Profitabilitas dan Rasio Profitabilitas

II.3.4. Rasio Perputaran Total Aset Total Assets Turnover Ratio

Houston dan Brigham 2001 menyatakan bahwa : Rasio manajemen aset akhir, Rasio perputaran total aset Total Assets Turnover adalah mengukur perputaran semua aset perusahaan. Perputaran total aset ini mencerminkan efisiensi manajemen investasi dalam setiap pos aset atau pemanfaatan seluruh aset yang dimiliki perusahaan. Perputaran aset adalah ukuran ihktisar yang baik tentang efisiensi investasi dalam seluruh kategori aset. Rasio ini merupakan suatu kunci rasio karena seperti yang diamati dalam analisis du Pont, perputaran dikalikan dengan margin laba sama dengan ROI atau hasil pengembalian atas total investasi. Rasio ini menunjukkan efektifitas penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan kalau perputarannya lambat, ini menunjukkan bahwa aset yang dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan untuk menjual. Rasio ini dengan formula berikut ini Houston dan Brigham, 2001 : Asset Total Sales Turnover Asset Total =

II.4. Profitabilitas dan Rasio Profitabilitas

Brigham. et al 2000:45 menyatakan bahwa : “ Profitability ratio are a group of ratio, which show the combined effect of liquidity, asset management, and debt on operations. These ratios may include operating profit margin after taxes, profit margin on sales, basic earning power, return on common equity “ Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository © 2008. Brigham dan Houston 2001 menyatakan bahwa : ” profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan”. Profitabilitas berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan yang mencerminkan efektifitas dan efisiensi perusahaan mencapai sasarannya. Profitabilitas dihasilkan perusahaan dalam kaitannya dengan ukuran perusahaan yang diukur berdasarkan aset total yang diputarkan, modal jangka panjang atau jumlah pekerja. Dengan meningkatkan laba tentu akan diperoleh peningkatan pendapatan sekaligus juga efisiensi terhadap beban-beban perusahaan. Efektifitas manajemen dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini terdiri dari profit margin on sales, return on total asset, return on net worth. Kualitas tercermin dalam analisis rasio Profitabilitas adalah untuk melihat sejauh mana kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba sehubungan dengan penggunaan asset perusahaan. Penilaian kinerja perusahaan yang dilihat dari rasio profitabilitas dengan melakukan penilaian terhadap nilai saham perusahaan, adalah rasio ROA Return On Asset dan ROE Return on Equity. Return on Assets ROA adalah Aset suatu perusahaan didanai oleh pemegang saham dan kreditor, sehingga aset tersebut akan menjadi modal kerja bagi perusahaan dalam melakukan usahanya. Sedangkan hasil usaha perusahaan dinyatakan dalam bentuk laba bersih atau Net Income After Tax NIAT. Dengan demikian rasio antara Net Income After Tax terhadap aset secara keseluruhan akan menunjukkan ukuran produktifitas aset dalam memberikan pengembalian kepada penanam modal Sawir, 2001. Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository © 2008. Sawir 2001, dapat dinyatakan dalam bentuk rumus sebagai berikut : asset Total tax after income Net Asset on turn = Re ROA yang cukup tinggi, maka dapat diasumsikan bahwa perusahaan tersebut beroperasi secara efektif, semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aset untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak, hal ini akan merupakan daya tarik bagi investor yang mengakibatkan peningkatan nilai saham perusahaan yang bersangkutan, dan karena nilainya meningkat, maka saham perusahaan tersebut akan diminati oleh banyak investor, yang akibatnya akan meningkatkan harga saham perusahaan tersebut. Dengan kata lain ROA akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang ada setelah biaya-biaya modal. Fokus ROA adalah profitabilitas, ROA dipecahkan dengan perputaran aset mencerminkan kemampuan perusahaan menghasilkan return berdasarkan aset tertentu. ROA return on assets merupakan indikator kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba atas sejumlah aset yang dimiliki. ROA dapat diperoleh dengan cara menghitung rasio antara laba setelah pajak dengan total aset net income dibagi total aset, jadi bisa dibilang ROA adalah rasio laba atas aset. Rentabilitas Modal Sendiri yang sering disebut ROE return on equity merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam mengelola modal yang tersedia untuk mendapatkan laba bersih. ROE dapat diperoleh dengan cara menghitung rasio antara laba setelah pajak dengan total ekuitas net income dibagi Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository © 2008. total equity. Jadi ROE adalah rasio laba atas modal. ROE secara eksplisit menganalisis profitabilitas perusahaan bagi pemilik saham biasa. Itu berarti bunga dan deviden dimasukkan kedalam analisis. Laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan biasa dibagi-bagi kepemilik modal seperti hutang kredit, saham preferen dan saham biasa. Sawir 2001, dapat dinyatakan dalam bentuk rumus sebagai berikut : Asset Total tax after income Net Equity on turn = Re Hubungan ROA dan ROE adalah apabila ROA melebihi biaya modal hutang dan biaya modal saham preferen maka ROE akan melebihi ROA. Apabila hutang bertambah terus, tingkat resiko akan naik dan biaya modal hutang akan naik. Pada tingkat tertentu kenaikkan ROA akan lebih kecil dibandingkan dengan kenaikkan biaya modal hutang dan ROE akan mengalami penurunan. II.5. Saham dan Penilaian Harga Saham II.5.1. Pengertian Saham