PENUTUP Tindak Pidana Penyertaan Pembunuhan Perspektif Hukum Islam (Analisis Putusan Mahkamah Agung No. 959 K/Pid/2012)
sedangkan ia mempergunakan orang lain untuk melaksanakan tindak pidana tersebut; 3 seorang saja yang melaksanakan tindak pidana, sedangkan orang
lain membantu melaksanakan tindak pidana tersebut.
9
Menurut hukum Islam, apabila beberapa orang bersama-sama melakukan suatu jarimah maka perbuatannya itu disebut turut berbuat jarimah
atau dikenal dengan Al-Isytirak
10
atau yang kita kenal dengan penyertaan. Islam membagi dua dalam penyertaan yaitu orang yang turut serta secara
langsung dan orang yang tidak turut serta secara langsung, untuk membedakan antara orang yang turut serta secara langsung dan orang yang
tidak turut serta secara langsung Fukaha memberikan dua pembagian sebagai berikut:
1. Orang yang turut serta secara langsung dalam melakukan tindak pidana
syarik mubasyir ; perbuatannya dinamakan isytirak mubasyir 2.
Orang yang turut serta secara tidak langsung dalam melakukan suatu tindak pidana syarik mutasabbib ; perbuatannya disebut dengan isytirak
ghair mubasyir atau isytirak bi tasabbub. Dasar pembedaan antara keduanya: yang pertama melakukan secara
langsung unsur material tindak pidana karena itu ia dinamakan syarik fil mubasyarah onmiddellijke daderspelaku langsung, sedangkan yang kedua
9
Teguh Prasetyo, Hukum Pidana: edisi Revisi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012, hlm. 203-204
10
Ahmad Wardi Muslich, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2004, hlm. 67
menjadi sebab terjadinya tindak pidana, baik karena janji, menghasut, atau memberikan bantuan, tetapi tidak turut serta secara langsung melakukan unsur
material tindak pidana karena itu ia dinamakan syarik bi tasabbub middellijke daderspelaku-tidak langsung. Para Fukaha hanya menerima masalah
“keikutsertaan – langsung” dan kurang memerhatikan masalah “keikutsertaan – tidak langsung”.
11
Di Indonesia terdapat tindak pidana penyertaan pembunuhan, seperti contoh kasus yang diputuskan oleh Mahkamah Agung nomor 959KPid2012
terkait masalah penyertaan pembunuhan yang dilakukan oleh Supri Lubis alias Supri bersama-sama dengan Daud Siregar DPO dan Ucok Lubis DPO
yang telah membunuh Fuad Hasan Nasution alias Lalat telah menggambarkan bagaimana penyertaan pembunuhan itu dilakukan yang dilakukan secara
langsung.
12
Bagaimana hukum Islam memandang akan dijelaskan dalam bab- bab berikutnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang tindak pidana penyertaan
pembunuhan. Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap pembunuhan ini, maka dari itu penulis curahkan dalam bentuk sebuah skripsi dengan judul :
“Tindak Pidana Penyertaan Pembunuhan Perspektif Hukum Pidana Islam Analisa Putusan M
ahkamah Agung Nomor : 959KPid2012”.
11
Alie Yafie, dkk, Ensiklopedi Hukum Pidana Islam II, Jakarta: PT Kharisma Ilmu, hlm. 34- 35
12
Putusan Mahkamah Agung nomor: 959KPid2012