Tindakan Penjual tentang Bahaya Kesehatan pada Pakaian Bekas

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa sikap responden terhadap bahaya kesehatan pada pakaian bekas masih kurang yang ditunjukkan dengan pilihan jawaban mereka. Sebagian besar responden setuju jika pakaian yang diperjualbelikan tidak harus dalam keadaan baru dan pakaian boleh disimpan dalam gudang selama bertahun-tahun. Menurut Gandjar 2006, hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan jamur diantaranya kelembapan dan suhu. Gudang merupakan salah satu tempat tertutup yang kemungkinan besar kelembapan dan suhu di dalamnya memungkinkan jamur dapat tumbuh dengan baik apalagi jika disimpan selama bertahun-tahun. Mayoritas responden juga menyatakan sikap tidak setuju jika pakaian bekas menjadi tempat tumbuh dan berkembangbiaknya kuman penyakit. Kuman penyakit yang dimaksud seperti jamur yang dapat menyebabkan penyakit pada saluran pernafasan, kulit dan organ dalam tubuh. Sebanyak 75,0 penjual menyatakan setuju jika tidak perlu menggunakan sarung tangan saat membongkar pakaian bekas dari bal. Sikap yang baik ditunjukkan penjual saat membongkar pakaian bekas dari bal yaitu sebanyak 60,0 penjual setuju jika menggunakan masker.

5.4 Tindakan Penjual tentang Bahaya Kesehatan pada Pakaian Bekas

Berdasarkan hasil penelitian tabel 4.7 diketahui bahwa tindakan penjual pakaian bekas tentang bahaya kesehatan pada pakaian bekas berada pada kategori sedang, yaitu 56 orang 93,3. Sedangkan sebanyak 1,7 responden termasuk ke dalam kategori tindakan baik dan selebihnya masih termasuk ke dalam kategori tindakan buruk, yaitu 3 orang 5,0. Universitas Sumatera Utara Tindakan responden pada kategori sedang dikarenakan responden juga memiliki tingkat pengetahuan dan sikap yang sedang. Pada penelitian ini, pengetahuan, sikap dan tindakan penjual pakaian bekas berada pada kategori sedang. Pada tabel 4.13 dapat dilihat bahwa dari 54 responden dengan sikap sedang ada 51 responden dengan tindakan yang sedang pula. Dari 2 responden dengan sikap baik ada 1 orang dengan tindakan baik dan 1 orang dengan tindakan sedang. Semua responden dengan sikap buruk mempunyai tindakan yang buruk pula. Tindakan adalah suatu perbuatan nyata yang merupakan hasil dari perwujudan sikap. Seringkali tindakan seseorang tidak dapat terwujud karena tindakan didukung oleh faktor-faktor pendukung atau kondisi yang memungkinkan, antara lain fasilitas Notoatmodjo, 2007. Penjual yang selalu menggunakan masker saat membongkar atau menjual pakaian bekas sudah cukup banyak yaitu 25 orang 41,7. Pada saat membongkar pakaian bekas dari bal atau saat berjualan sebaiknya penjual menggunakan masker karena spora jamur yang ada pada pakaian bekas dapat terhirup dan masuk ke dalam saluran pernafasan Kumala, 2006. Semua penjual tidak pernah menggunakan sarung tangan dan hanya 1 orang penjual yang terkadang menggunakan hand sanitizer. Sebagian besar penjual mencuci tangan dan mandi setelah berjualan pakaian bekas. Kebersihan diri juga diperlukan untuk meminimalisir kuman penyakit yang didapat selama berjualan. Sebagian besar penjual selalu mengonsumsi makanan saat berjualan pakaian bekas. Hal ini disebabkan jam kerja mereka di antara jam 10.00-19.00 Universitas Sumatera Utara sehingga mereka harus makan di lokasi berjualan. Sebagian besar penjual selalu menyortir pakaian bekas yang akan ia jual sehingga pakaian bekas yang memiliki bercak-bercak tidak diperjualbelikan dan dicuci kembali. Walaupun demikian, masih terdapat juga penjual yang menjual semua jenis pakaian bekas tanpa dipilah terlebih dahulu. Sebanyak 23,3 penjual yang memakai pakaian bekas tidak memisahkan pakaian bekas yang hendak dicuci dengan pakaian lainnya. Hanya 3 orang yang selalu memisahkan pakaian bekas dengan cucian lainnya. Sebagian besar 65,0 penjual juga tidak memakai cairan antiseptik seperti pemutih saat mencuci pakaian bekas. Begitu juga dengan merebus pakaian bekas dengan air mendidih selama 5 menit yang hanya dilakukan oleh 3,3 penjual, sedangkan sebagian besar 65,0 tidak pernah melakukannya. Hal ini tidak sesuai dengan penanganan yang tepat sebelum pakaian bekas digunakan. Sebaiknya pakaian bekas dipisahkan dengan pakaian kotor yang lain, dicuci dengan sabun kemudian dilanjutkan dengan cairan antiseptik, direbus atau direndam dengan air panas mendidih 100 C selama 5 menit, lalu dijemur dan disetrika dengan suhu yang disesuaikan dengan bahan Sukmasari, 2015.

5.5 Keluhan Kesehatan Kulit pada Penjual Pakaian Bekas

Dokumen yang terkait

Respon Pedagang Pakaian Bekas terhadap Larangan Impor Pakaian Bekas di Pasar Melati Kota Medan

0 12 105

IMAGE PEMBELI PAKAIAN BEKAS DI PASAR MELATI KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN, PROVINSI SUMATERA UTARA.

1 7 24

ANALISIS PERKEMBANGAN PERMUKIMAN KUMUH DI KELURAHAN TANJUNG SELAMAT KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN KOTA MEDAN TAHUN 2010 - 2015.

0 3 27

ANALISIS KUALITAS AIR SUMUR GALI PENDUDUK DILIHAT DARI PARAMETER FISIK DAN KIMIA DI KELURAHAN TANJUNG SELAMAT KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN KOTA MEDAN.

1 7 27

Respon Pedagang Pakaian Bekas terhadap Larangan Impor Pakaian Bekas di Pasar Melati Kota Medan

0 0 10

Respon Pedagang Pakaian Bekas terhadap Larangan Impor Pakaian Bekas di Pasar Melati Kota Medan

0 0 2

Respon Pedagang Pakaian Bekas terhadap Larangan Impor Pakaian Bekas di Pasar Melati Kota Medan

0 0 9

Analisis Keberadaan Candida albicans dan Aspergillus spp. Serta Keluhan Kesehatan dan Perilaku Penjual Tentang Bahaya Kesehatan pada Pakaian Bekas di Pasar Melati Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan tahun 2015

0 1 57

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jamur 2.1.1Definisi Jamur - Analisis Keberadaan Candida albicans dan Aspergillus spp. Serta Keluhan Kesehatan dan Perilaku Penjual Tentang Bahaya Kesehatan pada Pakaian Bekas di Pasar Melati Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan

0 0 30

Analisis Keberadaan Candida albicans dan Aspergillus spp. Serta Keluhan Kesehatan dan Perilaku Penjual Tentang Bahaya Kesehatan pada Pakaian Bekas di Pasar Melati Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan tahun 2015

0 0 17