Menurut Efendy, usur-usur teori S-O-R dapat digambaran sebagai berikut:
Gambar diatas menujukan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu. Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat
berubah hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi dari apa yag didalamya. Hoveland, Jennis, dan Kelley 1998 menyatakan bahwa dalam
menelaah sikap ada 3 variabel penting, yaitu: Perhatian, Pengertian, dan Penerimaan.
II.4. Remaja
II.4.1. Pengertian Remaja
Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adolescere kata bendanya, adolescencentia yang berarti remaja yang berarti “tumbuh” atau
“tumbuh menjadi dewasa.” Bangsa primitif demikian pula orang-orang zaman purbakala memandang masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan
periode-periode lain dalam rentang kehidupan anak dianggap sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi.
Istilah adolescence, seperti yang dipergunakan saat ini, mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik.
Pandangan ini diungkapkan oleh Piaget, 1969 Hurlock 1999: 206 yang mengatakan:
STIMULUS Organisme:
• Perhatian • Pengertian
• Penerimaan
Respon
Perubahan sikap
Universitas Sumatera Utara
Secara psikologis, masa remaja adalah usia di mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi
merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak .Integrasi
dalam masyarakat dewasa mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber, termasuk juga perubahan
intelektual yang mencolok, transformasi intelektual yang khas dari cara berpikir remaja ini memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam
hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataanya merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini.
Lazimnya masa remaja dianggap mulai pada saat anak secara seksual menjadi matang dan berakhir saat ia mencapai usia matang secara hukum. Namun
penelitian tentang perubahan perilaku, sikap dan nilai-nilai sepanjang masa remaja tidak hanya menunjukkan bahwa setiap perubahan terjadi lebih cepat pada awal
masa remaja daripada tahap akhir masa remaja, tetapi juga menunjukkan bahwa perilaku, sikap dan nilai-nilai pada awal masa remaja berbeda dengan pada akhir
masa remaja. Secara umum masa remaja dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai
berikut Konopka, 1973 dalam Agustiani, 2006 : 29 : 1.
Masa remaja awal 12-15 tahun Pada masa ini indivisu mulai meninggalkan peran sebagai anak-anak
dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang unik dan tidak tergantung pada orang tua. Fokus dari tahap ini adalah
penerimaan terhadap bentuk dan kondisi secara fisik serta adanya konformitas yang kuat dengan teman sebaya.
2. Masa remaja pertengahanmadya 15-18 tahun
Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berpikir yang baru, pada masa ini remaja mulai mengembangkan kematangan
Universitas Sumatera Utara
tingkah laku, belajar mengendalikan impulsivitas, dan membuat keputusan-keputusan awal yang berkaitan dengan tujuan vokasional
yang ingin dicapai, selain itu penerimaan dari lawan jenis menjadi penting bagi individu.
3. Masa remaja akhir 18 – 21 tahun
Masa ini ditandai oleh persiapan akhir memasuki peran-peran orang dewasa. Selama periode ini remaja berusah memantapkan tujuan
vokasional dan mengembangkan sense of personal identity.
II.4.2. Karakteristik Remaja