BAB VI REKOMENDASI
Rekomendasi atau usulan yang dilakukan terhadap penelitian ini meliputi: 5.
Kawasan Nyaman dan tidak Nyaman bagi pedestrian di dalam dan diluar kawasan Kajian
6. Kawasan maupun objek yang paling diingat oleh pedestrian baik di dalam
dan diluar kawasan Kajian 7.
Elemen-Elemen Perlengkapan yang terdapat pada zona Trotoar 8.
Aktivitas Pendukung Pedestrian Kawasan Kajian dan luar kawasan kajian
6.1. Kawasan Nyaman dan Tidak Nyaman bagi pedestrian di Dalam dan
Diluar Kawasan Kajian
a. Adapun kawasan Nyaman berjalan kaki pada kawasan kajian Istana Maimoon
hanya terdapat pada pedestrian depan Istana Maimoon sepanjang 200 meter, walaupun pada prinsipnya lebar trotoar yang ada belum sesuai dengan
standar-standar yang berlaku. Direkomendasikan pada trotoar depan Istana Maimoon ini agar ditata dengan baik sesuai dengan standar yang berlaku, dan
menjadi jalur pejalan kaki yang layak dan manusiawi sekaligus dapat menjadi daerah tujuan wisata baik domestik maupun manca negara. Sedangkan
kawasan tidak nyaman berjalan kaki pada lokasi kajian ini tepat pada pedestrian depan Perpustakaan Sumatera Utara dan pedestrian depan Ruko
Franz D.Lumbantoruan : Pedestrianisasi Kawasan Pusat Kota Medan Studi Kasus: Jalan Brigjen Katamso Depan Istana Maimoon Medan, 2008
USU Repository © 2008
lokasi Istana Maimoon. Maka dikomendasikan perlunya penataan trotoar tersebut sesuai dengan standar zona trotoar yang ada, terutama masalah parkir
kenderaan bermotor, pedagang kaki lima dan penempatan perabotan jalan
yang mengganggu zona laluan trotoar
b. Adapun Kawasan Nyaman berjalan kaki bagi pedestrian diluar Kawasan
kajian adalah jalur pedestrian simpang empat Jalan Mesjid Raya dan Jalan Mahkamah sampai simpang Jalan Sisingamangaraja Medan. Walaupun
terlihat kurang terawat, tetapi pedestrian yang ada terlihat lebar dan lapang. Sedangkan kawasan tidak nyaman berjalan kaki bagi ppedestrian pada luar
kawasan kajian ini adalah terdapat mulai dari simpang empat Jalan Mesjid Raya dan Jalan Mahkamah sampai simpang Jalan Brigjen Katamso depan
Istana Maimoon. Hal ini disebabkan oleh pedagang kaki lima yang berjualan tepat diatas trotoar yang ada. Maka untuk itu direkomendasikan pada daerah
ini agar diadakan penataan terhadap tempat pedagang kaki lima agar tidak
mengganggu jalur bebas pejalan kaki atau pedestrian
Franz D.Lumbantoruan : Pedestrianisasi Kawasan Pusat Kota Medan Studi Kasus: Jalan Brigjen Katamso Depan Istana Maimoon Medan, 2008
USU Repository © 2008
6.2. Kawasan maupun Objek yang Paling diingat oleh Pedestrian baik Didalam