Penyiapan Hewan Coba Pengukuran Parameter

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pendingin tabung penerima, gosok dengan karet yang diikatkan pada sebuah kawat tembaga dan basahi dengan toluen hingga tetesan air turun. Setelah air dan toluen memisah sempurna, baca volume air. Hitung kadar air dalam persen.

3.4.4 Penyiapan Hewan Coba

Tikus jantan galur Sprague-Dawley diaklimatisasidi animal house Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan selama 4 minggu. Diberi makan dan minum ad libitum. Bawang putih Allium sativum kasar diberikan secara oral menggunakan sonde sekali setiap hari selama 30 hari dengan dosis seperti tertera pada tabel rancangan percobaan Tabel 4.

3.4.5 Pengukuran Parameter

1. Perhitungan konsentrasi spermatozoa Perhitungan konsentrasi spermatozoa dilakukan dengan cara mengambil spematozoa pada kauda epididimis. Spermatozoa yang didapat diletakkan dalam cawan penguap yang berisi cairan NaCl sebanyak 500 µL. Spermatozoa dimasukkan ke dalam kamar Neubauer Hemasitometer sampai kamar Neubauer terisi rata. Kemudian dihitung jumlah spermatozoa pada salah satu kamar hitung Neubauer dan selanjutnya ditentukan pengenceran yang akan dilakukan dan jumlah kotak yang akan dihitung Tabel 5 Ilyas, 2007 No. Jumlah Spermatozoa dalam 1 kotak Faktor pengenceran Kotak kecil yang dihitung 1 40 50 kali 5 2 15-40 20 kali 10 3 15 10 kali 25 Tabel 5. pengenceran yang dilakukan dan kotak yang dihitung UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dari sejumlah spermatozoa yang diketahui, maka dilakukan pengenceran spermatozoa berdasarkan jumlah spermatozoa yang terhitung Ilyas, 2007. No. Pengenceran Pembuatan Pengenceran 1 50 kali a. 980 µL larutan George + 20 µL spermatozoa b. 2.450 µL larutan George + 50 µL spermatozoa 2 20 kali 950 µL larutan George + 50 µL spermatozoa 3 10 kali a. 900 µL larutan George + 100 µL spermatozoa b. 450 µL larutan George + 50 µL spermatozoa Setelah pengenceran, dilakukan perhitungan spermatozoa dengan jumlah kotak yang dihitung sesuai dengan jumlah spermatozoa dan cara pengenceran pada tabel 5. kemudian dilakukan pengukuran konsentrasi spermatozoa sesuai dengan rumus di bawah ini Ilyas, 2007. Keterangan: n : jumlah spermatozoa yang dihitung 10.000 : volume kamar hitung Neubauer Fp : faktor pengenceran 25 : total kotak kecil yang terdapat dalam kamar hitung Neubauer k : kotak kecil yang dihitung pada saat pengamatan Tabel 6. Cara Pengenceran Konsentrasi Spermatozoa = n x 10.000 x Fp x 25 � x vNaCl...3.1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta vNaCl : volume NaCl fisiologis ml yang digunakan untuk membantu mengeluarkan spermatozoa jutaml dapat terlihat dari tabel 7 berikut. No. Jumlah kotak yang dihitung Rumus konsentrasi Spermatozoa 1 5 n x 10.000 x 50 x 5 x 0,5 2 10 n x 10.000 x 20 x 2,5 x 0,5 3 25 n x 10.000 x 10 x 1 x 0,5 2. Konsentrasi hormon testosteron Selama 30 hari tikus diberikan perlakuan dengan cara memberikan serbuk bawang putih peroral. Pada hari ke-0 dan ke-31 dilakukan pengambilan darah melalui vena lateral ekor sebanyak 1 ml, kemudian dimasukkan ke dalam tube. Setelah 24 jam dari perlakuan terakhir, berat tikus yang terakhir dicatat. Darah dikumpulkan. Serum dipisahkan dengan cara sentrifugasi pada 3000 g selama 10 menit dan disimpan pada -20 C sampai digunakan untuk assay biokimia Krishna, 2012. Prosedur pengukuran kadar testosteron menggunakan kit ELISA, larutan standar, kontrol dan sampel, dipipet masing-masing sebanyak 25 uL ke dalamwells. Enzyme conjugate dipipet sebanyak 200 uL ke dalam setiap wells ,kemudian dicampurkan selama 10 detik. Hal yang penting adalah tahap pencampuran hingga selesai. Campuran tersebut kemudian diinkubasi selama 60 menit pada suhu ruangan tanpa menutup plate, wells kemudian digoyangkan dengan cepat. Wells diteteskan dengan wash solution 400 uL per well, wells diletakan di atas kertas penyerap untuk menghapus sisa tetesan. Substrate solution sebanyak 200 uL ditambahkan ke dalam wells. Setelah itu diinkubasi selama 15 menit pada suhu ruangan. Penghentian reaksi enzimatik dilakukan dengan penambahan stop solution sebanyak 100uL ke dalam setiap wells. Tentukan nilai Tabel 7. Rumus Konsentrasi Spermatozoa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta absorbansi setiap wells pada 450 ± 10 nm dengan microtitter plate reader waktu yang direkomendasikan untuk membaca nilai absorbansi setiap wells adalah 10 menit setelah penambahan stop solution. DRG® Testosterone Rat ELISA, 2013. 3. Aktivitas Spermisidal Aktivitas spermisidal ditentukan dengan menggunakan versi modifikasi dari protokol asli Sander dan Metode Cramer yang mengukur konsentrasi minimum zat spermisida yang dibutuhkan untuk membunuh 100 sperma dalam 20 detik. Tikus yang digunakan adalah tikus yang fertil. Tikus kemudian dikorbankan untuk mengambil kauda epididimis kemudian semen dikumpulkan dan diinkubasi dengan normal saline water untuk uji in vitro dari sperma tikus. Sperma yang digunakan memiliki motilitas ≥50 dan konsentrasi sperma ≥ 20 jutaml Ashish Ranjan, Singth, 2013. Uji serbuk umbi lapis bawang putih dilakukan pada berbagai konsentrasi 150, 170, 190, 210, 230 dan 250 mgml yang dicampurkan ke dalam suspensi sperma yang mengandung 1 juta sperma. Campuran tersebut diamati dibawah mikroskop selama 20 detik di perbesaran 10 X dan dicatat motilitas sperma. Konsentrasi dicatat jika ada sperma motil yang terlihat. Lalu 250 uL buffer ditambahkan ke semua campuran dan diinkubasi pada suhu 37 o C selama minimal 60 menit. Larutan tersebut perlahan-lahan di vortex dan diamati lagi setiap sperma yang motil. Konsentrasi dicatat sebagai hasil yang efektif jika kedua tes menunjukkan tidak adanya sperma motil. Titik akhir adalah konsentrasi terendah dari serbuk umbi lapis bawang putih yang menyebabkan imobilisasi semua sperma dalam 20 detik pencampuran Ashish Ranjan Singth, 2013.

