Hasil Ekstraksi Daun HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Ekstraksi Daun

Garcinia benthami Pierre Penelitian ini menggunakan daun Garcinia benthami Pierre. Determinasi tanaman bertujuan untuk memastikan identitas tanaman yang digunakan sehingga dapat dihindari adanya kesalahan dalam pengambilan spesies tanaman. Daun kering kemudian diblender sehingga diperoleh serbuk halus dan dapat mempermudah proses ekstraksi karena semakin kecil ukurannya maka semakin besar luas permukaannya. 23 Pada penelitian ini digunakan bentuk simplisia kering karena kadar air yang lebih sedikit memudahkan cairan pengekstrak masuk ke dalam sel dan menarik zat aktif secara sempurna. 38 Metode ekstraksi yang dilakukan yaitu secara maserasi. Metode maserasi dipilih dalam penelitian ini dikarenakan proses pengerjaannya sederhana, mudah, dan tidak dilakukan proses pemanasan untuk menghindari rusaknya senyawa. 5 Maserasi dilakukan dengan cara merendam simplisia dengan pelarut dalam botol yang berwarna gelap, pada suhu kamar, dan ditempatkan pada tempat yang terlindung cahaya untuk mencegah reaksi yang dikatalis cahaya atau perubahan warna. Metode maserasi dapat diterapkan pada simplisia dengan zat khasiat yang tahan pemanasan atau tidak tahan pemanasan. Perendaman sampel dilakukan selama 3-5 hari, lalu diaduk sesekali agar mempercepat proses pelarutan senyawa kimia yang terdapat dalam sampel dan dapat meratakan konsentrasi larutan. 38 Sampel terekstraksi secara sempurna yang ditandai dengan pelarut pada sampel berwarna bening. Dilakukan penyaringan sampel menggunakan kertas saring, lalu dievaporasi dengan rotary evaporator. Cairan pelarut akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Larutan yang pekat akan terdesak keluar karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang diluar sel. Hasil akhir didapatkan keseimbangan konsentrasi antara larutan diluar sel dengan larutan di dalam sel. 38 Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol yang mempunyai kepolaran berbeda. Serbuk simplisia direndam dalam n-heksana untuk menghasilkan senyawa nonpolar. 35 Ampas hasil dari ekstraksi n-heksana direndam dalam pelarut etil asetat untuk mengekstraksi senyawa yang lebih polar dari ekstrak n-heksana. Maserasi ampas hasil dari ekstraksi etil asetat menggunakan pelarut metanol untuk mengekstraksi senyawa polar. Setelah didapatkan hasil maserasi, kemudian dilakukan pemekatan evaporasi dengan rotary evaporator untuk menguapkan pelarut dan air yang masih tersisa. Pelarut metanol telah diuapkan sehingga dalam penelitian ini kematian larva terjadi karena pengaruh ekstrak tanpa dipengaruhi pelarut metanol. 38 Berdasarkan penelitian uji toksisitas pelarut metanol 96 dengan konsentrasi 1 terhadap larva Artemia sp terbukti tidak menimbulkan mortalitas pada larva Artemia sehingga mortalitas murni karena pengaruh ekstrak tumbuhan yang diteliti. 40 Selain itu, pelarut metanol memiliki sifat yang mudah menguap. Pada penelitian ini, daun Garcinia benthami Pierre telah dilakukan pengeringan sehingga semakin sedikit kadar air yang terdapat dalam sel daun tersebut. Peneliti melakukan pengukuran berat ekstrak kental metanol daun Garcinia benthami Pierre yang diperoleh dari hasil maserasi. Tabel 4.1 Data Berat Ekstrak Kental Daun Garcinia benthami Pierre Nama Simplisia Bobot ekstrak kental Ekstrak metanol 15,5 gram

4.2 Hasil Uji Toksisitas dengan Metode BSLT

Dokumen yang terkait

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang (aglaia elliptica blume) terhadap larva udang (artemia salina leach) dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

4 23 58

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etil Asetat Daun Garcinia benthami Pierre dengan Metode Braine Shrimp Lethality Test (BSLT)

1 29 67

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.) Terhadap Larva Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 23 78

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Laban Abang (Aglaia elliptica Blume) Terhadap Larva (Artemia salina Leach) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

0 26 58

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum canum Sims) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

1 14 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak nheksan Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 5 63

Uji toksisitas akut ekstrak metanol buah phaleria macrocarpa (scheff) boerl terhadap larva artemia salina leach dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT)

1 12 70

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun annona muricata l terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 54 69

UJI TOKSISITAS EKSTRAK DAUN Plantago lanceolata L. TERHADAP LARVA Artemia salina Leach. DENGAN METODE Brine Shrimp Lethality Test (BSLT).

0 0 14

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Buah Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 1 70