pembunuhan ini ada dua: pencabutan hak mewaris, dan pencabutan hak menerima wasiat.
23
2. Pembunuhan tidak sengaja khata’
Pembunuhan tidak sengaja khata’ yaitu pelaku tidak berencana
melakukan pembunuhan. Misalnya dia melempari sesuatu seperti tembok, hewan, atau pohon lalu lemparan itu mengenai orang; atau dia terjatuh dari
tempat yang tinggi dan menimpa orang di bawahnya hingga tewas. Pada contoh pertama pelaku sengaja melakukan sesuatu lemparan tanpa maksud
mengenai target seseorang, sedangkan yang kedua pelaku tidak merencanakan keduanya.
Sayid Sabiq berpendapat,
Artinya: “Pembunuhan karena kesalahan adalah apabila seorang
mukallaf melakukan perbuatan yang dibolehkan untuk dikerjakan, seperti menembak binatang buruan atau membidik suatu sasaran, tetapi kemudian
mengenai orang yang dijamin keselamatannya dan membunuhnya”.
24
Wahbah Zuhaili memberikan definisi sebagai berikut,
Artinya: “Pembunuhan karena kesalahan adalah pembunuhan yang
terjadi tanpa maksud melawan hukum, baik dalam perbuatannya maupun objeknya“.
25
23
Alie Yafie, Ensiklopedi Hukum Islam III, Jakarta: PT Kharisma Ilmu,hlm. 271
24
Sayid Sabiq, Fiqh As-sunnah Juz II, hlm. 331
25
Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, hlm. 143
Dasar hukum penghukuman pembunuhan ini adalah Al-Quran Surah An-Nisa ayat 92.
Artinya: “
Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin yang lain, kecuali karena tersalah tidak sengaja, dan Barangsiapa
membunuh seorang mukmin karena tersalah hendaklah ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan
kepada keluarganya si terbunuh itu, kecuali jika mereka keluarga
terbunuh bersedekah“. An-Nisa 4 : 92
26
Pembunuhan ini mendapatkan hukuman berupa kewajiban membayar
diat ringan mukhaffafah terhadap ahli waris ashabah ‘aqilah pelaku yang
dibayar dalam jangka waktu tiga tahun.
27
Sayid Sabiq menerangkan bahwasanya tidak hanya sebatas diat ringan tetapi pelaku juga menunaikan
kafarah, yaitu memerdekakan budak mukmin, jika tidak mampu maka pelaku harus berpuasa dua tahun berturut-turut.
28
3. Pembunuhan semi sengaja syibh ‘amdatau sengaja tapi keliru
‘amdal-khata’.
Pembunuhan semi sengaja syibh ‘amd atau sengaja tapi keliru
‘amdal-khata’, yaitu berencana melakukan pembunuhan dengan alat yang biasanya tidak mematikan. Misalnya memukul seseorang dengan tongkat
26
Lihat Al-Quran Surah An-Nisa 4 ayat 92
27
Wahbah, Zuhaili, Al-Fiqhu As- Syafi’i Al-Muyassar, hlm. 154
28
Sayid Sabiq, Fiqh As-Sunnah Juz II, hlm. 331