Ruang Lingkup Potensi Diri

yang konkrit dua jeruk ditambah tiga jeruk menjadi lima jeruk. Selanjutnya, ia mampu berprilaku di dalam kognisinya menghitung, menambah, membagi, mengalikan, menganali nama-nama kota di peta buta dan sebagainya sehingga ia tidak perlu sungguh-sungguh berbuat sesuatu untuk memecahkan suatu masalah. Misalnya, untuk menemukan kantor kepala desa, ia tidak perlu berjalan menyusuri seluruh desa, tetapi cukup membaca peta dan mengikuti peta tersebut sampai ke kantor kepala desa. d. Tahap Oprasional Formal 11 tahun ke atas. Pada tahap ini orang sudah mampu memecahkan masalah-masalah hipotesis dan dapat berfikir deduktif menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak ataubelum terjadi dalam kenyataan. Misalnya, “jika reactor nuklir bocor apakah yang harus dilakukan pemerintah?” atau “jika seorang anak tiga kali tidak naik kelas apakah yang harus dilakukan oleh orang tuanya?”. Menurut Piaget, tahapan berkembang positif itu adalah invariant yaitu seragam atau sama saja bagi setiap orang dan tidak ada tahapan yang dapat diloncati sebelum masuk ketahapan berikutnya, karena setiap tahapan adalah persiapan bagi tahap berikutnya. 58 2. Emosi Kata “emosi” berasal dari bahasa latin “emovere” yang artinya “bergerak keluar”, maksud setiap emosi adalah untuk menggerakkan 58 Sarlinto Wirawan Sarwono, Psikologi Sosial Individu Dan Teori-Teori Psikologi Sosial, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, h. 78-79. individu untuk menuju rasa aman dan pemenuhan kebutuhannya serta menghindari sesuatu yang merugikan dan menghambat pemenuhan kebutuhan. 59 Emosi menurut Arnold yaitu rasa dan atau perasaan yang membuat kecenderungan yang mengarah terhadap sesuatu yang secara intuitif di nilai sebagai hal yang baik atau bermanfaat atau menjauhi dari sesuatu yang secara intuitif di nilai buruk atau berbahaya. Tindakan itu diikuti oleh pola-pola perubahan fisiologis sejalan dengan mendekati atau menghindari objek. 60 Emosi merupakan luapan yang berkembang dan surut dalam waktu yang cepat. 61 Kecerdasan emosi menurut Ary Ginanjar Agustian adalah kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya kepekaan emosi sebagai sumber energy, informasi, koneksi dan pengaruh manusia. Emosi adalah bahan bakar yang tidak tergantikan oleh apapun oleh otak agar mampu melakukan penalaran yang tinggi. Emosi menyulut kreatifitas, kolabirasi, inisiatif dan transformasi, sedangkan penalaran logis berfungsi mengatasi dorongan-dorongan yang keliru dan menyelaraskannya dengan proses dan teknologi dengan sentuhan manusiawi. Emosi juga salah satu penggerak. Bukti-bukti bahwa nilai-nilai dan watak dan dasar seseorang dalam hidup ini tidak berakar pada IQ, tetapi pada kemampuan emosional, intregitas, komitmen, konsistensi, ketulusan dan totalitas itulah yang dijadikan tolak ukur kecerdasan emosi 59 Mohammad Surya, Psikologi Konseling, Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2003, h. 82. 60 Ibid, h. 83. 61 Peter Salim Yenni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern Enlish Press, 1991, Edisi Pertama, h. 393. EQ. kecerdasan emosi sebenarnya akhlak dalam Islam yang pernah diajarkan oleh Rasullullah 1.400 tahun yang lalu, jauh sebelum konsep EQ diperkenalkan saat ini sebagai sesuatu yang dinamakan ESQ Kecerdasan Emosi dan Spiritual. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak rencana seketika untuk mengatasi masalah yang ditanamkan secara berangsur- angsur yang terkait dengan pengalaman dari waktu ke waktu. 62 John Mayer, psikolog dari University of New Hampshire, mendefinisikan kecerdasan emosi yaitu kemamouan memahami emosi orang lain dan cara mengendalikan emosi diri sendiri. Lebih lanjut pakar psikologi Coper dan Sawaf mengatakan bahwa kecerdasan emosional merupakan kemampuan merasakan, memahami, dan secara kolektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energy dan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosi menuntut pemilikan perasaan, untuk belajar mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energi emosi dalam kehidupan sehari-hari. 63 Dapat dirangkum bahwa kecerdasan emosi dapat diartikan kemampuan untuk mengenali, mengelola dan mengekspresikan dengan tepat, termasuk untuk memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, serta membina hubungan dengan orang lain. Jelas bila seorang individu mempunyai kecerdasan emosi tinggi, dapat hidup bahagia dan sukses karena percaya diri serta mampu menguasai kesehatan mental yang baik. 62 Mohammad Surya, Psikologi Konseling, Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2003, h. 80. 63 Ibid, h. 82. Walaupun demikian, masing-masing faktor tersebut merupakan gambaran agar dapat mendefinisikan dan menggambarkan suatu emosi yang kita rasakan. Misalnya jika kita suatu perasaan yang berbaur benci, takut dan sedih? Bagaimana kita menangkap emosi yang sedang dirasakan? Sulit bagi kita untuk menangkap emosi tersebut namun beberapa peneliti di University of California di Sanfransisco menyatakan bahwa ekspresi wajah, gerak tubuh dapat dijadikan identifikasi awal kita untuk melakukan identifikasi emosi yang sedang dirasakan saat itu. Agar dapat mengembangkan keterampilan kecerdasan emosional, pakar psikologi Salovey memberikan beberapa arahan, seperti : a. Mengenali emosi diri kesadaran diri, mengenali perasaan sewaktu perasaan yang dirasakan terjadi merupakan dasar kecerdasan emosional. Kemampuan untuk memanta perasaan diri waktu kewaktu merupakan hal penting bagi pemahaman diri. Ketidak mampuan mencermati parasaan diri kita sesungguhnya menempatkan kita pada lingkungan perasaan. Orang yang memiliki keyakinan yang lebih tentang perasaannya adalah bagaika pilot yang canggih mampu mengenali kepekaan lebih tinggi akan keadaan emosi yang dirasakan saat itu. b. Mengelola emosi, menangani perasaan agar dapat terungkap dengan pas adalah kecakapan yang tergantung pada kesadaran diri. Kemampuan untuk menghibur diri, melepaskan kemurungan atau ketersinggungan, atau akibat-akibat yang muncul karena kegagalan keterampilan emosional dasar ini. c. Memotofasi diri, penataan emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat dalam keterkaitan memberi perhatian untuk member motvasi diri sendiri dan menguasai diri serta ia mampu melakukan kreasi secara bebas. Pengendalian diri seperti menahan diri terhadap suatu keputusan dan [engendalian dorongan hati sebagai landasan keberhasilan dalam berbagai bidang. d. Memahami emosi orang lain, seperti kemampuan yang bergantung pada kesadaran diri emosional, merupakan keterampilan bergaul atau berinteraksi dengan orang lain. Jika kita diberikan kemampuan empati yang tinggi situasi demikian dapat menggerakkan pekerjaan yang cocok untuk individu ini seperti bidang keperawatan, mengajar, penjualan dan manajemen. e. Membina hubungan, keterampilan membina hubungan merupakan bagian dari keterampilan sosial, hal ini dapat menunjang kita dalam mengembangkan pergaulan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan komunikasi. Apabila emosi kuat, seringkali terjadi juga perubahan-perubahan pada tubuh kita, antara lain : a. Reaksi elektris pada kulit : meningkat bila terpesona b. Peredaran darah : bertambah cepat bila marah c. Denyut jantung : bertambah cepat bila terkejut d. Pernafasan : bernafas panjang bila kencang e. Pupil mata : membesar bila sakit mata atau marah f. Luir : mongering bila takut dan tegang g. Bulu roma : berdiri bila takut h. Pencernaan : Mencret-mencret bila tegang i. Otot : ketegangan dan ketakutan menyebabkan otot menegang dan bergetar j. Kondisi darah : komposisi darah akan picu berubah dalam keadaan emosional karena kelenjar-kelenjar lebih aktif. 64 3. Spiritual Spiritual adalah spirit atau murni. 