BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian bersifat deskriptif, yaitu untuk mengetahui keberadaan Candida albicans dan Aspergillus spp. serta keluhan
kesehatan dan perilaku penjual tentang bahaya kesehatan pada pakaian bekas di pasar Melati Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Tuntungan Kota
Medan Tahun 2015.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di pasar Melati Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan. Adapun alasan penulis memilih
lokasi tersebut sebagai tempat penelitian adalah karena: 1. Pasar Melati sebagai pusat pakaian bekas di Kota Medan.
2. Belum pernah dilakukan penelitian sejenis di pasar Melati Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2015.
3.3 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pakaian bekas yang dijual di pasar Melati
Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan. Objek penelitian yang diambil sebanyak 10 buah dengan pengambilan sampel
berdasarkan atas metode purposive sampling dengan pertimbangan jenis pakaian
Universitas Sumatera Utara
yang paling banyak dibeli, antara lain baju bayi, celana bayi, baju anak-anak, baju wanita, celana wanita, tanktop, celana dalam wanita, baju pria, celana pria, dan
celana dalam pria.
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi
Populasi merupakan seluruh subjek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari penjual yang berjualan
pakaian bekas di Pasar Melati sebanyak 150 orang.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki. Pengambilan sampel penjual sebagai
responden dengan metode simple random sampling yaitu pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga tiap elemen dari populasi mempunyai kesempatan yang
sama untuk dipilih sebagai sampel Kasjono dan Yasril, 2009. Pengambilan sampel dilakukan dengan aplikasi RNG Random Number Generator. Menurut
Rumus Taro Yamane dalam Notoatmodjo 2005 jika populasi 10.000 maka besar sampel dalam penelitian ini diperoleh dari rumus:
n =
= = 60
Keterangan: n = jumlah sampel
N = jumlah populasi d = tingkat kepercayaan yang diinginkan
Universitas Sumatera Utara
3.5 Metode Pengumpulan Data 3.5.1 Data Primer
1. Data hasil pemeriksaan jamur Candida albicans dan Aspergillus spp. pada pakaian bekas di pasar Melati Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan
Tuntungan Kota Medan yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran USU.
2. Pengambilan data keluhan kesehatan dan perilaku penjual tentang bahaya kesehatan pada pakaian bekas di pasar Melati Kelurahan Tanjung Selamat
Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan dilaksanakan dengan menggunakan kuesioner.
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari literatur perpustakaan maupun pihak terkait yang ada hubungannya dengan objek penelitian.
3.6 Definisi Operasional
1. Jamur Candida albicans dan Apergillus spp. pada pakaian bekas adalah spesies Candida albicans dan Apergillus spp. yang diukur dari pakaian bekas.
2. Keluhan kesehatan penjual pakaian bekas adalah keluhan kesehatan yang diukur dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan tentang gejala
penyakit kulit dan penyakit pernafasan sehingga menunjukkan hasil ada atau tidaknya tanda-tanda penyakit tersebut.
3. Perilaku penjual tentang bahaya kesehatan pada pakaian bekas adalah perilaku penjual yang diukur dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan
Universitas Sumatera Utara
tentang bahaya kesehatan pada pakaian bekas sehingga menunjukkan hasil perilaku baik, sedang atau buruk.
4. Ada adalah apabila ditemukan Candida albicans dan Aspergillus spp. pada pakaian bekas.
5. Tidak ada adalah apabila tidak ditemukan Candida albicans dan Aspergillus spp. pada pakaian bekas.
3.7 Aspek Pengukuran 3.7.1 Perilaku Penjual tentang Bahaya Kesehatan pada Pakaian Bekas
Aspek pengukuran yang telah disediakan disesuaikan dengan skor yang ada. Cara pengukuran pada penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut Arikunto, 2006 : a. Memberi skor pada tiap butir pertanyaan.
b. Menjumlahkan skor dari pertanyaan-pertanyaan. c. Memberikan nilai pada tiap kategori yaitu baik, sedang, dan buruk sesuai
dengan pengelompokan skor. 1. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan penjual tentang bahaya kesehatan pada pakaian bekas diukur dengan menggunakan kuesioner untuk observasi yang berisi
pertanyaan tertutup kepada penjual di pasar Melati Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan. Untuk pertanyaan tingkat
pengetahuan memiliki empat pilihan jawaban : Jawaban a skor : 4
Jawaban b skor : 3
Universitas Sumatera Utara
Jawaban c skor : 2 Jawaban d skor : 1
Berdasarkan kriteria pemberian skor, tingkat pengetahuan diketegorikan dengan skala pengukuran sebagai berikut :
1. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai skor lebih dari 30 atau memilih jawaban yang memiliki nilai skor lebih dari
75 dari total skor seluruh pertanyaan. 2. Sedang, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai skor
16 sd 30 atau memilih jawaban yang memiliki nilai skor = sama dengan 40 sd 75 dari total skor seluruh pertanyaan.
