BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV.1. Gambaran Umum Perusahaan Konstruksi di Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Jakarta mulai beroperasi sejak 10 Agustus 1978 yang ditandai dengan Go Publiknya PT. Semen Cibinong sebagai perusahaan pertama yang
tercatat di BEJ. Betindak selaku pengelola pasar bursa adalah Badan Pelaksana Pasar Modal BAPEPAM. Hal ini berlangsung sampai tahun 1990 dengan
keluarnya Keputusan Presiden Nomor : 1548KMK.011990 yang pada intinya merubah status BAPEPAM menjadi badan yang mengawasi serta badan yang
membina kegiatan Pasar Modal di Indonesia dan sekaligus mengganti singkatan BAPEPAM menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Dengan perubahan ini pada
dasarnya BAPEPAM tidak lagi mengelola kegiatan Bursa Efek Jakarta dan pengelolaanya diserahkan kepada lembaga swasta.
Pada April 2006, nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia baru mencapai 100 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia 195 miliar
dolar, Thailand 148 miliar dolar, Singapura 294 miliar dolar, Korea 752 miliar dolar dan Hong Kong 1,213 triliun dolar www.republika.com. Kondisi ini
mengharuskan terjadinya merger dalam tubuh bursa Indonesia, melalui merger diharapkan makin membuka peluang bagi perusahaan untuk terjun ke pasar modal
go public. Dengan meningkatnya potensi yang ada dari sisi supply, yaitu calon emiten dan sisi demand, yaitu investor, kapitalisasi pasar untuk lebih besar sangat
terbuka. Tanggal 3 Desember 2007 merupakan hari pertama perdagangan saham dan obligasi serta turunannya dilakukan di bawah bursa baru, Bursa Efek
50
Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia.
USU e-Repository © 2008.
Indonesia BEI, gabungan dari Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dan merupakan tonggak sejarah baru bagi perkembangan pasar modal Indonesia.
Pelaksanaan merger BEJ-BES dapat meningkatkan efesiensi kerja, baik dari segi operasional dan investasi, serta memberikan dampak positif bagi para pelaku
pasar modal. Dilihat dari aspek operasional, keuntungan yang didapatkan dari merger adalah penghematan biaya operasional. Sedangkan dari sisi investasi, investor akan
lebih mudah untuk melakukan pilihan investasi dalam satu orang. Jumlah Perusahaan Konstruksi yang ada di Bursa Efek Indonesia yang tercatat
di Indonesia Market Directory tahun 1998 sampai 2007 sebanyak 13 perusahaan dan dikelompokkan atas perusahaan konstruksi bangunan dan non bangunan yaitu :
1. Perusahaan konstruksi bangunan yang terdiri dari : PT. Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, PT. Adhi Karya Tbk PT. Waskita Karya Tbk, PT. Pembangunan
Perumahan Tbk, PT. Total Bangun Persada Tbk, PT. Truba Alam Manunggal Engineering Tbk, PT. Wijaya Karya Tbk, PT. Jaya Konstruksi Menggala Tbk,
Duta Graha Indah Tbk, PT. Surya Semesta Internusa Tbk. 2. Perusahaan non konstruksi bangunan yaitu terdiri dari : PT. Petrosea Tbk, PT.
Bukaka Teknik Utama Tbk dan PT. Harma Henwa Tbk, PT. Indika Energy Tbk. Profil perusahaan konstruksi bangunan dan non bangunan akan diuraikan
secara ringkas mencakup tanggal alamat, bisnis usaha, listing, jumlah modal saham pada saat listing, kinerja pencapaian laba, komposisi kepemilikan saham. Profil ini
hanya terbatas pada perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu yang
Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia.
USU e-Repository © 2008.
eksis secara berturut-turut dari tahun 1998 sampai dengan 2007 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yaitu :
1. PTRO-Petrosea Tbk
PT. Petrosea Tbk adalah perusahaan multidisiplin yang bergerak di bidang rekayasa, konstruksi dan pertambangan mencatatkan prestasinya di Indonesia sejak
tahun 1972. Kantor beralamat di : WISMA ANUGRAHA Lt. 3 - Jl. Taman Kemang No. 32 B Jakarta 12730 INDONESIATelephone : 62 21 - 718 - 3255 Fax. : 62 21 -
718 – 3266. Petrosea diakui sebagai salah satu kontraktor rekayasa dan konstruksi terkemuka di Indonesia, tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1990 efektif 30
Maret 1990, IPO 16 Mei 1990 nilai saham beredar 42.750.000.000,-
Kinerja keuangan PT . Petrosea Tbk mencapai laba bersih tahun 2007 sebesar 37 milyar, mengalami penurunan laba dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 58
milyar. Pemegang saham dan rekan strategis adalah Clough Ltd ASX: CLO dengan kepemilikan saham di Petrosea 74,39 persen.
2. SSIA-Surya Semesta Internusa Tbk
PT. Surya Semesta Internusa Tbk Perusahaan didirikan berdasarkan akta No. 37 tanggal 15 Juni 1971 dengan nama PT. Multi Investments Ltd, beralamat di
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-0, Kuningan, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1971. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan,
ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah berusaha dalam bidang industri, perdagangan, pembangunan, pertanian, pertambangan dan jasa, termasuk mendirikan
Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia.
USU e-Repository © 2008.
perusahaan dibidang perindustrian bahan bangunan, real estat, kawasan industri, pengelolaan gedung dan lain-lain.
PT. Surya Semesta Internusa Tbk List di BEI 27 Maret 1997 dengan harga perdana saham Rp. 975, Modal dasar Rp. 400 milyar dengan modal disetor sebesar
Rp. 369.805.750.000,-. Kinerja keuangan PT. Surya Semesta Internusa mencapai laba bersih tahun 2007 sebesar 21 milyar, mengalami penurunan laba dari tahun
sebelumnya yaitu sebesar 24 milyar. Pemegang saham di perusahaan ini adalah PT. Union Sampoerna 15.00, Primotex Limited 13 , PT. Arman Investment Utama
9.00 , PT. Union Sampoerna 5 , dan Jyske Bank 5 .
3. BUKK-Bukaka Teknik Utama Tbk
PT. Bukaka Teknik Utama Tbk, beralamat : Gedung Graha Bukaka Lt 5 8, Jl. Raya Ps. Minggu No. 17 A Jakarta 12780 Telepon 021 7944288 Faksmili: 021
7944287 dan Jl. Raya Bekasi Cibinong. Km 19.5 Cilengsi, dengan Klasifikasi Industri adalah Konstruksi, IPO di Bursa efek Indonesia 09 Januari 1990 dengan
harga perdana saham sebesar Rp. 3.200, Modal dasar Rp. 100 milyar dengan modal disetor sebesar Rp. 70.306.000.000.,-
Kinerja keuangan PT. Bukaka Teknik Utama Tbk mencapai laba operasi tahun 2007 sebesar 41 milyar, mengalami kenaikkan laba dari tahun 2005 yaitu
sebesar 10 milyar. Pemegang Saham PT. Bukaka Teknik Utama Tbk : PT. Bukaka Investindo 38,33, PT. TAspen 4,79, Transpac Capital Pte. Ltd 8,26, Bank
IFI 7,12, YKK Bukaka Teknik Utama 1,31, Singapore Telecom Int 1,71,
Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia.
USU e-Repository © 2008.
PT. Jasa Raharja 0,92, PT Danareksa 0,67, M.Yusuf Kalla 0,14, Fadel Muhammad 0.9 .
IV.2. Deskriptif Data Penelitian