65 Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa didasari pemhaman dan keyakinan bahwa sumber pengetahuan adalah dari Allah SWT, justru akan membuat manusia lebih banyak melakukan ‘trial and error’. Pengembangan segi-segi kehidupan sebagai rahasia untuk meraih sukses manusia, perlu disempurnakan oleh faktor SQ Spiritual Qoutient, demi kematangan kerohanian. Spiritual dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer adalah berkenaan dengan spirit atau jiwa. 66 Membangun mutu insane yang berkualitas menurut Adi Sasono tidaklah cukup dengan hanya mengandalkan IQ saja, namun harus didukung oleh SQ. Kecerdasan emosi 64 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana, 2005, h. 171. 65 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power, Jakarta: Arga, 2003, h. 51. 66 Peter Salim Yenni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern Enlish Press, 1991, Edisi Pertama, h. 1457. EQ pun harus pula didasari dan didorong untuk mencari ridha Allah spiritualitas. Inilah jawaban untuk mengatasi krisis multidimensi yang sedang melanda Indonesia saat ini. Kunci dan kamus dari konsep ESQ menurut Ary Ginanjar Agustian adalah Asmaul Husnah atau 99 nama dan sifat Allah SWT. “Manusia diberi wewenang untuk menggunakan haknya dari Allah SWT untuk mengurangi keluasan samudra hakikat dari ilmu-Nya. Maka dengan meresapi ke-99 asma Allah tersebut, seorang pria akan mampu menguatkan dirinya kembali reinforcement sebagai titik tolak pembangunan dan pengesahan kecerdasan emosinya. Dengan Asmaul Husnah manusia berikhtiar untuk menunjukkan kebaikan dari kebenaran, kebenaran dari kebenaran, dan keindahan dari kebenaran milik-Nya.” Di dalam Islam hal-hal yang berhubungan dengan kecakapan emosi dan spiritual seperti konsistensi isyiqamah, kerendahan hati tawadhu, berusaha dan berserah diri tawakkultawakal, totalitas kaffah, keseimbangan tawazun, integritas dan pnyempurnaan ikhsan dan ketulusan sincerety, semua itu dinamakan akhlakuk kharimah.” Kecerdasan spiritual berasal dari suara-suara hati, sedangkan suara- suara hati ternyata sama dengan nama dan sifat-sifat Ilahiyah yang telah terekam di dalam jiwa setiap manusia, seperti dorongan ingin mulia, dorongan ingin belajar, dorongan ingin bijaksana dan dorongan-dorongan lainnya. Untuk meningkatkan kecerdasan spiritual SQ dpat ditempuh dengan menghayati serta mengamalkan agama, yaitu Rukun Iman Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat-Malaikat Allah, Iman kepada Kitab- Kitab Allah, Iman kepada Rasul Allah, Iman kepada Hari Kiamat, dan Iman kepada Qada dan Qadar dan Rukun Islam Membaca dua kalimat syahadat, Shalat lima waktu, Puasa di Bulan Ramadhan, membayar Zakat, Pergi Haji bila mampu. Shalat ternyata berisi tentang pokok-pokok pikiran dan bacaan suara-suara hati itu sendiri. Misalnya ucapan Maha Suci Allah, Maha Besar Allah, Maha Tinggi Allah, Maha Pengasih dan Penyayang, itu semua akan menjadi suatu reinforcement atau penguatan kembali akan pentingnya suara-suara hati mulia itu yang sesungguhnya juga telah dimiliki di dalam setiap dada manusia, sehingga sumber-sumber ESQ tersebut akan hidup untuk mencerdaskan emosi dan spiritual, sekaligus kecerdasan jiwa anda. “apabila kondisi di atas kita lakukan berulang- ulang, maka itu akan menjadi sebuah doktrin yang akan mengisi jiwa, baik sadar atau tanpa disadari melalui mekanisme “Repetitive Magic Power” berujung pada pemilikan tingkan ESQ yang tinggi, atau seseorang yang berakhlak mulia, yang merupaka syarat utama keberhasilan. Itu merupakan metode pengesahan God Spot hati nurani di dalam hati manusia. 4. Keterampilan Keterampilan atau life skill adalah berbagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berprilaku positif yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tantangan dalam hidupnya sehari-hari secara efektif. 