5. Bahan kimia Bahan kimia sering digunakan untuk mencegah pertumbuhan fungi. Senyawa
formalin disemprotkan pada tekstil yang akan disimpan untuk waktu tertentu sebelum dijual. Hal ini terutama untuk mencegah pertumbuhan kapang yang
bersifat selulolitik, seperti Chaetomium globosum, Aspergillus niger, dan Cladosporium cladosporoides yang dapat merapuhkan tekstil, atau
meninggalkan noda-noda hitam akibat sporulasi yang terjadi, sehingga menurunkan kualitas bahan tersebut.
Selama pertumbuhannya fungi menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak diperlukannya lagi dan dikeluarkan ke lingkungan. Senyawa-senyawa tersebut
merupakan suatu pengaman pada dirinya terhadap serangan oleh mikroorganisme lain termasuk terhadap sesama mikroorganisme. Manusia memanfaatkan
senyawa-senyawa tersebut, yang kita kenal sebagai antibiotik, untuk mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme Gandjar, 2006.
2.1.4 Teori Simpul
Simpul 1 Simpul 2 Simpul 3 Simpul 4
Gambar 1. Teori Simpul Penyakit yang Disebabkan Jamur Candida albicans dan Aspergillus spp. pada Pakaian Bekas
Kejadian penyakit
Perilaku pemajanan
Media transmisi
penyakit Sumber
penyakit
Sakit Pengetahuan
Perilaku Pekerjaan
Lokasi Udara
Pakaian Manusia
Candida albicans dan
Aspergillus spp.
Universitas Sumatera Utara
Dalam proses kejadian penyakit, termasuk penyakit menular, pada hakikatnya dapat diuraikan dalam empat simpul Anies, 2006. Simpul 1 yaitu
sumber penyakit. Sumber penyakit adalah titik yang menyimpan danatau menggandakan agen penyakit serta mengeluarkan atau mengemisikan agen
penyakit. Agen penyakit adalah komponen lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan penyakit melalui media perantara yang juga komponen lingkungan
Achmadi, 2013. Dalam hal ini, simpul 1 berupa jamur yang terdapat pada pakaian bekas, diantaranya jamur Candida albicans dan Aspergillus spp.
Simpul 2 yaitu media transmisi penyakit. Media transmisi penyakit yaitu komponen lingkungan yang dapat memindahkan agen penyakit. Media transmisi
tidak akan memiliki potensi penyakit kalau di dalamnya tidak mengandung agen penyakit Achmadi, 2013. Dalam hal ini, simpul 2 berupa udara dan pakaian
yang mengandung bakteri yang berasal manusia. Simpul 3 yaitu perilaku pemajanan. Hubungan interaktif antara komponen
lingkungan dengan penduduk berikut perilakunya, dapat diukur dengan konsep yang disebut sebagai perilaku pemajanan atau behavioral exposure. Perilaku
pemajanan adalah jumlah kontak antara manusia dengan komponen lingkungan yang mengandung potensi bahaya penyakit agen penyakit Achmadi, 2013.
Dalam hal ini, simpul 3 berupa pengetahuan, perilaku, pekerjaan, dan lokasi penduduk.
Simpul 4 yaitu kejadian penyakit. Kejadian penyakit merupakan outcome hubungan interaktif antara penduduk dengan lingkungan yang memiliki potensi
bahaya gangguan kesehatan. Manifestasi dampak akibat hubungan antara
Universitas Sumatera Utara
penduduk dengan lingkungan menghasilkan penyakit pada penduduk Achmadi, 2013.
2.1.5 Penyakit yang Disebabkan Jamur