4.2.5. Alasan Memilih Lokasi Kajian Kawasan Istana Maimoon Medan
Adapun yang menjadi dasar pertimbangan peneliti memilih Kawasan Istana Maimoon menjadi objek penelitian dalam hal ini tentu dengan beberapa
pertimbangan antara lain sebagai berikut: 1.
Bahwa Potensi Kawasan Istana Maimoon sebagai satu-satunya Istana Peninggalan Kesultanan Deli di Medan perlu dikembangkan menjadi
daerah Tujuan Wisata Budaya dan sejarah maupun rekreasi bagi para
warga masyarakat dan wisatawan manca negara.
2. Bahwa Posisi Strategis Kawasan Istana Maimoon yang berada di Pusat
Kota Medan perlu diupayakan pengembangannya khususnya masalah Pedestrian atau pejalan kaki agar dapat menjadi segitiga emas dengan
daerah jalan Mesjid Raya, seperti pada masa kejayaan Kesultanan Deli. 4.3.
Kompilasi Data Kuesioner
Setelah semua kuesioner dirangkum dan didata, maka hasil perolehan data untuk setiap kajian fasilitas maupun kesan kawasan pusat Kota Medan
adalah sebagai berikut:
1. Transportasi yang Digunakan:
Dari hasil responden diperoleh Data bahwa 30 { 30 orang dari responden menggunakan sepeda motor, 20 20 orang menggunakan Mobil pribadi,
25 25 orang menggunakan Angkutan Umum, 25 25 orang lebih senang berjalan kaki. Dapat dilihat pada diagram berikut:
Franz D.Lumbantoruan : Pedestrianisasi Kawasan Pusat Kota Medan Studi Kasus: Jalan Brigjen Katamso Depan Istana Maimoon Medan, 2008
USU Repository © 2008
30mobil pribadi
20sepeda motor
25angkutan umum
25jalan kaki
Gambar 4.3.1 : Transportasi yang Digunakan Hasil Kuesioner ini memperlihatkan bahwa masih tinginya ketergantungan
masyarakat Kota Medan terhadap penggunaan kenderaan bermotor dan mobil pribadi, termasuk angkutan umum serta kurangnya minat masyarakat
untuk berjalan kaki dikawasan pusat kota. Dengan penelitian ini diharapkan dihasilkan suatu rekomendasi
Untuk meningkatkan daya tarik masyarakat untuk berjalan kaki dikawasan pusat kota terutama kawasan Maimoon Medan yang dapat membuat
kawasan ini menjadi lebih bersahabat dengan pedestrian atau pejalan kaki.
2. Angkutan Umum: Bis dan Angkutan Kota
Tingkat Kepentingan:
a. 56 berpendapat bahwa angkutan umum merupakan fasilitas yang
sangat penting
Franz D.Lumbantoruan : Pedestrianisasi Kawasan Pusat Kota Medan Studi Kasus: Jalan Brigjen Katamso Depan Istana Maimoon Medan, 2008
USU Repository © 2008
b. 40 berpendapat cukup penting
c. 2 berpendapat tidak penting
d. 2 berpendapat tidak tahu
Tingkat Kepuasan:
a. 20 berpendapat sangat puas
b. 52 berpendapat cukup puas
c. 25 berpendapat tidak puas
d. 3 berpendapat tidak tahu
56 sangat penting
40 cukup penting
2 tidak penting
2 tidak tahu
20 sangat puas
52 cukup puas
25 tidak puas
3 tidak tahu
Gambar 4.3.2 : Diagram Tingkat Kepentingan kiri dan Tingkat
Kepuasan kanan Terhadap Angkutan Umum
Permasalahan Angkutan Umum:
a. 42 Berpendapat Angkutan Umum Terlalu banyak
b. 20 Berpendapat Kurang Disiplin
c. 10 Berpendapat Kurang memadai
d. 15 Berpendapat Transit terlalu jauh
e. 10 Berpendapat terlalu Cepat Berhenti Beroperasi
Franz D.Lumbantoruan : Pedestrianisasi Kawasan Pusat Kota Medan Studi Kasus: Jalan Brigjen Katamso Depan Istana Maimoon Medan, 2008
USU Repository © 2008
f. 3 Abstein
Saran Terhadap Angkutan Umum:
a. 40 Berpendapat Agar Angkutan Umum dikurangi Jumlahnya
b. 30 Berpendapatagar Angkutan Umum Lebih Disiplin
c. 15 Berpendapat Agar Lokasi Transit disesuaikan
d. 10 Berpendapat Agar jam operasi ditambah
e. 5 Abstein
42terlalu banyak
20 Kurang displin
10 kurang m em adai
15 transit jauh
10 CEPAT BERHENTI
BEROPERASI
3 abstein
40 kurangi jumlah
30 lebih displin
15 lokasi transit
dipindah 10 jam
operasi ditambah
5 abstein
Gambar 4.3.3 : Diagram Permasalahan kanan dan Saran kiri yang
berkenaan dengan Angkutan Umum di kawasan Pusat Kota Medan
3. TrotoarSide WalkJalur Pedestrian: