Asrama Yayasan Rumah Yatim Ar-rohman Indonesia

65

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Manajemen strategi pengembangan potensi anak di Yayasan Rumah

Yatim Ar-rohman Indonesia Pamulang, Tangerang Selatan. Sebagai sebuah wadah yang bergerak dalam pengasuhan dan pengelolaan anak yatim dan dhuafa, Yayasan Rumah Yatim Ar-rohman Indonesia berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi anak yatim dan dhuafa. Dengan membimbing mereka menuju masa depan yang lebih gemilang dan mencapai kehidupan yang sejahtera dengan memberikan ilmu- ilmu yang bermanfaat dan mengembangkan potensi yang dimiliki masing- masing dari mereka. Semua organisasi untuk mencapai tujuannya membutuhkan manajemen strategi, begitu juga organisasi pelayanan kemanusiaan. Sebagai organisasi non-pemerintah Yayasan Rumah Yatim Ar-rohman Indonesia sesuai dengan tujuan dan misi merupakan organisasi pelayanan kemanusiaan atau Human Service Organization HSO yang tergolong kedalam usaha perubahan manusia people changing technology. Hal ini didasari bahwa klien dalam hal ini adalah anak yatim dan dhuafa memiliki kemampuan yang signifikan untuk memperbaiki dan patuh dengan perubahan. Anak yatim dan dhuafa memiliki kemampuan untuk mendapatkan ilmu sebanyak mungkin hanya saja tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan hal tersebut. Untuk mendapatkan kesempatan memperoleh ilmu anak yatim dan dhuafa harus merubah sikap dan sifat kearah yang lebih baik dengan patuh akan peraturan yang ditetapkan oleh Yayasan Rumah Yatim Ar-rohman Indonesia. Dalam hal pengembangan dan pengasuhan anak yatim dan dhuafa yang dilakukan Yayasan Rumah Yatim Ar-rohman Indonesia belum tertulis secara jelas manajemen strategi yang dilakukan tetapi proses penanganan dan pemilihan program dapat dinyatakan memiliki kesamaan dengan proses manajemen strategi. Berdasarkan pada teori yang sudah penulis kutip pada bab sebelumnya, manajemen strategi membantu organisasi dalam melakukan aktivitas atau tindakan dalam mencapai tujuan. Seperti yang terdapat dalam buku Manajemen Strategi Konsep yang ditulis oleh Fred R. David bahwa untuk mencapai tujuan dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat ada 3 tiga tahapan dalam manajemen strategi yaitu perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Maka, penulis akan menganalisis manajemen strategi dalam mengembangkan potensi anak yang dilakukan oleh Yayasan Rumah Yatim Ar-rohman Indonesia berdasarkan teori diatas.

1. Perumusan Strategi

Sebelum terbentuknya sebuah program yang dapat diimplementasikan, tentunya pertama-tama dibutuhkan terlebih dahulu sebuah perencanaan yang matang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Usaha yang dilakukan oleh Yayasan Rumah Yatim Ar-rohman Indonesia dalam merumuskan strategi ditentukan dari misi yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Pentingnya misi yang jelas digunakan untuk memastikan kebulatan tujuan dari sebuah organisasi. Sehingga untuk merumuskan strategi yang tepat sebuah organisasi harus memiliki misi yang jelas. Analisis SWOT digunakan untuk menentukan tahap perumusan strategi yang terdiri dari tiga tahap yaitu, tahap pengumpulan data, tahap analisa data dan tahap pengambilan keputusan. Pada tahap pengumpulan data akan dibedakan menjadi dua yaitu data internal dan data eksternal. Data internal diperoleh dari lingkungan dalam asrama Yayasan Rumah Yatim Ar-rohman Indonesia Pamulang, Tangerang Selatan, antara lain:  Keadaan staf dan anak asuh  Fasilitas dan prasarana asrama  Kegiatanprogram asrama  LokasiGeografis asrama  Administrasi staf dan anak asuh Pengambilan data internal diambil dari kekuatan strength dan kelemahan weakness Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar asrama Yayasan Rumah Yatim Ar-rohman Indonesia Pamulang, Tangerang Selatan, antara lain:  Peran Masyarakat  Donator  Pemerintah  Organisasi lain Pengambilan data eksternal diambil dari peluang opportunities dan ancaman threat. Tahap analisa data a. Kekuatan Strength  Terjalinnya kerja sama yang ada diantara para staf di setiap asrama.  Letak dari lokasi asrama berada di kota-kota besar yang memudahkan untuk mencarimengetahui lokasi yayasan.  Terjalin hubungan yang baik antara staf dengan anak-anak asuh yang tinggal di asrama.  Program-program yang yayasan buat dapat membangun kemampuan potensi diri anak asuh untuk mencapai cita-cita mereka. b. Kelemahan Weakness  Kurangnya pekerja professional yang membantu dalam pengasuhan anak yatim dan dhuafa.  Sarana dan prasarana untuk anak asuh terbatas dan berbeda dikarnakan sesuai dengan pendapatan donasi dari donatur di setiap asrama.  Terkadang terjadi penurunan kualitas kerja staf dikarenakan banyak tugas yang dilakukan sedangkan pendapatangajiupah yang diterima tidak banyak