Penentuan Pola Distribusi Waktu Perbaikan Mesin Mixer

H 1 ditolak jika : x 2 ≥ hit x 2 Dimana : dk = derajat kebebasan = k – p – 1 tab = 5 – 1 – 1 = 3 α = taraf nyata = 0,01 Dari tabel 5.13 diperoleh x 2 hit = 11,261 dan dari tabel Value of Chi Square diperoleh x 2 tab = 11,345, sehingga x 2 hit x 2 tab . Dengan demikian hipotesa nol diterima, yaitu pola distribusi frekuensi pemeriksaan mesin bucket skip mengikuti pola exponensial negatif

5.2.2. Penentuan Pola Distribusi Waktu Perbaikan Mesin Mixer dan Bucket Skip

A. Penentuan Pola Distribusi Waktu Perbaikan Mesin Mixer

Dari tabel 5.3. dapat ditentukan pola distribusi waktu perbaikan Mesin Mixer. 1. Jumlah data n : 17 2. Nilai data maksimum R max Nilai data minimum R : 20,8 min Rentang R : 5,5 max – R min 3. Banyaknya Kelas = 1 + 3,3 log n : 15,3 = 1 + 3,3 log 17 = 5,06 ≈ 6 4. Panjag Kelas RK = 15,3 6 = 2,55 ≈ 2,6 5. Distribusi frekuensi perbaikan mesin mixer dapat dilihat pada tabel 5.14. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.14. Distribusi Frekuensi Waktu Perbaikan Mesin Mixer Kelas Interval Frekuensi fi Titik Tengah xi Fi.xi 5.5 – 8.09 4 6.795 27.18 8.1 – 10.69 4 9.395 37.58 10.7 – 13.29 3 23.99 71.97 13.3 – 15.89 2 14.595 29.19 15.9 – 18.49 2 17.195 34.39 18.5 – 21.09 2 19.795 39.59 Jumlah 17 91.765 239.9 6. Harga rata-rata waktu perbaikan mesin mixer adalah: ∑ ∑ = − − = k i i k i i i f x f x 1 1 . = 239,9 17 = 14,11 Harga Parameter µ = 1 x = 1 14,11 = 0,07 7. Perhitungan nilai kemungkinan perbaikan mesin mixer dapat dilihat pada tabel 5.15 : P i = e - μ t1 - e - μ t2 P i = e - 0,07 t1 - e - 0,07 t2 Dimana : t 1 t = batas bawah interval ke- i 2 Tabel 5.15. Nilai Kemungkinan Waktu Perbaikan Mesin Mixer = batas atas interval ke- i Batas Bawah Batas Atas Nilai e Nilai e - 0,07 t 1 P - 0,07 t 2 i 8,095 1 0,567 0,433 8,095 10,695 0,567 0,473 0,094 10,695 13,295 0,473 0,394 0,079 Universitas Sumatera Utara 13,295 15,895 0,394 0,329 0,066 15,895 18,495 0,329 0,274 0,055 18,495 ~ 0,274 0,000 0,274 Jumlah 1,000 8. Pengujian distribusi frekuensi waktu perbaikan Hipotesa yang digunakan adalah hipotesa nol H dan hipotesa alternatif H 1 H 1 H : Distribusi waktu perbaikan mesin mixer mengikuti distribusi eksponensial negatif 1 Pengujian dilakukan dengan menggunakan Chi Square of Fit Test, dimana hasil perhitungan terlihat pada tabel 5.16. : Distribusi waktu perbaikan mesin mixer tidak mengikuti distribusi eksponensial negatif Tabel 5.16. Uji Distribusi Waktu Perbaikan Mesin Mixer Kelas Interval Frekuensi fi P e i i = P i X . n 2 hit = f i - e i 2 e i 5.5 – 8.09 4 0,433 7,354 1,530 8.1 – 10.69 4 0,094 1,605 3,573 10.7 – 13.29 3 0,079 1,338 2,064 13.3 – 15.89 2 0,066 1,115 0,702 15.9 – 18.49 2 0,055 0,930 1,232 18.5 – 21.09 2 0,274 4,658 1,517 17 1,000 17,000 10,617 Kriteria penilaian terhadap hasil pengujian hipotesa diatas adalah: H diterima jika : x 2 ≤ hit x 2 H tab 1 ditolak jika : x 2 ≥ hit x 2 Dimana : dk = derajat kebebasan = k – p – 1 tab = 6 – 1 – 1 = 4 Universitas Sumatera Utara α = taraf nyata = 0,01 Dari tabel 5.16 diperoleh x 2 hit = 10,617 dan dari tabel Value of Chi Square diperoleh x 2 tab = 13,285, sehingga x 2 hit x 2 tab

B. Penentuan Pola Distribusi Waktu Perbaikan Bucket Skip