Penilaian Kinerja Kinerja Karyawan 1. Pengertian Kinerja

corporate performance karena keduanya mempunyai hubungan yang erat. Dalam pembahasan mengenai permasalahan kinerja, maka tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. a. Faktor Kemauan Secara psikologis kemampuan ability karyawan terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality Knowledge and skill. Artinya karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata 110-120 dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah tercapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. b. Faktor Motivasi Motivasi terbentuk dari sikap attitude seorang karyawan dalam menghadapi situasi kerja. Notivasi merupakan kondisi menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan. Menurut Mathis 2006:113 kinerja individual dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : a. Kemampuan individual untuk melakukan pekerjaan tersebut. b. Tingkat usaha yang dicurahkan c. Dukungan organisasi.

2. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah salah satu tugas penting untuk dilakukan seorang manajer atau pimpinan. Walaupun demikian, pelaksanaan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara penilaian kinerja yang objektif bukanlah tugas yang sederhana. Penilaian harus dihindarkan adanya ”like dan dislike” dari penilai, agar objektivitas penilaian dapat terjaga. Kegiatan penilaian ini penting karena dapat digunakan untuk memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang kinerja mereka. Penilaian kinerja dapat menjadi sumber informasi utama dan umpan balik untuk karyawan yang merupakan kunci pengembangan bagi mereka di masa yang datang. Di saat atasan mengidentifikasi kelemahan, potensi, dan kebutuhan pelatihan melalui umpan balik penilaian kinerja, mereka dapat memberikan karyawan mengenai kemajuan mereka, mendiskusikan keterampilan apa yang perlu mereka kembangkan dan melaksanakan perencanaan pengembangan Mathis dan Jackson, 2002:83 Ada beberapa pendekatan yang dilakukan dalam menilai prestasi kerja As’ad, 2001: 22, yaitu : a. Subjective procedures Prosedur ini meliputi penilaian ataupun pertimbangan-pertimbangan terhadap kecakapan kerja yang dilakukan oleh : Superior atasannya, sub ordinates bawahannya, Peers kelompok kerja, rekan-rekan sekerja, out-side observer para observer dari luar dan Self diri sendiri. Prosedur sangat tergantung pada opini manusia, maka prosedur ini memiliki kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh manusia human error, yaitu: 1 Tipe Liniency, terjadi kalau penilai cenderung memberikan nilai yang tinggi kepada bawahannya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2 Tipe Strictness, terjadi kalau penilai cenderung memberikan nilai yang rendah kepada bawahannya. 3 Tipe Central Tendency, terjadi apabila orang yang dinilai enggan memberikan nilai yang tinggi kepada bawahannya. 4 Halo Effect Error, adalah kesalahan kesan umum dari si penilai karena pengaruh pengalaman sebelumnya 5 Personal Bias, adalah bentuk kesalahan karena adanya prasangka- prasangka, baik ke arah positif maupun ke arah negatif. b. Direct Measures Metode ini tidak seperti metode yang terdahulu dimana evaluator dimintai pertimbangannya terhadap prilaku kerja karyawan yang menjadi bawahannya. Ada 2 dua tipe untuk evaluasi ini yaitu: 1 Berhubungan dengan produksi, yaitu menyangkut unit-unit yang diproduksi dan kualitas produk. 2 Berhubungan dengan personal information, yaitu meliputi absensi, ketepatan datang, keluhan-keluhan dari karyawan, waktu yang dipergunakan untuk mempelajari pekerjaan dan sebagainya. c. Proficiency Testing Merupakan pendekatan lain dalam mengevaluasi kecakapan karyawan. Dalam hal ini karyawan yang dites diminta untuk memerankan pekerjaan seperti keadaan yang sesungguhnya Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN PT. Bank Perkreditan Rakyat BPR Mitradana Madani sebelumnya bernama PT. BPR Swadharma Sunggal Bestari didirikan pada tanggal 25 Oktober 1996 berdasarkan Akte Notaris No. 15 merupakan Bank Perkreditan Rakyat yang resmi beroperasi di kota Medan sejak tahun 1997 yang merupakan anak perusahaan PT. BNI 46 dan Koperasi Karyawan PT. BNI 46 atau Koperasi Swadharma dengan membuka kantor operasionalnya di Jl. Medan Binjai KM 9, Kelurahan Kampung Lalang Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Pada tahun 2005 karena perubahan visi dan bisnis di PT. BNI 46 maka kepemilikan saham di PT. BPR Swadharma Sunggal Lestari yang terdiri dari Bank BNI 46 sebagai pemegang sebagai pemegang saham mayoritas, Koperasi Swadharma, dan Karyawan Karyawati Bank BNI 46, dijual kepada seorang pengusaha nasional sekaligus mengambil alih dominasi kepemilikan saham PT. BNI 46 di 31 PT BPR lainnya yang beroperasi di Riau, Sumatera Barat dan Pulau Jawa. Pada tanggal 29 Juli 2009 berdasarkan Akte Notaris No. 201 saham perusahaan diakuisisi oleh investor baru, sehingga pemegang saham saat ini terdiri dari Zinal Abidinsyah Siregar sebagai pemegang saham mayoritas, Koperasi Swadharma, dan Eks. Karyawan Karyawati Bank BNI 46. Perubahan nama PT. BPR Swadharma Sunggal Bestari menjadi PT. BPR Mitradana Madani dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2006 berdasarkan Akte Notaris No. 23 dan telah mendapat ijin dari Bank Indonesia sesuai Surat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara