UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.4 Prosedur Kerja 3.4.1
Penyiapan Serbuk umbi lapis bawang putih
Bawang putih didapatkan dari Tawangmangu, Karang Anyar Jawa Tengah. Sebanyak 749 gram bawang putih segar dikupas
kulitnya dan dibersihkan, kemudian dihancurkan menggunakan blender hingga homogen. Hasil bawang putih yang diblender,
kemudian dikeringkan menggunakan freeze dry. Bawang putih yang telah kering akan berbentuk bongkahan kering kemudian dihaluskan
dengan menggunakan lumpang dan alu hingga di dapatkan serbuk.
3.4.2 Penapisan Fotokimia
Skrining fitokimia serbuk simplisia dan sampel dalam bentuk basah meliputi pemeriksaan kandungan senyawa alkaloida, saponin,
flavonoida, terpenoidasteroida, tanin dan minyak atsiri sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Alkaloida Harbone, 1987
Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 0,5 gram kemudian ditambahkan 1 ml asam klorida 2N dan 9 ml air suling, dipanaskan di atas penangas
air selama 2 menit, didinginkan dan disaring. Filtrat yang diperoleh dipakai untuk test alkaloida sebagai berikut :
i. Filtrat sebanyak 3 tetes ditambahkan dengan 2 tetes pereaksi
Bouchardat, reaksi positif ditandai dengan terbentuknya endapan berwarna coklat sampai hitam
ii. Filtrat sebanyak 3 tetes ditambah dengan 2 tetes pereaksi
Dragendorff, reaksi positif ditandai dengan terbentuknya warna merah atau jingga
iii. Filtrat sebanyak 3 tetes ditambah 2 tetes pereaksi Mayer, reaksi
positif ditandai dengan terbentuknya endapan menggunmpal berwarna putih atau kuning
2. Pemeriksaan Saponin Depkes, 1995
Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 0,5 gram dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 10 ml air panas, didinginkan,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kemudian dikocok kuat-kuat selama 10 detik. Jika terbentuk busa setinggi 1-10 cm yang stabil tidak kurang dari 10 menit dan tidak
hilang dengan penambahan 1 tetes asam klorida 2 N menunjukkan adanya saponin. Prosedur yang sama juga dilakukan untuk sampel
dalam keadaan basah.
3. Pemeriksaan Tanin Harbone, 1987
Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 1 gram, disari dengan 10 ml air suling lalu disaring. Filtrat diencerkan dengan air sampai tidak
berwarna. Larutan diambil sebanyak 2 ml dan ditambahkan dengan 1- 2 tetes pereaksi besi III klorida 1. Jika terjadi warna biru
kehitaman atau hijau kehitaman menunjukkan adanya tanin. Prosedur yang sama juga dilakukan untuk sampel dalam bentuk basah.
4. Flavonoid
i. Uji reagen alkali : Sampel ditambahkan larutan NaOH 10,
kemudian akan
terbentuk warna
kuning intens
yang mengindikasikan adanya Flavonoid Godghate Ashvin et al., 2012.
ii. Sejumlah 1 gram serbuk bahan ditambah 100 ml air panas,
didihkan selama 5 menit dan disaring, filtrat digunakan sebagai larutan percobaan. Ke dalam 5 ml larutan ditambahkan sedikit
serbuk magnesium dan 1 ml HCl pekat. Ditambahkan 5 ml amil- alkohol, dikocok dengan kuat, biarkan hingga memisah. Terbentuk
warna dalam larutan amil-alkohol menunjukkan adanya senyawa flavonoid. Warna yang terbentuk orange sampai merah flavon,
merah sampai crimson flavanol, crimson sampai magenta flavanon Harbone, 1987; Farnsworth, 1966.
5. Steroid dan Triterpenoid G.C Bag et al., 2013