komunikasi yang bersifat ekstrinsik adalah adanya standart atau tata aturan lain yang ditimbulkan karena adanya pengaruh pihak ketiga
atauh pengaruh situasi dan kondisi sehingga komunikasi antar manusia harus diperbaiki atau malah dihentikan.
6. Komunikasi antar pribadi merupakan suatu kegiatan dan tindakan.
Kedua pihak yang berkomunikasi harus sama-sama mempunyai kegiatan, aksi tertentu sehingga tanda bahwa mereka memang
berkomunikasi.
7. Komunikasi antar pribadi merupakan persuasi antar manusia. Persuasi
tidak lain merupakan teknik mempengaruhi manusia dnegan memanfaatkan data dan fakta psikologis maupun soosiologis dari
komunikan yang hendak dipengaruhi.
II.2.3. Faktor-faktor Komunikasi Antar Pribadi
Menurut pendapat Halloran, 1980 dalam Liliweri 1991: 48 mengemukakan bahwa manusia sebenarnya berkomunikasi dengan orang lain
karena beberapa faktor, yatu: 1.
Perbedaan antar pribadi 2.
Manusia meskipun merupakan makhluk yang utuh namun tetap mempunyai kekurangan
3. Adanya perbedaan motivasi antar manusia
4. Kebutuhan akan harga diri yang harus mendapat peangakuan dari
orang lain Cassagrande Liliweri, 1991: 48 juga berpendapat hampir senada, bahwa
orang berkomunikasi dengan orang lain karena: 1.
Setiap orang memerlukan orang lain untuk saling mengisi kekurangan dan membagi kelebihan
2. Setiap orang terlibat dalam proses perubahan yang relatif tetap
3. Interaksi hari ini merupakan spektrum pengalaman masa lalu, dan buat
orang mengantisipasi masa depan 4.
Hubungan yang diciptakan kalau berhasil merupakan paengalaman yang baru.
Universitas Sumatera Utara
Kita akhirnya dapat mengatakan bahwa komunikasi antar pribadi sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat, terkhusus dalam keluarga, dimana
adanya komunikasi yang terjalin antara orangtua dan anaknya. Kualitas komunikasi anak sangat dipengaruhi oleh sejauh mana orangtua berkomunikasi
kepadanya, didalam komunikasi tersebut dinamakan komuniaksi antar pribadi. Dikatakan demikian karena komunikasi terjadi secara tatap muka face to face
antara dua individu.
II.3. Teori S – O – R Stimulus - Organisme – Respon
Teori S-O-R beranggapan bahwa organisme menghasilkan prilaku tertentu jika ada stimulus tertentu pula. Jadi efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus
terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.
Pada awalnya model ini dikenal sebagai model Stimulus-Organism- Respon dimana unsur-unsur dasar ini terdiri dari:
1. Pesan atau Stimulus
2. Komunikan
3. Efek atau Respon
Stimulus atau pesan adalah rangsangan atau dorongan berupa pesan, Organisme adalah manusia atau seorang penerima, Respon adalah reaksi, efek, pengaruh atau
tanggapan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Efendy, usur-usur teori S-O-R dapat digambaran sebagai berikut:
Gambar diatas menujukan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu. Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat
berubah hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi dari apa yag didalamya. Hoveland, Jennis, dan Kelley 1998 menyatakan bahwa dalam
menelaah sikap ada 3 variabel penting, yaitu: Perhatian, Pengertian, dan Penerimaan.
II.4. Remaja
II.4.1. Pengertian Remaja