yang beraneka warna, dan berbuah. Tumbuhan bermanfaat bagi manusia maupun binatang. Tumbuhan dapat dijadikan sebagai bahan makanan atau diolah untuk
keperluan-keperluan lain, salah satunya dapat dijadikan sebagai obat.
8
2.1.2 Keamanan Penggunaan Obat Tradisional Indonesia
Tumbuhan mengandung banyak senyawa murni yang dapat digunakan dalam obat konvensional maupun modern. Obat dari tumbuhan digunakan sebagai
pilihan terapeutik dan sering menjadi bentuk terapi yang aman. Masyarakat harus mengetahui tentang keamanan, efektivitas, dan penggunaan obat secara tepat.
9
Definisi obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, atau campuran dari bahan tersebut yang digunakan
untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Obat tradisional Indonesia atau lebih dikenal dengan nama jamu, umumnya obat herbal, yaitu obat yang berasal dari
tumbuhan. Bagian tumbuhan yang digunakan dapat berupa akar, batang, daun, umbi atau dapat juga seluruh bagian tumbuhan.
10
Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di masyarakat dijamin keamanannya oleh pemerintah dengan mengimplementasikannya dalam
Permenkes No.760MenkesPerIX1992
tentang obat
tradisional dan
fitofarmaka.
11
Fitofarmaka adalah obat dari bahan alam terutama dari alam nabati, yang khasiatnya jelas dan terbuat dari bahan baku dan telah memenuhi
persyaratan minimal, sehingga terjamin keseragaman komponen aktif, keamanan dan kegunaannya.
10
Penelitian obat tradisional Indonesia meliputi penelitian budidaya tanaman obat, analisis kandungan kimia, toksisitas, farmakodinamik, formulasi, dan uji
klinik. Kandungan kimia obat herbal dipengaruhi beberapa faktor yaitu letak geografistempat tumbuh tanaman, iklim, cara pembudidayaan, cara dan waktu
panen, dan cara perlakuan pascapanen pengeringan, penyimpanan.
10
Apabila terdapat bukti ilmiah adanya khasiat dan keamanan penggunaan obat tradisional pada manusia, maka obat tradisional dapat menjadi pertimbangan
untuk digunakan di pelayanan kesehatan formalprofesi dokter. Bukti tersebut hanya dapat diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan secara sistematik
dan bertahap. Tahapan penelitian dalam pengembangan obat tradisional menjadi
5
fitofarmaka adalah sebagai berikut :
10
a Seleksi
Jenis obat tradisionalobat herbal yang diutamakan untuk diteliti adalah :
10
berkhasiat untuk penyakit yang menduduki peringkat atas dalam angka kejadiannya.
berkhasiat untuk penyakit tertentu berdasarkan pengalaman merupakan alternatif jarang untuk penyakit tertentu, seperti kanker.
b Uji preklinik, terdiri atas uji toksisitas dan uji farmakodinamik
Uji preklinik dilakukan secara in vitro dan in vivo pada hewan uji agar dapat
diketahui toksisitas
dan efek
farmakodinamiknya. Uji
farmakodinamik pada hewan uji digunakan untuk memprediksi efek pada manusia, sedangkan uji toksisitas digunakan untuk melihat dan
mengetahui keamanannya.
10
c Standarisasi sederhana, penentuan identitas dan pembuatan sediaan
terstandar Bentuk sediaan obat herbal dan prosedur ekstraksi dapat mempengaruhi
efek yang ditimbulkan. Ekstrak yang dihasilkan dengan jenis pelarut tertentu dapat memiliki efek terapi yang berbeda karena zat aktif yang
terlarut berbeda.
10
d Uji klinik
Obat tradisionalobat herbal harus dibuktikan khasiat dan keamanannya melalui uji klinik agar dapat menjadi fitofarmaka. Apabila obat
tradisionalobat herbal telah terbukti aman dan berkhasiat pada uji preklinik, maka uji klinik pada manusia dapat dilakukan.
10
2.1.3 Genus Garcinia