Metode Penentuan Nilai LD

Tolok ukur atau parameter yang digunakan untuk menunjukkan adanya aktivitas biologi suatu senyawa pada Artemia salina Leach yaitu dengan menghitung jumlah kematian larva udang akibat pengaruh pemberian senyawa dengan konsentrasi yang telah ditetapkan. Hasil uji dikatakan efektif terhadap larva Artemia salina Leach apabila ekstrak yang diujikan menyebabkan 50 kematian pada konsentrasi kurang dari 1000 ppm. 32 Beberapa kelebihan dari uji toksisitas dengan BSLT diantaranya : 11 a metode penapisan farmakologi awal yang mudah, cepat, dan relatif tidak mahal. b metode yang telah teruji hasilnya dengan tingkat kepercayaan 95 untuk mengamati toksisitas suatu senyawa di dalam ekstrak kasar tumbuhan. c sering digunakan dalam tahap awal isolasi senyawa toksik yang terkandung dalam suatu ekstrak. d metode ini sering dihubungkan sebagai metode penapisan untuk pencarian senyawa antikanker dari tumbuhan. BSLT sebagai suatu bioassay yang pertama untuk penelitian bahan alam. Apabila didapatkan hasil uji BSLT menunjukkan bahwa ekstrak tanaman mempunyai potensi toksik, maka dapat dilanjutkan penelitian untuk mengisolasi senyawa yang bersifat sitotoksik sebagai upaya mengembangkan obat alternatif antikanker. Namun sebaliknya, apabila hasilnya menunjukkan tidak mempunyai potensi toksik, maka dapat dilanjutkan penelitian mengenai manfaat dan khasiat lain dari ektrak tanaman tersebut. 33

2.1.10 Metode Penentuan Nilai LD

50 atau LC 50 Terdapat beberapa cara untuk menentukan nilai LD 50 atau LC 50 , diantaranya metode Weil, cara Farmakope III, dan metode probit. 19 a metode Weil, menggunakan rumus : Log m = Log D + d f +1 keterangan : 19 m = nilai LD 50 D = dosis terkecil yang digunakan d = log dari kelipatan dosis 23 f = suatu nilai dalam tabel Weil b cara Farmakope Indonesia III FI III, menggunakan rumus : 19 m = a- b ∑pi-0,5 keterangan : m = log LD 50 a = logaritma dosis terendah yang masih menyebabkan jumlah kematian 100 tiap kelompok b = beda log dosis yang berurutan pi = jumlah hewan mati menerima dosis i dibagi jumlah hewan seluruhnya yang menerima dosis i syarat uji FI III :  Seri dosis atau konsentrasi yang digunakan berkelipatan tetap  hewan coba atau biakan jaringan pada tiap kelompok harus berjumlah sama  pengaturan dosis agar menghasilkan respon dari 0-100 dan hitungan dapat dibatasi pada rentang tersebut. c Metode Probit Analisis probit merupakan jenis regresi yang digunakan untuk menganalisis variabel respon binomial. Analisis probit merupakan metode statistik dalam memahami hubungan dosis-respon dan membandingkan hubungan antara variabel respon atau variabel dependen terhadap variabel independen. Analisis ini umumnya digunakan dalam toksikologi untuk menentukan toksisitas relatif dari bahan kimia untuk organisme hidup dengan menguji respon organisme pada berbagai konsentrasi masing-masing bahan kimia. 34 Nilai LC 50 atau LD 50 adalah hasil yang paling sering digunakan pada percobaan dosis-respon. Syarat menghitung nilai LD 50 atau LC 50 menggunakan metode probit : 19  adanya tabel probit  menentukan nilai probit dari kematian tiap kelompok hewan uji  menentukan log dosis tiap-tiap kelompok 24  menentukan persamaan garis lurus hubungan antara nilai probit dengan log dosis, Y=mX+b  memasukkan nilai 5 probit dari 50 kematian hewan coba pada persamaan garis lurus pada nilai Y. Nilai LD 50 atau LC 50 dihitung dari nilai anti log X pada saat Y=5. Regresi adalah pengukur hubungan dua variabel atau lebih yang dinyatakan dalam bentuk hubungan atau fungsi. Untuk menentukan bentuk hubungan regresi diperlukan pemisahan yang tegas antara variabel bebas yang biasanya diberi simbol X dan variabel tak bebas dengan simbol Y. Kedua variabel biasanya bersifat kausal atau memiliki hubungan sebab akibat yaitu saling berpengaruh. 35 m dan b merupakan konstanta atau koefisien regresi linier sederhana atau parameter garis regresi linier sederhana. b disebut intercept coefficient atau intersep yaitu jarak titik asal atau titik acuan dengan titik potong garis regresi dengan sumbu Y, sedangkan m disebut slope coefficient atau slup yang menunjukkan kemiringan atau kecondongan garis regresi terhadap sumbu X sebagai tangen sudut yang dibuat oleh garis regresi dengan sumbu X. Dari persamaan garis regresi, dalam hubungan tersebut terdapat satu variable bebas X dan satu variabel tak bebas Y. 35

2.2 Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang (aglaia elliptica blume) terhadap larva udang (artemia salina leach) dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

4 23 58

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etil Asetat Daun Garcinia benthami Pierre dengan Metode Braine Shrimp Lethality Test (BSLT)

1 29 67

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.) Terhadap Larva Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 23 78

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Laban Abang (Aglaia elliptica Blume) Terhadap Larva (Artemia salina Leach) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

0 26 58

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum canum Sims) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

1 14 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak nheksan Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 5 63

Uji toksisitas akut ekstrak metanol buah phaleria macrocarpa (scheff) boerl terhadap larva artemia salina leach dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT)

1 12 70

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun annona muricata l terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 54 69

UJI TOKSISITAS EKSTRAK DAUN Plantago lanceolata L. TERHADAP LARVA Artemia salina Leach. DENGAN METODE Brine Shrimp Lethality Test (BSLT).

0 0 14

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Buah Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 1 70