Unsur-Unsur Pembunuhan Tindak Pidana Pembunuhan
Yakni, korban yang dibunuh adalah orang yang berstatus ma’shuum memiliki ‘ishmah, yakni terlindungi darahnya. Pendapat ini
sejalan dengan jumhur. 2.
At-Taqawwun Yakni, korban yang dibunuh statusnya adalah mutaqawwim
memiliki nilai.
40
Macam-macam diat:
Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan jenis diat. Menurut Imam Malik, Imam Abu Hanifah, dan Imam Syafi’i dalam qaul qadim, diat
dapat dibayar dengan salah satu dari tiga jenis, yaitu unta, emas, atau perak. Alasannya sebagai berikut.
41
1. Hadis yang diriwayatkan oleh Amr ibn Hazm dari ayahnya dari
kakeknya, bahwa Rasulullah menulis surat kepada penduduk Yaman. Di antara surat itu adalah:
Artinya: “Sesungguhnya barangsiapa yang membunuh seorang
mukmin tanpa alasan yang sah dan ada saksi, ia harus dikisas kecuali apabila keluarga korban merelakan memaafkannya, dan sesungguhnya dalam
menghilangkan nyawa harus membayar diat, berupa seratus ekor unta”.
42
2. Dalam lanjutan hadis Amr bin Hazm tersebut di atas yang
diriwayatkan oleh An- Nasa’i, Rasulullah menyatakan:
40
Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam wa Adillatuhu, Damaskus: Darul Fikr, 2007, hlm. 632
41
Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, hlm. 167
42
Abi Abdurrahman Ahmad ibn Syu’aib An-Nasa’i, As-Sunan Al-Kubro, Beirut: Dar Al- Kitab Al-
‘Ilmiyah, 1991, hlm. 245, kitaab Al-Qasamah hadis Nomor 7058
Artinya: “dan untuk keluarga yang memiliki emas, diatnya adalah
seribu dinar”.
43
3. Penetap Sayidina Umar dalam hadis atsar yang diriwayatkan
oleh Baihaqi melalui Imam Syafi’i. Sayidina Umar menetapkan untuk penduduk yang memiliki emas, diatnya adalah seribu dinar, dan untuk perak
diatnya adalah sepuluh ribu dirham. Menurut Imam Abu Yusuf, Imam Muhammad ibn Hasan, dan Imam
Ahmad ibn Hanbal, jenis diat itu ada enam macam, yaitu: unta, emas, perak, sapi, kambing, dan pakaian.
44
Dalil pendapat ini adalah khutbah Umar ibn Khattab r.a sebagaimana yang dikutip oleh Wahbah Zuhaili,
“sesungguhnya harga unta benar-benar telah mahal. “perawi berkata, “lantas Umar ibn Khattab r.a menetapkan seribu dinar terhadap
pemilik emas, dua belas ribu dirham terhadap pemilik perak, dua ratus ekor sapi terhadap pemilik sapi, dua ribu ekor kambing terhadap pemilik kambing
dan dua ratus setel pakaian kepada pemilik pakaian“.
45
Diat mughallazah diperberat dan diat mukhaffafah diperingan.
Ketentuan diat ada yang berat dan ada yang ringan. Diat ringan ditetapkan terkait pembunuhan yang dilakukan tanpa sengaja. Sedangkan diat
berat ditetapkan terkait pembunuhan yang dilakukan semi sengaja. Adapun diat pembunuhan sengaja apabila wali korban memafkan, me
nurut Syafi’i dan penganut madzhab Hanbali dalam kondisi ini ditetapkan adalah diat berat.
Menurut Abu Hanifah, tidak ada diat terkait pembunuhan sengaja, tetapi yang
43
Abi Abdurrahman Ahmad ibn Syu’aib An-Nasa’i, As-Sunan Al-Kubro, hlm. 245, kitaab Al- Qasamah hadis Nomor 7058
44
Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, hlm. 167-168
45
Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam wa Adillatuhu, Damaskus: Darul Fikr, 2007, hlm. 635