Faktor-Faktor Perkembangan Anak LANDASAN TEORI

lingkungan yang ada disekitar anak untuk pertumbuhan dan perkembangan yaitu : a Keluarga Shigelman dan Shaffer mendefinisikan keluarga sebagai unit sosial terkecil yang bersifat universal, artinya terdapat pada setiap masyarakat di dunia universe atau sesuatu sistem sosial yang lebih besar. 37 Peran keluarga dalam perkembangan dan pertumbuhan anak sangat penting dikarenakan anak yang dibesarkan pada lingkungan keluarga berada umumnya sehat dan cepat pertumbuhan badannya dibandingkan dengan anak dari keluarga yang kurang mampu miskin. Fungsi keluarga secara psikososiologis sebagai 1 pemberi rasa aman dan bagi anak dan anggota keluarga lainnya, 2 sumber pemenuhan kebutuhan, baik fisik maupun psikis, 3 sumber kasih saying dan penerimaan, 4 model pola prilaku yang tepat bagi anak untuk belajar menjadi anggota masyarakat yang baik, 5 pemberi bimbingan bagi pengembangan prilaku yang secara sosial dianggap tepat, 6 pembentuk anak dalam memecahkan masalah yang dihadapinya dalam rangka menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, 7 pemberi bimbingan dalam 37 Ibid, h. 36. pembelajaran motorik, verbal dan sosial yang dibutuhkan untuk penyesuaian diri, 8 stimulator bagi pengembangan kemapuan anak untuk mencapai prestasi, baik disekolah maupun di masyarakat, 9 pembimbing dalam mengembangkan aspirasi, dan 10 sumber persahabatanteman bermain bagi anak samapai cukup usia untuk mendapatkan teman di luar rumah, atau persahabatan di luar rumah tidak memungkinkan. 38 b Sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral- spiritual, intelektual, emosional maupun sosial. Di sekolah peran guru sangat penting karena sebagai pengganti orang tua dalam membimbing dan mengenbangkan potensi anak. Kualitas guru sangat diperlukan menyangkut kemajuan anak didiknya siswa dalam mengembangkan potensi. c Kelompok teman sebaya Kelompok teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi anak mempunyai peranan yang cukup 38 Ibid, h. 38. penting bagi perkembangan kepribadiannya. Hal-hal yang dapat dipelajarinya dari lingkungan teman sebaya ini anak dapat memahami orang lain, menjalani hubungan sosial yang lebih baik, memiliki kemampuan untuk memikirkan tentang perasaan, pikiran, motif, tingkah laku dirinya dan orang lain. d Masyarakat Masyarakat adalah lingkungan tempat tinggal anak. Anak-anak yang dibesarkan di kota berbeda pola pikirnya dengan anak desa. Anak kota pada umumnya lebih bersifat dinamis dan aktif bila dibandingkan dengan anak desa yang cenderung bersifat statis dan lamban. Anak kota lebih berani mengemukakan pendapatnya, ramah dan luwes sikapnya dalam pergaulan sehari-hari. Sementara anak desa umumnya kurang berani mengekuarkan pendapat, agak penakut, pemalu, dan kaku dalam pergaulan. e Keadaan alam sekitar Keadaan alam sekitar tempat anak tinggal juga berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Keadaan alam sekitar adalah lokasi tempat anak bertempat tinggal, di desa atau di kota, ditepi pantai atau di pegunungan. Keadaan alam yang berbeda akan berpengaruh terhadap perkembangan pola pikir atau kejiwaan anak. Lingkungan sangat besar artinya bagi setiap pertumbuhan fisik. Sejak individu berada dalam konsepsi, lingkungan telah ikut member andil bagi proses pembuahanpertumbuhan. Suhu, makanan, keadaan gizi, vitamin, mineral, kesehatan jasmani, aktivitas, dan sebagainya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan. 39

