Rasulullah  tentang  jenis  dan  ukurannya. Syari’  menyerahkan  penentuan
ukurannya kepada ulul amri atau hakim yang mampu menggali hukum.
14
B. Tindak Pidana Pembunuhan
1. Pengertian Tindak Pidana Pembunuhan
Pembunuhan  merupakan  perbuatan  dengan  sengaja  menghilangkan nyawa  orang  lain.
15
Menurut  hukum  Islam  pembunuhan  disebut  dengan لْتقْلا
berasal  dari  kata لتق  yang  sinonimnya
اما artinya  mematikan.  Abdul  Qadir Audah memberikan definisi pembunuhan sebagai berikut:
Artinya: “Pembunuhan  adalah  perbuatan  manusia  yang
menghilangkan  kehidupan  yakni  pembunuhan  itu  adalah  menghilangkan nyawa manusia dengan sebab perbuatan manusia lain”.
16
Pembunuhan  merupakan  perbuatan  yang  dilarang  oleh  syara’.  Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surah Al-
An’am ayat 151 
 
 
 
 
Artinya: “dan  janganlah  kamu  membunuh  jiwa  yang  diharamkan
Allah  membunuhnya  melainkan  dengan  sesuatu  sebab  yang  benar.Al- An’am 6 : 151.
17
14
Abu  Muhammad  Zahra,  Al-Jarimah  wa  Al- ‘Uqubah  fi  Fiqh  Al-Islami,  Kairo:  Dar  Al-
Arabi, 1998, hlm. 57.
15
Andi Hamzah, Terminologi Hukum Pidana, hlm. 29
16
Abdul  Qadir  Audah,  At- Tasyri’  Al-Jina’i  Al-Islami  Muqaranan  bi  Al-Qanun  Al-Wad’i,
Beirut: Al-Risalah, 1998, juz II, hlm. 6
17
Lihat Al-Quran Surah Al- An’am 6 ayat 151
2. Macam-Macam Pembunuhan dan Sanksi Pidana Pembunuhan
Hukum  Islam  mengatur  tindakan  penghilangan  nyawa  manusia  ada tiga macam, yaitu sebagai berikut.
1. Pembunuhan sengaja ‘amd,
Pembunuhan  sengaja  ‘amd  yaitu  tindak  pembunuhan  terencana menggunakan  alat  yang  dapat  mematikan,  baik  berupa  benda  tumpul  seperti
kayu atau batu maupun benda tajam seperti pisau dan sejenisnya.
18
Menurut Abdul Qadir Audah,
Artinya: “Pembunuhan  sengaja  adalah  suatu  pembunuhan  dimana
perbuatan  yang  mengakibatkan  hilangnya  nyawa  itu  disertai  dengan  niat untuk membunuh korban”.
19
Menurut Sayid Sabiq,
Artinya: “Pembunuhan  sengaja  adalah  suatu  pembunuhan  di  mana
seorang  mukallaf  sengaja  untuk  membunuh  orang  lain  yang  dijamin keselamatannya, dengan menggunakan alat yang menurut dugaan kuat dapat
membunuh mematikan “.
20
Adapun  dasar  hukum  penghukuman  bagi  pelaku  pembunuhan  ini
adalah ayat Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 178
18
Wahbah, Zuhaili, Al-Fiqhu As- Syafi’i Al-Muyassar, hlm. 154
19
Abdul Qadir Audah, At- Tasyri’ Al-Jina’i Al-Islami Muqaranan bi Al-Qanun Al-Wad’i, hlm.
10. Paragraf 6, lihat juga Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, hlm.
20
Sayid Sabiq, Fiqh As-sunnahJuz II, t.t: t.p, t.th, hlm. 329