Gambar 7. Kandidiasis di vulva sampai daerah inguinal Sumber: Siregar, 2004
2.3 Aspergillus spp.
2.3.1 Taksonomi
Kingdom : Myceteae Divisio
: Ascomycota Kelas
: Eurotiomycetes Ordo
: Eurotiales Famili
: Trichocomaceae Genus
: Aspergillus Species
: Aspergillus fumigatus Aspergillus flavus
Aspergillus niger
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Ciri-Ciri
Jamur Aspergillus rata-rata membutuhkan suhu yang hangat 40-43 C,
kelembapan tinggi 80-85 C dan material organik untuk tumbuh dan
berkembangbiak. Pertumbuhan jamur tersebut akan terganggu pada suhu 4,5 C
dan bisa dimusnahkan pada suhu 71-100 C Info Medion Online, 2015.
Aspergillus spp. yang tumbuh pada kultur menghasilkan hifa hialin. Koloni dapat berwarna coklat, hitam, hijau, kuning, putih atau warna lainnya tergantung dari
masing-masing spesies. Spesies Aspergillus fumigatus memiliki ciri-ciri koloni saat muda berwarna putih dan dengan cepat berubah menjadi hijau dengan
terbentuknya konidia. Konidiofor pendek dan berwarna hijau khusus pada bagian atas. Vesikula berbentuk gada. Konidia bulat hingga semi bulat dan berdinding
kasar Wangge dkk, 2012. Spesies Aspergillus flavus menghasilkan koloni berwarna kuning. Spesies Aspergillus niger menghasilkan koloni berwarna hitam.
Gambaran mikroskopik dari Aspergillus memiliki tangkai-tangkai panjang conidiophores yang mendukung kepalanya yang besar vesicle. Di kepala ini
terdapat spora yang membangkitkan sel hasil dari rantai panjang spora. Aspergillus mampu tumbuh pada suhu 37
C. Pada rumput kering Aspergillus dapat tumbuh pada suhu di atas 50
C Rusdi, 2013.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 8. Sel Aspergillus 1. Konidia; 2. Sterigmata; 3. Vesikel; 4. Konidiophor; 5. Miselium
Gambar 9. Koloni Aspergillus fumigatus Sumber: Marvel, 2008
Universitas Sumatera Utara
Gambar 10. Koloni Aspergillus flavus Sumber: Ellis, 2015
Gambar 11. Koloni Aspergillus niger Sumber: Misdar dkk, 2013
Universitas Sumatera Utara
2.3.3 Epidemiologi
Jamur Aspergillus tersebar di seluruh dunia. Konidianya dapat hidup di tanah dan di udara. Sehingga spora jamur ini selalu dapat terhirup oleh manusia.
Terjadinya infeksi Aspergillus pada manusia lebih berperan pada faktor daya imunitas penderita dibandingkan virulensi jamurnya sendiri. Saluran napas atas
merupakan organ yang paling sering terkena infeksi jamur Aspergillus Kumala, 2006.
2.3.4 Penyakit yang Ditimbulkan