E. Potensi Diri

Potensi diri dapat diartikan sebagai kemampuan dasar dari sesuatu yang masih terpendam didalamnya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi sesuatu kekuatan nyata dalam diri sesuatu tersebut. Dengan demikian, potensi diri masusia adalah kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang masih terpendam didalam dirinya, yang menunggu untuk diwujudkan menjadi suatu manfaatnyata dalam kehidupan diri manusia. Apabila pengertian potensi diri manusia dikaitkan dengan penciptaan manusia Allah SWT, maka potensi diri manusia dapat diberi pengertian sebagai “kemampuan dasar manusia yang telah diberikan oleh Allah SWT sejak dalam kandungan ibunya sampai pada saat tertentu akhir hayatnya, yang masih terpendam dalam dirinya 39 Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh. Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005, h. 55-56. menunggu untuk diwujudkan menjadi suatu manfaat nyata dalam kehidupan diri manusia di dunia ini dan di akhirat nanti”. 40 Jadi potensi diri manusia adalah sesuatu kekuatan atau kemampuan dasar manusia yang telah berada dalam dirinya, yang siap untuk direalisasikan menjadi kekuatan dan manfaat nyata dalam kehidupan manusia di muka bumi ini, sesuai dengan tujuan penciptaan manusia oleh sang Maha Pencipta Allah SWT. 41 Menurt Joyce Meyer, potensi diri merupakan kecemerlangan yang ada di dalam diri individu, namun masih belum terwujud dalam realita. Dengan kata lain, individu yang memiliki potensi diri sesungguhnya mempunyai sejumlah elemen yang dibutuhkan bagi pencapaian sebuah keberhasilan, tetepai elemen-elemen itu masih belum teraktifkan. Apapun kemampuan yang ada pada diri manusia kembangkan segera, agar kemampuan tersebut tidak terpendam menjadi sia-sia. 42 Sistem pendidikan yang baik dapat membantu lahirnya individu- individu yang unik. Sistem pendidikan yang baik adalah sistem pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan para peserta didiknya sehingga mereka mampu mengembangkan segenap potensi diri sekaligus mendorong tumbuh dan berkembangnya kreatifitas mereka sebagai individu-individu yang unik dan berbeda-beda dari yang lain. 43 Potensi diri terkait erat dengan bakat yang kita miliki, bakat yang dimiliki seseorang pada dasarnya terkait dua hal. Pertama, kemampuan alami 40 Slamet Wiyono, Ak., M.B.K, Manajemen Potensi Diri, Jakarta: Gramedia, 2006, h. 37-38. 41 Ibid. h. 39. 42 Djoko Subiarto, Gali Rahasia Potensi Diri, T.tp.: by Leaf Production, 2011, h. 7. 43 Ibid. h. 14. yang khusus dan kedua, kekuatan untuk menggapai sebuah prestasi atau kesuksesan. 44 Bakat yang dimiliki seseorang dapat saja sangat berbeda dengan bakat yang dimiliki orang lainnya. Bidang kehidupan yang kita arungi ini sangatlah luas. Maka, bakat itu pun sama luasnya dengan bidang kehidupan yang ada. Jadi, bakat merupakan kemampuan alami yang khusus atau kemampuan untuk menggapai kesuksesan. 45 Ny. Yoesoef Noesyirwan 1987 menggolongkan jenis bakat atau kemampuan menurut fungsi atau aspek-aspek yang terlibat dan menurut prestasinya. Berdasarkan fungsi dan aspek-aspek yang terlibat dalam berbagaimacam prestasi, bakat dapat dibedakan dalam 46 : a. Bakat yang lebih berdasarkan psikofisik, yaitu kemampuan yang berakar pada jasmaniah sebagai dasar fundamen bakat, seperti kemampuan pengindraan atau ketajaman panca indra, kemampuan motorik, kekuatan badan, kelincahan jasmani, ketangkasan, keterampilan, dan anggota badan. b. Bakat kejiwaan yang bersifat umum, yaitu kemampuan ingatan, daya khayal atau imajinasi dan intelegensi kecerdasan. c. Bakat yang lebih berdasarkan pada alam perasaan dan kemauan. Bakat ini berhubungan erat dengan watak, seperti kemampuan mengasihi, kemampuan merasakan atau mengkhayati perasaan orang lain. 44 Ibid. h. 20. 45 Ibid. h. 23. 46 Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh, Psikologi perkembangan, Jakarta: PT Rineka Cipta, Januari, 2005, h. 197. Sebagaimana telah diterangkan dalam mengenal tingkah laku manusia, bahwa sesuatu karya atau prestasi memerlukan adanya kemampuan atau bakat dan motivasi atau kemauan. Sebagian dari bakat itu secara potensial sudah ada sejak lahir dan sebagian lagi didapat atau muncul melalui pertumbuhan dan perkembangan. 47 Minat dan bakat seringkali dijadikan satu. Padahal keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Bakat aptitude adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus.nbakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat untuk hal tersebut atau hal yang berkaitan dengan bidang yang akan ditekuni. 48 Memperhatikan bakat dan minat anak membutuhkan usaha yang serius dan berkesinambungan. Dengan mengembangkan minat, bakat dan memberi bimbingan karir sejak dini, anak akan semakin menyadari mengenai apa yang dia suka dan mampu melakukan hal tersebut. Dan, akan menjadi lebih jelas pendidikan atau pekerjaan apa yang mungkin akan ditekuninya. Banyak anak tidak selalu mudah menemukan bakat dan minat yang tetap karena beberapa hal berikut : a. Anak belum menjajaki kemampuan, bakat, serta minatnya. b. Kurangnya wawasan bidang studi atau lapangan pekerjaan yang ada. 47 Ibid. h. 199. 48 Bunda Lucy, mendidik Sesuai Dengan Minat dan Bakat Anak, Jakarta.: PT Tangga Pustaka, 2009, h. 59-60.