3. Buruk, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai skor kurang dari 16 atau memilih jawaban yang memiliki nilai skor kurang
dari 40 dari total skor seluruh pertanyaan. 2. Sikap
Variabel sikap menggunakan skala Likert dengan mengukur melalui 10 pernyataan dengan item jawaban sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan
sangat tidak setuju. Adapun kriteria pertanyaan tingkat sikap mempunyai lima pilihan dengan pemberian skor sebagai berikut :
a. Skor jawaban nomor 2, 4, 5, 6, 7 dan 8 yaitu : Jawaban sangat setuju skor
: 5 Jawaban setuju skor
: 4 Jawaban ragu-ragu skor
: 3 Jawaban tidak setuju skor
: 2
Universitas Sumatera Utara
Jawaban sangat tidak setuju skor : 1 b. Skor jawaban nomor 1, 3, 9 dan 10
Jawaban sangat setuju skor : 1
Jawaban setuju skor : 2
Jawaban ragu-ragu skor : 3
Jawaban tidak setuju skor : 4
Jawaban sangat tidak setuju skor : 5 Berdasarkan kriteria pemberian skor, sikap dikategorikan dengan skala
pengukuran sebagai berikut : a. Sikap baik, apabila skor jawaban 75 nilai keseluruhan 38
b. Sikap sedang, apabila skor jawaban 40-75 nilai keseluruhan 20-38 c. Sikap buruk, apabila skor jawaban 40 nilai keseluruhan 20
3. Tindakan Variabel tindakan penjual tentang bahaya kesehatan pada pakaian bekas
diukur dengan menggunakan kuesioner untuk observasi yang berisi pertanyaan tertutup kepada penjual di pasar Melati Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan
Medan Tuntungan Kota Medan. Untuk pertanyaan tindakan memiliki empat pilihan jawaban :
Jawaban selalu skor : 4
Jawaban sering skor : 3
Jawaban kadang-kadang skor : 2 Jawaban tidak pernah skor
: 1
Universitas Sumatera Utara
Kriteria untuk masing-masing jawaban yaitu : Selalu
= 7 hari dalam seminggu Sering
= 3- 6 hari dalam seminggu Kadang-kadang = 1-2 hari dalam seminggu
Tidak pernah = 0 dalam seminggu
Berdasarkan kriteria pemberian skor, tindakan diketegorikan dengan skala pengukuran sebagai berikut :
1. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai skor lebih dari 30 atau memilih jawaban yang memiliki nilai skor lebih dari
75 dari total skor seluruh pertanyaan. 2. Sedang, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai skor
16 sd 30 atau memilih jawaban yang memiliki nilai skor = sama dengan 40 sd 75 dari total skor seluruh pertanyaan.
3. Buruk, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai skor kurang dari 16 atau memilih jawaban yang memiliki nilai skor kurang
dari 40 dari total skor seluruh pertanyaan.
3.7.2 Keluhan Kesehatan Penjual Pakaian Bekas
Keluhan kesehatan yang diderita responden yang berjualan pakaian bekas berdasarkan keluhan dan observasi pada periode 1 bulan terakhir, selanjutnya
dikategorikan menjadi : a. Ada, apabila pada responden ditemukan satu atau lebih indikasi keluhan
kesehatan kulit gatal, kulit kemerahan, nyeri, ada bercak putih, kulit bersisik dan kuku menghitam dan keluhan kesehatan pernafasan sesak napas, batuk-
Universitas Sumatera Utara
batuk, batuk berdarah, nyeri dada, sakit tenggorokan dan jumlah dahak meningkat.
b. Tidak ada, apabila pada responden tidak ditemukan indikasi keluhan kesehatan kulit gatal, kulit kemerahan, nyeri, ada bercak putih, kulit bersisik dan kuku
menghitam dan keluhan kesehatan pernafasan sesak napas, batuk-batuk, batuk berdarah, nyeri dada, sakit tenggorokan dan jumlah dahak meningkat.
3.7.3 Jamur Candida albicans dan Aspergillus spp.
Keberadaan Candida albicans dan Aspergillus spp. pada pakaian bekas
dinyatakan dalam bentuk persentase. Setelah sampel diswab langsung ditanam ke media SDA untuk diidentifikasi.
3.8 Prosedur Pengukuran Jamur Candida albicans dan Aspergillus spp.
3.8.1 Alat dan Bahan
1. Cawan petri 2. Inkubator
3. Kaca objek dan kaca penutup 4. Kapas lidi
5. Masker 6. Medium Sabouraud agar
7. Mikroskop 8. Pakaian bekas
9. Sarung tangan
Universitas Sumatera Utara
3.8.2 Cara Kerja
1. Pengambilan spesimen dari pakaian bekas dilakukan dengan cara pulasan swab menggunakan kapas lidi steril.
2. Bahan pemeriksaan dari swab langsung ditanam ke media agar Sabouraud dan disebar menggunakan ose steril.
3. Disimpan dalam inkubator dengan suhu 37 C selama 2x24 jam.
4. Dilakukan identifikasi terhadap spesies jamur yang tumbuh dan dihitung persentase pakaian bekas yang mengandung jamur.
3.9 Teknik Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan cara : 1. Editing
Memeriksa data terlebih dahulu apakah telah sesuai seperti yang diharapkan, misalnya memeriksa kelengkapan, kesinambungan, dan keseragaman data.
2. Koding Menyederhanakan semua jawaban jika cara pengumpulan data menggunakan
pertanyaan. Menyederhanakan jawaban tersebut dilakukan dalam bentuk memberikan simbol-simbol.
3. Tabulasi Mengelompokkan data dalam suatu tabel tertentu menurut sifat-sifat yang
dimilikinya sesuai dengan tujuan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3.10 Teknik Analisis Data