kesengajaan dalam melakukan perbuatan, 3. Kematian adalah akibat dari perbuatan pelaku.
34
Menurut Abdul Qadir Audah, pembunuhan karena kesalahan memiliki unsur-unsur sebagai berikut: 1. Adanya perbuatan yang mengakibatkan
matinya korban, 2. Perbuatan tersebut terjadi karena kesalahan kelalaian pelaku, 3. Antara perbuatan kekeliruan dan kematian korban terdapat
hubungan sebab akibat.
35
4. Konsep Diat Menurut Hukum Islam
Pengertian diat:
Menurut Sayid Sabiq diat adalah
Artinya: “Diat adalah sejumlah harta yang wajib ditunaikan dengan
sebab tindak kejahatan dan diserahkan kepad a pihak korban atau walinya”.
Dikatakan لْيتقْلا ْيدو maksudnya aku menyerahkan diat kepada pihak
korban. Ketentuan diat berlaku terkait tindak kejahatan yang ada kisasnya dan yang tidak ada kisasnya.
36
Diat merupakan hukuman pokok dalam pembunuhan semi sengaja dan tersalah. Diat juga merupakan hukuman pengganti kisas dalam tindak pidana
pembunuhan atau pelukaan yang dilakukan secara sengaja, apabila kisas
34
Ahmad Wardi Muslih, Hukum Pidana Islam, hlm. 142-143
35
Abdul Qadir Audah, At- Tasyri’ Al-Jina’i Al-Islami Muqaranan bi Al-Qanun Al-Wad’i Juz
II, hlm.108 paragraf 128, lihat Ahmad Wardi Muslih, Hukum Pidana Islam, hlm. 146.
36
Sayid Sabiq, Fiqh As-Sunnah Juz II, hlm. 351
digugurkan atau tidak bisa dilaksanakan.
37
Hal ini untuk menunjukkan tidak terukurnya tindak penganiayaan tersebut.
38
Dasar hukum diat:
Dasar hukum diat adalah firman Allah Swt. Surah An-Nisa ayat 92,
Artinya:
“Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin yang lain, kecuali karena tersalah tidak sengaja, dan
Barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah hendaklah ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat
yang diserahkan kepada keluarganya si terbunuh itu, kecuali jika mereka keluarga terbunuh bersedekah. Jika ia si terbunuh dari kaum kafir yang
ada Perjanjian damai antara mereka dengan kamu, Maka hendaklah si pembunuh membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya si
terbunuh serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, Maka hendaklah ia si pembunuh berpuasa dua
bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. dan adalah
Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”.An-Nisa 4: 92
39
Syarat-syarat wajibnya diat:
1. ‘Ishmah
37
A. Rahman Ritonga, dkk, Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve, 1999, jilid III, hlm. 206
38
H.E. Hasan Saleh, Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer, Jakarta: Rajawali Pers, 2008, hlm. 434
39
Lihat Al-Quran Surah An-Nisa 4 ayat 92