Gambaran Umum Kota Medan

BAB IV TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Kota Medan

Kota Medan adalah Ibukota Kotamadya Medan sekaligus menjadi Ibukota Provinsi Sumatera. Medan merupakan pusat pemerintahan, pusat perdagangan, perindustrian, pelabuhan dan jasa maupun pariwisata. Posisi strategis yang dimiliki Kota Medan ini menempatkan Kota Medan menjadi Kota Metropolitan terbesar ke tiga di Indonesia setelah Jakarta dan Bandung. Kota Medan memiliki beberapa tempat objek wisata sejarah dan budaya yang mempunyai nilai historis yang tinggi, salah satu kawasan di pusat kota Medan yang menjadi identitas Kota Medan adalah Kawasan Istana Maimoon Medan. Pada masa kejayaan Kesultanan Deli kawasan ini merupakan daerah segitiga emas yang tidak terpisahkan dan merupakan tempat-tempat yang sangat menarik dan ramai dikunjungi masyarakat maupun wisatawan manca negara termasuk sampai saat ini Pada awalnya Kota Medan hanya memiliki luas 51,32 Km2 hingga Tahun 1972, tetapi kemudian diedarkan Peraturan Pemerintah No.22 Tahun 1973 yang memperluas Wilayah Kota Medan memiliki luas 265,10 Km2. Secara Geografis Kota Medan terletak 3 30’ – 3 43’ LU dan 98 35’ dan 98 44’ BT. Dengan permukaan tanahnya cenderung miring ke arah Utara dan berada pada ketinggian 2,5 – 37,5 diatas permukaan laut. Franz D.Lumbantoruan : Pedestrianisasi Kawasan Pusat Kota Medan Studi Kasus: Jalan Brigjen Katamso Depan Istana Maimoon Medan, 2008 USU Repository © 2008 Kota Medan terdiri 21 Kecamatan dan 151 kelurahan. Pada Tahun 2005 sesuai data terakhir Penduduk Kota Medan berjumlah 2.036.018 jiwa, sedangkan pada siang dan sore hari penduduk Kota Medan bertambah menjadi lebih kurang 750.000 jiwa yaitu para komuter atau penglaju yang diantaranya datang dari Binjai dan Deli Serdang maupun daerah sekitarnya yang setiap harinya bekerja di Kota Medan. Gambar 4.1.1 : Peta Kota Medan Franz D.Lumbantoruan : Pedestrianisasi Kawasan Pusat Kota Medan Studi Kasus: Jalan Brigjen Katamso Depan Istana Maimoon Medan, 2008 USU Repository © 2008 Kota Medan berbatasan dengan Selat Malaka di Sebelah Utara, sedangkan di sebelah Selatan, Timur dan Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang. Populasi penduduk Kota medan didominasi oleh beberapa suku dan Bangsa antara lain Melayu, Jawa, Batak, Mandailing, Padang, Tjionghoa, India dan Eropa Perkembangan Kota Medan saat ini sangat pesat terutama pembangunan gedung pencakar langit, Perhotelan, perdagangan jasa, perkantoran dan apartemen. Rencana relokasi Bandara Polonia Medan kepinggiran Kota di Kwala Namu Kabupaten Deli Serdang adalah salah satu akibat pesatnya perkembangan pembangunan dikawasan pusat Kota. Kota Medan pertama sekali berawal dari sebuah kampung kecil bernama Medan Putri didirikan oleh Guru Patimpus pada Tanggal 1 Juli Tahun 1590. Pada perkembangan kota selanjutnya Kota Medan tumbuh dari Kota Dagang menjadi pusat pemerintahan. Pada tanggal 1 Maret 1887, ibukota keresidenan Sumatera Timur dipindahkan dari Bengkalis ke Medan. Kemudian setelah Istana Maimoon selesai dibangun Sultan Ma mun Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada tanggal 18 Mei 1891 maka Sultan Deli pada saat itu memindahkan Istananya dari Kampung Bahari Labuhan Deli ke Medan. Sejak saat itu ibukota kesultanan Deli resmi pindah ke Medan. Tahun1915 Medan secara resmi menjadi ibukota provinsi Sumatera Utara, dan Tahun 1918 resmi menjadi Kotapraja. Letak kota Medan sangat strategis karena kota ini dilalui oleh sungai Deli dan sungai Babura yang menjadi jalur lintas perdagangan Tembakau yang cukup ramai pada saat itu. Keberadaan pelabuhan Belawan di jalur selat malaka sebagai pelabuhan Franz D.Lumbantoruan : Pedestrianisasi Kawasan Pusat Kota Medan Studi Kasus: Jalan Brigjen Katamso Depan Istana Maimoon Medan, 2008 USU Repository © 2008 ekspor impor bagi kawasan Indonesia bagian barat semakin menempatkan Kota Medan memiliki peran yang sangat strategis ditingkat nasional maupun internasional.

4.2. Gambaran Kawasan Lokasi Kajian