67 Keterampilan menurut Peter Salim dan Yenny Salim adalah kecakapan dalam menyelesaikan tugas, kecekatan. 68 Keterampilan atau life skill dapat dikelompokkan dalam empat jenis, yaitu : a. Keterampilan personal personal skill yang mencakup keterampilan mengenai diri sendiri, keterampilan berfikir rasional dan percaya diri. b. Keterampilan sosial social skill seperti keterampilan melakukan kerja sama, bertenggang rasa dan tanggung jawab sosial. c. Keterampilan akademik academic skill seperti keterampilan dalam melakukan penelitian, percobaan-percobaan dengan pendekatan ilmiah d. Keterampilan vokasional vocational skill adalah keterampilan yang berkaitan dengan suatu bidang kejuruanketerampilan tertentu seperti dibidang perbengkelan, jahit menjahit, peternakan, pertanian, produksi barang-barang tertentu. 69 Keempat kecakapan tersebut dilandasi oleh kecakapan spiritual yakni, ketaqwaan, moral, etika, dan budi pekerti yang baik sebagai salah satu pengamalan dari sila pertama pancasila, dengan demikian pendidikan 67 Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup life skill Pendidikan Luar Sekolah, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, 2003, h. 5. 68 Peter Salim Yenni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern Enlish Press, 1991, Edisi Pertama, h. 1596. 69 Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup life skill Pendidikan Luar Sekolah, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, 2003, h. 7. keterampilan atau life skill diarahkan pada pembentukan manusia yang berakhlak mulia, cerdas, terampil, sehat, dan mandiri. Penyelenggaraan pendidikan keterampilan atau life skill pada satuan dan program pendidikan luar sekolah mengutamakan pengantasan kemiskinan, penanggulangan pengangguran dan lebih mendekatkan pada pembelajaran yang bisa memberikan penghasilaan. Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa hakikat pendidikan keterampilan atau life skill dalam pendidikan luar sekolah merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan kemampuan. Memungkinkan warga belajar dapat hidup mandiri. Dalam penyelenggaraan pendidikan keterampilan atau life skill berprinsip dari empat pilar pendidikan yaitu learning to know belajar untuk memperoleh pengetahuan, learning to do belajar untuk berbuatmelakukan pekerjaan, learning to be belajar untuk dirinya menjadi orang yang berguna, learning to live together belajar untuk dapat hidup bersama dengan orng lain. 55

BAB III GAMBARAN UMUM

YAYASAN RUMAH YATIM AR-ROHMAN INDONESIA PAMULANG, TANGERANG SELATAN

A. Sejarah Berdirinya Yayasan Rumah Yatim Ar-rohman Indonesia

RUMAH YATIM adalah sebuah organisasi sosial yang bertujuan membantu anak-anak yatim dan dhuafa agar mereka memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih gemilang. Rumah Yatim hadir untuk menjadi jembatan kasih sayang antara saudara-sudara kita yang terhimpit kekurangan dan keterbatasan. Rumah Yatim hadir membantu siapapun yang merasa berkepentingan untuk berbagi dan menyucikan rezeki yang dimiliki. Ada 12.000 anak yatim dan dhuafa dalam asuhan Rumah Yatim saat ini dan bertekad untuk terus menerus berkembang karena ada ribuan bahkan jutaan anak-anak bernasib sama di sekitar kita yang masih menunggu uluran tangan dan kepedulian. 70 Saran, masukan serta kontribusi dari semua pihak adalah hal teramat berharga yang dinantikan dalam upaya Rumah Yatim untuk selalu memberikan dan melakukan yang terbaik. Sebelum menjadi lembaga yang professional dalam menangani anak yatim dan dhuafa, yayasan ini hanya menyandang nama rumah yatim saja. Pada awalnya sekitar bulan April tahun 1997, salah seorang rekan Sdr. Abdullah meninggal dunia. Penyakit ginjalnya yang sudah akut 70 Brosur, Yayasan Rumah Yatim Ar-rohman Indonesia, juli 2012. memisahkannya dari kehidupan ini dan meninggalkan seorang isteri dan empat orang buah hatinya yang masih