Komunikasi Antar Pribadi Ibu dan Remaja Putri Tabel 7

4.2.1. Komunikasi Antar Pribadi Ibu dan Remaja Putri Tabel 7

Keterbukaan anak pada ibu Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat terbuka 2 6.7 6.7 6.7 Terbuka 13 43.3 43.3 50.0 Biasa-biasa saja 15 50.0 50.0 100.0 Total 30 100.0 100.0 Keterbukaan dalam hubungan antar pribadi antara ibu dan remaja putri sangat diperlukan karena akan mendorong timbulnya saling pengertian, saling menghargai dan saling mengembangkan kualitas hubungan antar ibu dan remaja putri mereka. Berdasarkan tabel 8 diatas, mayoritas responden yaitu sebesar 15 orang atau sebanyak 50 dengan tingkat validitas persentasi 50 dimana persentase kumulatifnya 100 menyatakan bahwa mereka merasa biasa-biasa saja dalam hal keterbukaan bebas mengeluarkan isi hati dimana mereka tidak terlalu terbuka ataupun tertutup dalam keterbukaan kepada ibu mereka. Selanjutnya diterangkan sebanyak 13 responden atau 43.3 dengan tingkat validitas persentasi 93.3 dimana persentase kumulatifnya 50 mampu terbuka pada ibu mereka dan sebanyak 2 responden atau 6.7 dengan tingkat validitas persentasi 6.7 dimana persentase kumulatifnya 6.7 merasa sangat mampu terbuka, menceritakan hal apa saja pasa ibu mereka. Berdasarkan dari pernyataan responden yang sangat mampu terbuka hingg terbuka pada ibunya mengakuai bahwa ibu mereka juga terbuka pada mereka, ibu Universitas Sumatera Utara selalu mengerti pada keadaan merekam mendukung dan bias diajak untuk bertukar pikiran mengenai apa saja dan dapat menghibur mereka. Tabel 8 Dukungan ibu terhadapat pendapat anak Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat mendukung 1 3.3 3.3 3.3 Mendukung 22 73.3 73.3 76.7 Biasa-biasa saja 4 13.3 13.3 90.0 Tidak mendukung 3 10.0 10.0 100.0 Total 30 100.0 100.0 Berdasarkan tabel 9 diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 1 responden atau 3.3 dengan tingkat validitas persentasi .3 dimana persentase kumulatifnya 3.3 menyatakan bahwa mendapat dukungan penuh dalam artian bahwa ibu sangat mendukung penuh remaja putrinya dalam mengutarakan pendapat seputar seksualitas. Selanjutnya diterangkan bahwa sebanyak 22 responden atau 73.3 dengan tingkat validitas persentasi 73.3 dimana persentase kumulatifnya 76.7 menyatakan bahwa ibu mereka mendukung remaja putri dalam mengutarakan pendapat mereka seputar seksualitas. Selanjutnya diterangkan terdapat sebanyak 4 responden atau 13.3 dengan tingkat validitas persentasi 13.3 dimana persentase kumulatifnya 90 menyatakan bahwa ibu mereka bersikap biasa-biasa saja ketika mereka mengutarakan pendapat mereka seputar seksualitas. Selanjutnya diterangkan bahwa sebanyak 3 responden atau 10 dengan tingkat validitas persentasi 10 dimana persentase kumulatifnya 100 menyatakan bahwa mereka tidak mendapat dukungan dari ibu mereka ketika mereka mengutarakan pendapat mereka seputar seksualitas. Universitas Sumatera Utara Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ibu responden dapat memberikan dukungan kepada anaknya ketika anak mengutarakan pendapat meraka mengenai seputar seksualitas. Dengan adanya dukungan dari ibu, anak akan merasa nyaman ketika mengutarakan pendapatnya tentang pengetahuan mereka mengenai seksualitas. Dari hasil wawancara kepada beberapa ibu dari responden, mayoritas ibu mendukung remaja putri mereka dalam mengeluarkan pendapat seputar seksualitas dan keterbukaan remaja putri mereka mengenai seksualitas. Tabel 9 Sikap remaja putri terhadap pentingnya pengetahuan seksualitas Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Penting 6 20.0 20.0 20.0 Penting 24 80.0 80.0 100.0 Total 30 100.0 100.0 Berdasarkan tebel 10 diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 6 responden atau 20 dengan tingkat validitas persentasi 20 dimana persentase kumulatifnya 20 menyatakan bahwa pendidikan seks sangat penting diberikan orangtua terutama ibu kepada anaknya dalam hal pembahasan ini khusunya remaja putri. Selanjutnya diterangkan sebanyak 24 responden atau 80 dengan tingkat validitas persentasi 80 dimana persentase kumulatifnya 100 menyatakan bahwa pendidikan seks itu penting diberikan oleh orang tua ibu kepada anaknya. Universitas Sumatera Utara Tabel 10 Sikap ibu terhadap remaja putri Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat antusiasmendengarkan 2 6.7 6.7 6.7 Mendengarkan 19 63.3 63.3 70.0 Biasa-biasa saja 9 30.0 30.0 100.0 Total 30 100.0 100.0 Berdasarkan tebel 11 diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 2 responden atau 6.7 dengan tingkat validitas persentasi 6.7 dimana persentase kumulatifnya 20 menyatakan bahwa sikap ibu meraka sangat antusias dalam artian sangat mau mendengarkan ketika mereka menceritakan sesuatu hal yang mereka baru ketahui. Selanjutnya diterangkan bahwa sebanyak 19 responden atau 63.3 dengan tingkat validitas persentasi 63.3 dimana persentase kumulatifnya 70 menyatakan bahwa ibu mereka menunjukkan sikap antusias mendengarkan. Selanjutnya diterangkan bahwa sebanyak 9 responden atau 30 dengan tingkat validitas persentasi 30 dimana persentase kumulatifnya 100 menyatakan bahwa ibu mereka menunjukkan sikap biasa-biasa saja terhadap apa yang mereka certikan kepada ibu mereka. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan terhadap orangtua pelajar, mayoritas ibu menujukkan sikap positif mendengarkan anak mereka menceritakan suatu hal baru yang mereka ketahui. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seorang ibu yang mendengarkan anaknya bercerita dengan sangat antusias ataupun antusias mampu menunjukkan adanya sikap positif dari seorang ibu terhadap anaknya. Hal ini menujukkan bahwa sang ibu juga menghormati dan menghargai sang anak. Universitas Sumatera Utara Tabel 11 Frekuensi komunikasi antar pribadi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat sering 3 10.0 10.0 10.0 Sering 17 56.7 56.7 66.7 Cukup sering 10 33.3 33.3 100.0 Total 30 100.0 100.0 Tabel 11 menunjukkan data frekuensi komunikasi antar pribadi yang berlangsung antar anak dan ibu. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 3 responden atau 10 dengan tingkat validitas persentasi 10 dimana persentase kumulatifnya 10 menyatakan bahwa mereka sangat sering mengobrol dengan ibu mereka dengan frekuensi lebih dari 4 x sehari. Selanjutnya diterangkan bahwa sebanyak 17 responden atau 56.7 dengan tingkat validitas persentasi 56.7 dimana persentase kumulatifnya 67.7 menyatakan bahwa mereka sering mengobrol dengan ibu mereka dengan frekuensi 3-4 x sehari. Sedangkan sebanyak 10 responden atau 33.3 dengan tingkat validitas persentasi 33.3 dimana persentase kumulatifnya 10 menyatakan bahwa mereka cukup sering mengobrol dengan ibu mereka dengan frekuensi lebih dari 2 x sehari. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden sering mengobrol dengan ibu mereka. Dengan seringnya komunikasi antar pribadi itu berlangsung melalui obrolan sehari-hari, kesempatan untuk lebih terbuka dan lebih akrab antara ibu dan anak semakin besar, sehingga ibu mampu merasakan apa yang putri mereka rasakan. Universitas Sumatera Utara Tabel 12 Hubungan komunikasi remaja putri dengan ibu Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat akrab 3 10.0 10.0 10.0 Akrab 18 60.0 60.0 70.0 Biasa-biasa saja 9 30.0 30.0 100.0 Total 30 100.0 100.0 Tabel 12 menunjukkan hubungan komunikasi antara remaja putri dengan ibu mereka. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 1 responden atau 10 dengan tingkat validitas persentasi 10 dimana persentase kumulatifnya 10 memiliki hubungan komunikasi yang sangat akrab dengan ibunya, sebanyak 18 responden atau 60 dengan tingkat validitas persentasi 60 dimana persentase kumulatifnya 63.3 memiliki hubungan komunikasi yang akrab dengan ibunya, dan 9 responden atau 30 dengan tingkat validitas persentasi 30 dimana persentase kumulatifnya 100 memiliki hubungan komunikasi yang biasa-biasa saja dengan ibunya. Tabel 13 Informasi seputar pendidikan seks yang diberikan oleh ibu kepada remaja putri Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sering 10 33.3 33.3 33.3 Kadang-kadang 11 36.7 36.7 70.0 Tidak pernah 9 30.0 30.0 100.0 Total 30 100.0 100.0 Tabel 13 menunjukkan apakah ibu memberikan informasi mengenai pendidikan seksulaitas kepada remaja putrinya. Berdasarkan tabel 13 diatas dapat Universitas Sumatera Utara dilihat bahwa sebanyak 10 responden atau 33.3 dengan tingkat validitas persentasi 33.3 dimana persentase kumulatifnya 33.3 ibu mereka sering memberikan informasi mengenai pendidikan seksualitas, sedangkan sebanyak sebanyak 11 responden atau 36.7 dengan tingkat validitas persentasi 36.7 dimana persentase kumulatifnya 70 menunjukkan bahwa ibu hanya terkadang mereka memberikan informasi mengenai pendidikan seksualitas, dan selanjutnya diterangkan bahwa sebanyak 9 responden atau 30 dengan tingkat validitas persentasi 30 dimana persentase kumulatifnya 100 menunjukkan bahwa ibu mereka tidak pernah memberikan informasi mengenai pendidikan seksualitas. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas ibu kadang memberikan informasi mengenai pendidikan seks kepada remaja putri mereka. Sedangkan ada beberapa ibu yang masih menganggap bahwa pendidikan seks itu tidak perlu diberikan dalam artian bahwa ibu menganggap pembicaraan mengenai seksualitas dianggap tabu untuk dibicarakan secara terbuka kepada remaja putri mereka. Hal ini dapat dilihat melalui wawancara yang dilakukan peneliti kepada ibu dari pelajar remaja putri, yaitu Ibu Dewi Susilawati, Ibu Armiaty Ningsi, Ibu Mani Mega, Ibu Jumi dan Ibu Lena Butar-butar memberikan bahwa pendidikan seks masih tabu untuk dibicarakan kepada remaja putri mereka sehingga para ibu ini tidak pernah memberikan informasi mengenai pendidikan seks, alasan para ibu diatas bahwa putri mereka dapat mengetahui mengenai pendidikan seks itu dari sekolah. Bahwa tugas sekolah memberikan pengetahuan yang lebih banyak daripada orangtua mengenai ilmu pendidikan. Sedangkan Ibu Maya S, Ibu Ng Lian Po, Ibu Nurhayati, Ibu Suri, menyatakan bahwa mereka akan memberikan informasi mengenai pendidikan seks jika hanya putri mereka bertanya saja, dan Universitas Sumatera Utara Ibu Haniah Lubis menyatakan bahwa bahwa beliau mengajarkan pendidikan seks kepada remaja putrinya dari kecil, karena Ibu Haniah berpendapat bahwa pendidikan seks itu sebaiknya diberikan oleh orangtua dimana keluarga adalah contoh nyata, sehingga orangtua mampu mengontrol dan memahami anak-anak mereka. Tabel 14 Keterbukaan ibu dan remaja terhadap seksualitas Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat terbuka 2 6.7 6.7 6.7 Terbuka 14 46.7 46.7 53.3 Cukup terbuka 6 20.0 20.0 73.3 Tidak sama sekali 8 26.7 26.7 100.0 Total 30 100.0 100.0 Tabel 14 menunjukkan keterbukaan ibu dan remaja putri terhadap seksualitas. Berdasarkan tabel 14 diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 2 responden atau 6.7 dengan tingkat validitas persentasi 6.7 dimana persentase kumulatifnya 6.7 menyatakan bahwa ibu mereka sangat terbuka mengenai pendidikan seksualitas, selanjutnya sebanyak 14 responden atau 46.7 dengan tingkat validitas persentasi 46.7 dimana persentase kumulatifnya 53.3 menyatakan bahwa ibu mereka terbuka mengenai pendidikan seksualitas, selanjutnya sebanyak 6 responden atau 20 dengan tingkat validitas persentasi 20 dimana persentase kumulatifnya 73.3 menyatakan bahwa ibu mereka cukup terbuka mengenai pendidikan seksualitas, dan sebanyak 8 responden atau 26.7 dengan tingkat validitas persentasi 26.7 dimana persentase kumulatifnya 100 menyatakan bahwa ibu mereka tidak terbuka sama sekali mengenai pendidikan seksualitas. Universitas Sumatera Utara

4.2.2. Pengetahuan Pendidikan Seks Remaja Putri Tabel 15

Dokumen yang terkait

Pendidikan Seks” (Studi Deskriptif Mengenai Pendidikan Seks kepada Remaja Putri dalam Keluarga di Kelurahan Kristen, Pematangsiantar)

1 45 109

Tahapan Pengambilan Keputusan Menjadi Pekerja Seks Komersial Pada Remaja Putri

6 74 222

Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Menarche

4 96 54

Komunikasi Remaja Pelaku Seks Pranikah (Studi Kasus Pada Remaja Putri Pelaku Seks Pranikah Di Lingkungan XXII Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan Medan Helvetia)

1 74 100

Komunikasi Antar Pribadi Ayah Dan Perkembangan Kecerdasan Emosional Anak Remaja (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Ayah terhadap Perkembangan Kecerdasan Emosional Anak Remaja di SMA Swasta Al- Ulum, Medan)

0 44 140

Sikap Dan Tindakan Ibu Tentang Pemberian Pendidikan Seks Pada Remaja Putri Di Desa Tanjung Selamat Deli Serdang Tahun 2008

0 30 50

Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Keputihan di SMU Negeri 16 Medan

6 48 60

Komunikasi Antar Pribadi Ibu Dan Remaja Putri Terhadap Pengetahuan Pendidikan Seks Remaja Putri (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Ibu dan Remaja Putri terhadap Pengetahuan Pendidikan Seks Remaja Putri di SMU Sultan Iskandar Muda

1 45 92

BAB I PENDAHULUAN - Pendidikan Seks” (Studi Deskriptif Mengenai Pendidikan Seks kepada Remaja Putri dalam Keluarga di Kelurahan Kristen, Pematangsiantar)

0 0 32

Pendidikan Seks” (Studi Deskriptif Mengenai Pendidikan Seks kepada Remaja Putri dalam Keluarga di Kelurahan Kristen, Pematangsiantar)

0 0 16