PENYERTAAN DALAM HUKUM ISLAM PUTUSAN

secara umum. Akan tetapi biasanya secara khusus dibatasi untuk perbuatan yang dilarang saja. 4 Adapun secara istilah ilmu fikih jinayah adalah suatu perbuatan yang dilarang oleh syarak, baik perbuatan itu mengenai jiwa, harta, maupun yang lainnya. Akan tetapi mayoritas Fukaha menggunakan kata يانجْلا hanya untuk perbuatan yang mengenai jiwa atau anggota badan seseorang, seperti pembunuhan, penganiayaan, pemukulan, dan pengguguran kandungan. Adapula sebagian fukaha yang membatasi pemakaian kata يانجْلا kepada tindak pidana jarimah hudud dan kisas. 5

2. Unsur-Unsur Tindak Pidana

Ditinjau dari hukum Islam unsur-unsur jarimah atau tindak pidana dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu: a. Al-rukn al-Syar’i atau unsur formil ialah unsur yang menyatakan bahwa seseorang dapat dinyatakan sebagai pelaku jarimah jika ada undang- undang yang secara tegas melarang dan menjatuhkan sanksi kepada pelaku tindak pidana. b. Al-rukn al-madi atau unsur materil ialah unsur yang menyatakan bahwa seseorang dapat dijatuhkan pidana jika ia benar-benar terbukti melakukan sebuah jarimah, baik yang bersifat positif aktif dalam melakukan sesuatu maupun yang bersifat negatif pasif dalam melakukan sesuatu. 4 Abdul Qadir Audah, At- Tasyri’ Al-Jina’i fil Islami Muqaranan bi Al-Qanuni Al-Wad’i, Juz I, hlm. 67 5 Alie, Yafie, Ensiklopedi Hukum Islam I, hlm. 88. c. Al-rukn al-adabi atau unsur moril ialah unsur yang menyatakan bahwa seseorang dapat dipersalahkan jika ia bukan orang gila, anak di bawah umur, atau sedang di bawah ancaman. 6 Di samping ketiga unsur di atas, setiap jarimah tindak pidana mempunyai unsur-unsur khusus atau tersendiri pula yang antara satu bentuk tindak pidana dan tindak pidana lainnya berbeda-beda. Misalnya, dalam tindak pidana pencurian, barang yang dicuri itu mencapai satu nisab dan barang yang dicuri diambil dari tempatnya secara diam-diam. 7

3. Jenis-Jenis Tindak Pidana

Ditinjau dalam hukum Islam tindak pidana atau jarimah terbagi atas tiga bagian, yaitu: a. Jarimah kisas. Kisas secara bahasa berarti sama rata, sepadan. Kata ini diambil dari kata qashsh yang artinya pemotongan, atau dari kata iqtishash al-atsar mengikuti jejak. Definisi kisas secara istilah yaitu menindak pelaku kejahatan; pembunuhan, pemotongan anggota tubuh, atau melukai anggota tubuh, dengan hal yang sepadan. 8 Terbagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Kisas karena melakukan jarimah pembunuhan, 2. Kisas karena melakukan penganiayaan. 6 Muhammad Nurul Irfan dan Masyrofah, Fiqh Jinayah, hlm. 2-3 7 Rahman Ritonga, dkk, Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve, 1999, jilid III, hlm. 806 8 Wahbah, Zuhaili, Al-Fiqhu As- Syafi’i Al-Muyassar, Beirut: Darul fikr, 2008, hlm. 155.

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

Peranan Tes Deoxyribonucleic Acid (Dna) Dalam Pembuktian Tindak Pidana(Analisis Putusan Pengadilan Negeri No. 626 Pid. B / 2012 / PN. SIM, Putusan Mahkamah Agung No. 704 K / Pid / 2011, Putusan Mahkamah AgungNo. 1967 K/Pid/2007 dan Putusan Mahkamah Agung

2 84 105

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Analisis Hukum Terhadap Putusan Bebas Dalam Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan No. 63 K/Pid/2007)

1 72 106

Sikap Masyarakat Batak-Karo Terhadap Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI) No.179/K/SIP/1961 Dalam Persamaan Kedudukan Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Mengenai Hukum Waris (Studi Pada Masyarakat Batak Karo Desa Lingga Kecamatan Simpang...

1 34 150

Efektifitas Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilukada oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

3 55 122

Tindak pidana penyertaan pembunuhan Perspektif hukum islam (Analisis Putusan Mahkamah Agung No. 959 k/pid/2012)

0 6 116