Jarak Perjalanan yang Sesuai Kebutuhan Ruang

pedestrian akan mendrong pedestrian untuk berjalan menuju tempat tujuannya. c. Ketersedian kenderaan bermotor; pada salah satu contoh perbandingan di Amerika dan Eropa. Amerika sangat tergantung pada mobil, bukanlah sala satu barang yang mahal, serta merupakan alat yang cepat, fleksibel dan sangat menghemat waktu. Selain itu Amerika merencanakan suatu sistem jalan lalu lintas yang bagus, yang mendorong masyarakat lebih menggunakan mobil. Tapi di Eropa mobil sangat mahal, sehingga mereka lebih merencanakan trasportasi umum dan hal ini mendorong masyarakat Eropa untuk berjalan lebih aktif dari pada di Amerika d. Pola Tata Guna Lahan: Pola Tata Guna Lahan tunggal menyulitkan pedestrian untuk melakukan aktivitas yang berbeda dengan berjalan khususnya memiliki keterbatasan waktu. Selain itu pola tata guna lahan tunggal juga akan berdampak timbulnya kebosanan maupun ketidak nyamanan bagi pedestrian.

2.5. Jarak Perjalanan yang Sesuai

Jarak berjalan kaki juga dipengaruhi oleh cuaca, waktu, demografi, tujuan berjalan, dan banyak faktor lainnya. Kebanyakan orang akan berjalan lebih jauh untuk tujuan rekreasi, tapi lebih ingin untuk berjalan dengan jarak yang lebih dekatsingkat bila terburu buru, sebagai contoh dari lokasi perhentian bus ke kantor. Franz D.Lumbantoruan : Pedestrianisasi Kawasan Pusat Kota Medan Studi Kasus: Jalan Brigjen Katamso Depan Istana Maimoon Medan, 2008 USU Repository © 2008 Ketentuan bagi jarak berjalan yang dapat diterima dan masuk akan antara lain sebagai berikut: a. Secara tradisional, perencana dapat menempatkan fasilitas fasilitas masyarakat, taman taman lingkungan, dan kawasan kawasantujuan pejalan kaki umum lainnya dengan jarak tidak lebih dari 400 meter dari tempat asal pejalan kaki. b. Perancang Tapak secara tipikal menentukan 90 meter jarak maksimum dari tempat parkir dan lokasi sirkulasi pejalan kaki menuju pintu masuk suatu bangunan. Penyebrangan jalan secara tipikal lebih efektif bila ditempatkan 120 sampai 180 meter di kawasan yang sering digunakan oleh pejalan kaki. c. Pejalan kaki diharapkan untuk berjalan sekitar 300 meter ke tempat perhentian atau kawasan parkir dan sekitar 535 meter menuju stasiun kereta komuter. Beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan berjalan adalah: reaksi terhadap orang sekeliling, maksud tujuan berjalan, dan pengaruh lalu lintas. Beberapa kegiatan berjalan yang perlu diterapkan dalam perencanaan adalah: a. Berjalan untuk mendapatkan bus b. Berjalan sambil melihat lihat window shopping c. Berjalan pula dari tempat kerja d. Berjalan dengan kekasih e. Berjalan kesekolah khususnya untuk anak anak Franz D.Lumbantoruan : Pedestrianisasi Kawasan Pusat Kota Medan Studi Kasus: Jalan Brigjen Katamso Depan Istana Maimoon Medan, 2008 USU Repository © 2008 f. Berjalan jalan sore di hari minggu

2.6. Kebutuhan Ruang

Dimensi manusia pada saat berjalan dan duduk, untuk dua orang berjalan berdampingan atau melalui satu dengan yang lain pada saat berjalan dengan arah yang berlawanan, luas ruang rata-rata yang dibutuhkan pejalan kaki sampai pada 1.4 meter Tingkat berjalan rendah pada saat volume pejalan kaki meningkat dan luas area berjalan kaki menurun. Informasi ini membantu para perancang dalam menghitung berapa banyak ruang bebas yang dibutuhkan untuk mempertahankan tingkat kenyamanan pejalan kaki yang masuk akal.

1. Karakteristik umum pejalan kaki menurut kelompok usia antara lain:

1.1. Usia 0-4 tahun

a. Belajar berjalan b. Membutuhkan pengawasan orang tua c. Pengembangan kemampuan melihat dan persepsi yang lebih mendalam

1.2. Usia 5-12 tahun

a. Lebih bebas, namun masih tetap membutuhkan pengawasan b. Kedalaman persepsi yang kurang c. Pelanggaran di persimpangan Franz D.Lumbantoruan : Pedestrianisasi Kawasan Pusat Kota Medan Studi Kasus: Jalan Brigjen Katamso Depan Istana Maimoon Medan, 2008 USU Repository © 2008