3.5 Analisa Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hormon Testosteron Undekanoat (TU) Dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa dan Histologi Spermatogenesis Tikus Jantan (Rattus Novergicus L) Galur Sprague Dawley

4 46 157

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Daun Pacing (Costus spiralis) terhadap Diameter Tubulus Seminiferus, Motilitas, dan Spermisidal pada Tikus Jantan Strain Sprague-Dawley

0 10 95

Uji Efek Antifertilitas Serbuk Bawang putih (Allium sativum L.) terhadap Regulasi Apoptosis Sel Germinal Tikus Jantan (Rattus norvegicus) Galur Sprague Dawley

1 26 89

Uji Antifertilitas Ekstrak Etil Asetat Biji Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Pada Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus) Galur Sprague Dawley Secara In Vivo

4 25 111

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

Uji Antifertilitas ekstrak N-Heksana biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) pada tikus putih jantan (Rattus novergicus) galur Sprague Dawley secara IN VIVO

2 15 116

Uji Antifertilitas Ekstrak Etanol 70% Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Pada Tikus Jantan Galur Sprague Dawley Secara In Vivo

0 4 121

Aktivitas antifertilitas ekstrak etanol 70% daun pacing (costus spiralis) pada tikus sprague-dawley jantan secara in vivo

1 32 0

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 90% Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa, Morfologi Spermatozoa, Dan Diameter Tubulus Seminiferus Pada Tikus Jantan Galur Sprague-Dawley

4 34 116

Uji Antifertilitas Ekstrak n-heksana Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Pada Tikus Putih Jantan (Rattus Novergicus) Galur Sprague Dawley Secara In Vivo

0 15 116