Pembunuhan semi sengaja syibh ‘amdatau sengaja tapi keliru
digugurkan atau tidak bisa dilaksanakan.
37
Hal ini untuk menunjukkan tidak terukurnya tindak penganiayaan tersebut.
38
Dasar hukum diat:
Dasar hukum diat adalah firman Allah Swt. Surah An-Nisa ayat 92,
Artinya:
“Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin yang lain, kecuali karena tersalah tidak sengaja, dan
Barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah hendaklah ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat
yang diserahkan kepada keluarganya si terbunuh itu, kecuali jika mereka keluarga terbunuh bersedekah. Jika ia si terbunuh dari kaum kafir yang
ada Perjanjian damai antara mereka dengan kamu, Maka hendaklah si pembunuh membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya si
terbunuh serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, Maka hendaklah ia si pembunuh berpuasa dua
bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. dan adalah
Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”.An-Nisa 4: 92
39
Syarat-syarat wajibnya diat:
1. ‘Ishmah
37
A. Rahman Ritonga, dkk, Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve, 1999, jilid III, hlm. 206
38
H.E. Hasan Saleh, Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer, Jakarta: Rajawali Pers, 2008, hlm. 434
39
Lihat Al-Quran Surah An-Nisa 4 ayat 92
Yakni, korban yang dibunuh adalah orang yang berstatus ma’shuum memiliki ‘ishmah, yakni terlindungi darahnya. Pendapat ini
sejalan dengan jumhur. 2.
At-Taqawwun Yakni, korban yang dibunuh statusnya adalah mutaqawwim
memiliki nilai.
40
Macam-macam diat:
Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan jenis diat. Menurut Imam Malik, Imam Abu Hanifah, dan Imam Syafi’i dalam qaul qadim, diat
dapat dibayar dengan salah satu dari tiga jenis, yaitu unta, emas, atau perak. Alasannya sebagai berikut.
41
1. Hadis yang diriwayatkan oleh Amr ibn Hazm dari ayahnya dari
kakeknya, bahwa Rasulullah menulis surat kepada penduduk Yaman. Di antara surat itu adalah:
Artinya: “Sesungguhnya barangsiapa yang membunuh seorang
mukmin tanpa alasan yang sah dan ada saksi, ia harus dikisas kecuali apabila keluarga korban merelakan memaafkannya, dan sesungguhnya dalam
menghilangkan nyawa harus membayar diat, berupa seratus ekor unta”.
42
2. Dalam lanjutan hadis Amr bin Hazm tersebut di atas yang
diriwayatkan oleh An- Nasa’i, Rasulullah menyatakan:
40
Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam wa Adillatuhu, Damaskus: Darul Fikr, 2007, hlm. 632
41
Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, hlm. 167
42
Abi Abdurrahman Ahmad ibn Syu’aib An-Nasa’i, As-Sunan Al-Kubro, Beirut: Dar Al- Kitab Al-
‘Ilmiyah, 1991, hlm. 245, kitaab Al-Qasamah hadis Nomor 7058