Suasana Kawasan Kajian Istana Maimoon Medan Kesan Kawasan Kajian

15 dari 100 orang responden menyatakan bahwa Perpustakaan Umum Sumatera Utara Medan adalah tempat atau objek yang paling diingat pada kawasan kajian ini. Hal ini disebabkan karena Perpustakaan Umum adalah merupakan tempat untuk menambah ilmu melalui ribuan jenis buku dalam berbagai bidang ilmu yang tersedia didalam Perpustakaan ini. Pengunjung yang paling banyak adalah terutama anak sekolah, mahasiswa maupun warga masyarakat. Bentuk dan gaya Arsitektur gedung perpustakaan ini merupakan pengulangan dari bentuk Arsitektur Istana Maimoon Medan, sehingga merupakan daya tarik bagi para pengunjung Perpustakaan Sumatera Utara ini. Even lainnya yang ada pada Perpustakaan ini adalah adanya pameran buku terjadwal 2dua kali dalam 1satu Tahun yang dirangkaian dengan klender siswa sekolah maupun mahasiswa. Disamping itu pada areal Perpustakaan ini terdapat tempat duduk-duk untuk membaca dan kantin tempat makan dan minum, untuk menambah kenyamanan para pengunjung.

5.2.5. Citra Kawasan Kajian Istana Maimoon di Pusat Kota Medan

5.2.5.1 Suasana Kawasan Kajian Istana Maimoon Medan

Pendapat masyarakat tentang suasana kawasan kajian adalah sebagai berikut: Franz D.Lumbantoruan : Pedestrianisasi Kawasan Pusat Kota Medan Studi Kasus: Jalan Brigjen Katamso Depan Istana Maimoon Medan, 2008 USU Repository © 2008 a. 52 responden menyatakan bahwa suasana malam di kawasan kajian Jalan Brigjen Katamso sunyi dan gelap, hal ini disebabkan pada kawasan ini tidak ada aktivitas pendukung yang hidup pada malam hari bagi para pedestrian. Berbeda pada segmen penghubung kawasan kajian yaitu jalan Mesjid Raya daerah ini pada malam hari ramai dikunjungi masyarakat karena adanya pusat jajanan malam pada areal Ruang Terbuka Kolam Sri Deli Medan, bersebelahan dengan Mesjid Raya, Hotel Madani dan Yuki Simpang Raya Medan b. 85 responden menyatakan bahwa toko-toko maupun aktivitas komersil terlalu cepat tutup pada malam hari, dimana pada sebagian besar kawasan kajian Jalan Brigjen Katamso Medan. c. 70 responden mengatakan bahwa angkutan umum Bus umum terlalu cepat berhenti pada malam hari, hal ini dapat dirasakan karena mulai pukul 20.00 wib angkutan umum Bus umum mulai berhenti dan yang bertahan hanya becak bermotor dan Taksi. d. 75 responden menyatakan bahwa kawasan kajian pada malam hari relatif aman. e. 81 responden menyatakan suasana kawasan kajian pada siang hari sangat sibuk ramai, terutama arus lalulintas kenderaan bermotor.

5.2.5.2 Kesan Kawasan Kajian

Franz D.Lumbantoruan : Pedestrianisasi Kawasan Pusat Kota Medan Studi Kasus: Jalan Brigjen Katamso Depan Istana Maimoon Medan, 2008 USU Repository © 2008 Pendapat masyarakat terhadap kesan maupun objek yang paling diingat di kawasan kajian adalah sebagai berikut: a. 35 responden menyatakan objek maupun kawasan yang paling diingat adalah Kawasan Istana Maimoon Medan. b. 26 responden menyatakan bahwa objek maupun kawasan yang paling diingat adalah Mesjid Raya Medan c. 24 responden menyatakan bahwa objek maupun kawasan yang paling diingat adalah Kolam Sri Deli Medan d. 15 responden menyatakan objek maupun kawasan yang paling diingat adalah Perpustakaan Umum Sumatera Utara Gambar 5.2.5.2 : Kawasan atau Objek yang paling diingat oleh Pedestrian pada kawasan Kajian Dari uraian diatas darat disimpulkan bahwa: Franz D.Lumbantoruan : Pedestrianisasi Kawasan Pusat Kota Medan Studi Kasus: Jalan Brigjen Katamso Depan Istana Maimoon Medan, 2008 USU Repository © 2008 a. Secara umum, masyarakat Kota sudah menyadari keberadaan elemen-elemen Ruang Kota yang di peruntukkan bagi mereka. b. Kota Medan sebenarnya sudah memiliki ciri khas Bangunan yang paling berkesan bagi masyarakatnya sebagai identitas Kota seperti Istana Maimoon Medan, yang membedakannya dari kota- kota lainnya di Indonesia. Dari hasil survey lapangan, pengamatan lapangan, hasil kuesioner, dan hasil wawancara dengan warga masyarakat, maka kawasan tersebut diatas perlu dipertahankan dan dikonservasi untuk mempertahankan wujud dan bentuk aslinya sebagai Bangunan yang mempunyai nilai historis bagi masyarakat Indonesia umumnya, khususnya Kota Medan Sumatera Utara.

5.3 Elemen-Elemen Koridor Trotoar