kecil-kecil. M. Iqbal 5 Thn, Aty Nuraini 3,5, M. Faruq Waliullah 2 dan Salma Hanifah 5 Bln harus menghadapi dan menjalani kehidupan tanpa kasih sayang dan bimbingan sang ayah. 71 Kondisi ini sangat memprihatinkan. Tak terbayangkan bagaimana sang ibu Zainab Hayati, 36 Thn akan berjuang membesarkan, dan memberikan bekal terbaik untuk masa depan keempat buah hatinya. Bekal yang ditinggalkan almarhum pun tidaklah terlalu besar dan tentu akan sangat minim untuk membiayai dan memenuhi segala kebutuhan mereka. Rumah Yatim pun tergerak untuk membantu mereka. Dengan segala keterbatasan yang ada Rumah Yatim mencoba menyisihkan apa yang dimiliki untuk membantu mereka memenuhi kebutuhannya. Secara bersama-sama, Rumah Yatim mengontrak sebuah rumah sederhana untuk tempat tinggal mereka dan kami mengupayakan mereka untuk dapat bersekolah sebagaimana layaknya. 72 Ternyata Rumah Yatim tidak sendiri. Tanpa diduga, para tetangga yang tinggal di sekitar rumah sederhana yang dikontrak menaruh perhatian dan menunjukkan simpatinya atas apa yang kami lakukan. Mereka dengan sukarela memberikan sumbangsihnya kepada anak-anak yatim yang Rumah Yatim asuh. Berbagai sumbangan tulus berbentuk materi dan non-materi kami terima dengan rasa terima kasih dan keharuan mendalam. Teramat 71 Administrator, “sejarah berdirinya yayasan,” diakses pada tanggal 18 Mei 2014 pukul 10.00 WIB dari www.rumah-yatim.orgindonesiaindex.php2012032822profilwhats-new-in- 15.html 72 Administrator, “sejarah berdirinya yayasan,” banyak di sekitar Rumah Yatim para dermawan yang ikut berbagi dan peduli dengan nasib anak-anak yatim itu. Rumah Yatim terinspirasi, dari bantuan para tetangga, kebutuhan anak-anak yatim yang makin meningkat , dan adanya permintaan dari anak- anak yatim yang lain untuk diasuh dalam asuhan Rumah Yatim, akhirnya memberikan inspirasi. Rumah Yatim tergerak untuk membentuk satu lembaga formal yang bisa lebih baik lagi dalam upaya memberikan asuhan bagi anak- anak yang kurang beruntung itu. Lahirlah kemudian sebuah Yayasan sosial yang bertujuan menampung dan mengasuh anak-anak Yatim yang tinggal di daerah Bandung dan sekitarnya dengan nama Yayasan Rumah Yatim Ar- rohman Indonesia. Berkat Rahmat dan karunia Ilahi dan dukungan serta kontribusi para dermawan di kota Bandung dan sekitarnya Rumah Yatim Ar-rohman Indonesia telah menjadi sebuah institusi sosial yang legal dan profesional yang mencoba memberikan pelayanan dan pengasuhan terbaik untuk anak- anak yatim dan dhuafa agar mereka tidak kehilangan kawalan dalam meraih masa depan yang lebih cemerlang. Rumah Yatim Ar-rohman Indonesia akan selalu berupaya menjadi lembaga yang profesional dan dinamis. Sadar segala bentuk bantuan dan dukungan dari para dermawan adalah amanah tidak ringan yang harus di pertanggungjawabkan di dunia dan di akhirat. Penyelenggaraan Pemeriksaan oleh Tim Akuntan Publik, adalah salah satu bentuk komitmen Rumah Yatim Ar-rohman Indonesia dalam upaya membentuk lembaga sosial yang terpercaya. 73 Dalam menjalani tugasnya menjadi lembaga professional dalam menangani anak yatim dan dhuafa rumah yatim mengacu pada nilai agama islam yang terdapat pada surat al-Baqarah 2: 261 yaitu                            Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan ganjaran bagi sesiapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui. Q.S. al-Baqarah 2: 261. Berdasarkan dari Al-Qur’an surat Al-Baqarah: 261 di atas sebagai orang yang beriman kita harus membantu antar sesama yang membutuhkan dan barang siapa yang membantu diibaratkan dengan sebutir biji yang nanti akan dilipat gandakan oleh Allah SWT. Sebagai umat islam diwajibkan untuk membayar Zakat bagi yang mampu.                                  “Tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” Q.S. al-Baqarah 2: 220 73 Wawancara pribadi dengan Edi Nugroho, Jakarta, pada tanggal 20 Maret 2012.