2. Macam-Macam Pembunuhan dan Sanksi Pidana Pembunuhan
Hukum  Islam  mengatur  tindakan  penghilangan  nyawa  manusia  ada tiga macam, yaitu sebagai berikut.
1. Pembunuhan sengaja ‘amd,
Pembunuhan  sengaja  ‘amd  yaitu  tindak  pembunuhan  terencana menggunakan  alat  yang  dapat  mematikan,  baik  berupa  benda  tumpul  seperti
kayu atau batu maupun benda tajam seperti pisau dan sejenisnya.
18
Menurut Abdul Qadir Audah,
Artinya: “Pembunuhan  sengaja  adalah  suatu  pembunuhan  dimana
perbuatan  yang  mengakibatkan  hilangnya  nyawa  itu  disertai  dengan  niat untuk membunuh korban”.
19
Menurut Sayid Sabiq,
Artinya: “Pembunuhan  sengaja  adalah  suatu  pembunuhan  di  mana
seorang  mukallaf  sengaja  untuk  membunuh  orang  lain  yang  dijamin keselamatannya, dengan menggunakan alat yang menurut dugaan kuat dapat
membunuh mematikan “.
20
Adapun  dasar  hukum  penghukuman  bagi  pelaku  pembunuhan  ini
adalah ayat Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 178
18
Wahbah, Zuhaili, Al-Fiqhu As- Syafi’i Al-Muyassar, hlm. 154
19
Abdul Qadir Audah, At- Tasyri’ Al-Jina’i Al-Islami Muqaranan bi Al-Qanun Al-Wad’i, hlm.
10. Paragraf 6, lihat juga Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, hlm.
20
Sayid Sabiq, Fiqh As-sunnahJuz II, t.t: t.p, t.th, hlm. 329
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
رق ْلا :
٨٧ Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu kisas berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang
merdeka,  hamba  dengan  hamba,  dan  wanita  dengan  wanita.  Maka Barangsiapa  yang  mendapat  suatu  pemaafan  dari  saudaranya,  hendaklah
yang  memaafkan  mengikuti  dengan  cara  yang  baik,  dan  hendaklah  yang diberi maaf membayar diat kepada yang memberi maaf dengan cara yang
baik pula. yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka baginya
siksa yang sangat pedih“. Al-Baqarah2 : 178.
21
Dasar hukum dari hadis Nabi adalah
Artinya: “Dari  Abi  Syuraih  Al-Khuza’i  ia  berkata:  telah  bersabda
Rasulullah Saw.: maka barangsiapa yang salah seorang anggota keluarganya menjadi korban pembunuhan setelah ucapanku ini, keluarganya memiliki dua
pilihan: adakalanya memilih diat, atau memilih kisas”.Hadits ini dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Nasa
’i. Berdasarkan  ayat  dan  hadits  di  atas  hukuman  bagi  pembunuhan
sengaja  adalah  terdiri  dari  dua  pilihan,  yaitu:  kisas  dan  diat  mughallazah apabila  keluarga  memaafkan
22
.  Selain  dari  kedua  itu  sebagian  fukaha berpendapat  dalam  hukuman  pokok  terdapat  hukuman  lain  yaitu  takzir  dan
kafarat,  ini  merupakan  hukuman  pengganti.  Hukuman  tambahan  dari
21
Lihat Al-Quran Surah Al-Baqarah 2 ayat 178
22
Muhammad Nurul Irfan dan Masyrofah, Fiqh Jinayah, hlm. 7
pembunuhan  ini  ada  dua:  pencabutan  hak  mewaris,  dan  pencabutan  hak menerima wasiat.
23
2. Pembunuhan tidak sengaja khata’
Pembunuhan  tidak  sengaja khata’  yaitu  pelaku  tidak  berencana
melakukan  pembunuhan.  Misalnya  dia  melempari  sesuatu  seperti  tembok, hewan,  atau  pohon  lalu  lemparan  itu  mengenai  orang;  atau  dia  terjatuh  dari
tempat  yang  tinggi  dan  menimpa  orang  di  bawahnya  hingga  tewas.  Pada contoh  pertama  pelaku  sengaja  melakukan  sesuatu  lemparan  tanpa  maksud
mengenai target seseorang, sedangkan yang kedua pelaku tidak merencanakan keduanya.
Sayid Sabiq berpendapat,
Artinya: “Pembunuhan  karena  kesalahan  adalah  apabila  seorang
mukallaf  melakukan  perbuatan  yang  dibolehkan  untuk  dikerjakan,  seperti menembak  binatang  buruan  atau  membidik  suatu  sasaran,  tetapi  kemudian
mengenai orang yang dijamin keselamatannya dan membunuhnya”.
24
Wahbah Zuhaili memberikan definisi sebagai berikut,
Artinya: “Pembunuhan  karena  kesalahan  adalah  pembunuhan  yang
terjadi  tanpa  maksud  melawan  hukum,  baik  dalam  perbuatannya  maupun objeknya“.
25
23
Alie Yafie, Ensiklopedi Hukum Islam III, Jakarta: PT Kharisma Ilmu,hlm. 271
24
Sayid Sabiq, Fiqh As-sunnah Juz II, hlm. 331
25
Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, hlm. 143