e. Tiba-tiba berjalan pada suatu kawasan sercara umum merupakan tipe
kecelakaan pejalan kaki bagi anak-anak f.
Berada dibelakang kenderaan pengendara sulit untuk melihat anak-anak dan orang yang berjalan dibelakangnya
g. Kecelakaankonflik di kawasan kota
Alasan bagi pejalan kaki dan kenderaan bermotor adalah ketidak hati- hatian pengendara. Pada tahun 1995, Washington Traffic safety Commission
melakukan survey untuk mengukur perhatian pengendara terhadap peraturan- peraturan pejalan kaki. Lebih 1 dari 3 pengendara yang di survey tidak
memperhatikan peraturan-peraturan tersebut.
2.3. Kebutuhan Pedestrian
Untuk mensukseskan perancangan fasilitas pejalan kaki, harus di ketahui bahwa kebutuhan pejalan kaki sangat luas dan beragam, dan suatu pendekatan
perancangan yang dilakukan harus fleksibel untuk menampung perbedaan kebutuhan.
Salah satu penghalang yang secara umum menghambat perencanaan suatu fasilitas pejalan kaki adalah satu standar bisa di aplikasikan untuk
memenuhi kebutuhan rata-rata populasi. Sebagai contoh, kecepatan berjalan kaki adalah 4.8 kmjam sampai 6.4 kmjam. Namun anak-anak, orang-orang
yang lebih tua, dan yang memiliki kelemahan tertentu secara umum berjalan dengan kecepatan dibawah 3.2 kmjam.
Franz D.Lumbantoruan : Pedestrianisasi Kawasan Pusat Kota Medan Studi Kasus: Jalan Brigjen Katamso Depan Istana Maimoon Medan, 2008
USU Repository © 2008
Kebutuhan pejalan kaki sangat beragam. Beberapa tipikal kebutuhan pejalan kaki adalah sebagai berikut:
a. Jalan dan kawasan berjalan yang aman
b. Sesuaiconvenience
c. Lokasi yang dekat untuk berjalan
d. Jelas terlihat visibility
e. Nyaman dan telindung comfort and ahwlter
f. Menarik dan lingkungan yang berasih
g. Akses untuk berjalan
h. Objek-objek menarik dapat dilihat pada saat berjalan
i. Interaksi sosial
2.4. Faktor Yang Mempengaruhi Jarak Perjalanan
Ada 4 faktor mempengaruhi keinginan pedestrian untuk berjalan kaki: a.
WaktuTime: tergantung tujuan penjalan ynag dilakukan. Untuk rekreasi maupun berbelanja, pedestrian mampu berjalan lebih lama. Namaun untuk
tujuan-tujuan tertentu, misalnya bekerja yang harus tepat waktu,pedestrian lebih memilih waktu berjalan yang lebih singkat.
b. SesuaiConvenience: perencanaan jalur pedestrian yang sesuai dengan
kebutuhan seluruh lapisan pedestrian baik dari segi kebutuhan ruang untuk jalur pdestrian seperti trotoar maupun perlindungan terhadap gamgguan
iklimcuaca. Perencanaan yang sesuai dan nyaman bagi kebutuhan
Franz D.Lumbantoruan : Pedestrianisasi Kawasan Pusat Kota Medan Studi Kasus: Jalan Brigjen Katamso Depan Istana Maimoon Medan, 2008
USU Repository © 2008
pedestrian akan mendrong pedestrian untuk berjalan menuju tempat tujuannya.
c. Ketersedian kenderaan bermotor; pada salah satu contoh perbandingan di
Amerika dan Eropa. Amerika sangat tergantung pada mobil, bukanlah sala satu barang yang mahal, serta merupakan alat yang cepat, fleksibel dan
sangat menghemat waktu. Selain itu Amerika merencanakan suatu sistem jalan lalu lintas yang bagus, yang mendorong masyarakat lebih
menggunakan mobil. Tapi di Eropa mobil sangat mahal, sehingga mereka lebih merencanakan trasportasi umum dan hal ini mendorong masyarakat
Eropa untuk berjalan lebih aktif dari pada di Amerika d.
Pola Tata Guna Lahan: Pola Tata Guna Lahan tunggal menyulitkan pedestrian untuk melakukan aktivitas yang berbeda dengan berjalan
khususnya memiliki keterbatasan waktu. Selain itu pola tata guna lahan tunggal juga akan berdampak timbulnya kebosanan maupun ketidak
nyamanan bagi pedestrian.
2.5. Jarak Perjalanan yang Sesuai