Tumbuhan Garcinia Benthami Pierre
xanton yang paling berperan sebagai antikanker, antioksidan, dan mengaktifkan sistem imun tubuh yaitu alfamangostin, betamangostin, dan garcinone E.
15
Beberapa senyawa xanton dari berbagai spesies Garcinia diantaranya adalah porsaton A dari G. parvifolia; 1,4-dihidroksi-2-
3’-metilbut-2’-enil xanton dari G. polyanta Oliv; 1,7-dihidroksi-
6’,6’-dimetilpiran-2’,3’:6,5 xanton dari G. nigrolineata; 1,6-dihidroksi xanton, 1,4,5-trihidroksi xanton dari G. vieillardii.
Senyawa – senyawa ini melalui penelitian bioaktivitas secara in vitro maupun in
vivo telah menunjukan aktifitas sebagai antijamur, antibakteri, antikanker, antifungal, dan antimalaria.
16
Spesies lain dari Genus Garcinia yang memiliki khasiat antikanker adalah Garcinia griffithii T.Anders yang dikenal dengan nama kandis gajah. Ekstrak
metanol dari kulit batang tumbuhan Garcinia griffithii T. Anders dapat menghambat pertumbuhan sel kanker payudara MCF-7. Nilai IC
50
dari ekstrak metanol sebesar 68,613 μgmL.
16
Pada umumnya tumbuhan dapat menghasilkan senyawa metabolit primer dan metabolit sekunder. Metabolit primer yaitu protein, lemak, asam nukleat, dan
polisakarida merupakan penyusun dari makhluk hidup. Metabolit sekunder adalah senyawa yang disintesis tumbuhan untuk mempertahankan eksistensi dalam
berinteraksi dengan ekosistem dan berperan pada kelangsungan hidup suatu spesies.
Senyawa metabolit sekunder diantaranya adalah flavonoid, benzofenon, dan xanton.
12,17
Di habitat aslinya, Garcinia dapat dijadikan pohon tropis yang memiliki potensi sebagai tanaman hias, koleksi buah, pohon tepi jalan, reboisasi,
penghijauan, atau sumber makanan bagi satwa. Walaupun tumbuhan Garcinia belum terlalu dibudidayakan oleh masyarakat, tetapi secara alami dapat
beradaptasi dengan baik.
3