemeliharaan Terencana
Didalam memutuskan kebijaksanaan pemeliharaan harus disesuaikan dengan kemampuan perusahaan, antara lain jumlah tenaga kerja, tingkat keahlian
untuk pemeliharaan yang tersedia diperusahaan, fasilitas dan teknologi pemeliharaan yang ada diperusahaan, rencana dan target kepastian produksi serta
dana atau anggaran pemeliharaan yang disediakan oleh perusahaan.
3.3.4. Kriteria Pemeliharaan Dalam Sistem Pemeliharaan Terencana
Kriteria penilaian system pemeliharaan terencana dapat berupa optimisasi output missal Profit, total biaya pemeliharaan atau target kapasitas produksi.
Ketiga criteria penilaian diatas pada dasarnya saling terkait, karena untuk memaksimalkan profit salah satunya adalah dengan cara meminimalkan total
biaya pemeliharaan dan hal ini berarti mengusahaakan agar terjadinya kerusakan tiba-tiba yang menyeluruh dapat dicegah, sehingga dapat menjamin kelancaran
proses produksi dan juga meningkatkan availabilitas produksi, sehingga melalui criteria penialaian ini alternative kebijaksanaan pemeliharaan dapat dievaluasi.
3.3.5. Proses Pengambilan Keputusan Dalam Pemeliharaan Terencana
Dalam mengambil keputusan untuk menentukan program dan jadwal pemeliharaan yang akan dilakukan, maka hal tersebut harus mengacu kepada
variable-variabel keputusan yang telah ditentukan, masukan input yang tersedia, dan factor-faktor pembatas serta kriteria penilaiaan yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Pengorganisasian Pemeliharaan