Uji secara parsial Uji t

Dari Tabel IV.7 diatas dapat dilihat bahwa adjusted R-square adalah sebesar 0,263 atau R square R² sebesar 0.365. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel independen yang terdiri dari Inventory turnover X 1 , day sales outstanding X 2 , fixed asset turnover X 3 , total asset turnover X 4 menunjukkan kemampuan variasi menjelaskan 26.3 atau 36.5 terhadap variabel dependen Harga Saham. Sedangkan sisanya 73.7 atau 63.5 merupakan pengaruh dari variabel-variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam analisis ini, dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti misalnya kebijakan deviden, besaran perusahaan, resiko bisnis, operating leverage dan lain sebagainya.

IV.4.2. Uji secara parsial Uji t

Pengujian hubungan antara variabel-variabel independen X terhadap Y dapat terlihat dalam Tabel IV.8 sebagai berikut : Tabel IV.8 Uji t t test Sumber : Hasil Penelitian, 2008 data diolah dengan menggunakan SPSS 13.0 lampiran 2 Coefficie ts n a 1.926 .003 .998 77.824 .517 2.378 .025 .537 1.863 3.622 4.418 .133 .820 .420 .971 1.030 -240.642 142.635 -.316 -1.687 .104 .724 1.381 770.151 986.510 .182 .781 .442 .465 2.149 Constant Inventory Turnover Day Sales Outstanding Fixed Asset Turnover Total Asset Turnover Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent V a. ariable: Harga Saham 32.723 728.637 Dari Tabel IV.8 diatas diketahui secara parsial X 1 berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham, sedangkan X 2 , X 3 , dan X 4 memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap Harga Saham dengan penjelasan sebagai berikut : Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository © 2008. Pengaruh Inventory turnover X 1 terhadap harga saham Y, yaitu diperoleh pengaruh t positif dan signifikan secara parsial terhadap harga saham. Nilai t hitung sebesar 2.378 dengan tingkat signifikan sebesar 0,025 dimana tingkat signifikan t lebih kecil dari g = 0.05. Hal ini berarti bahwa inventory turnover mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham yang kesimpulannya adalah : tolak Ho. Tanda positif menunjukkan bahwa inventory turnover mempunyai arah yang searah dengan harga saham yang berarti besar kecilnya rasio inventory turnover berpengaruh pada besar kecilnya harga saham. Hasil Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Radhiatun Mardiah 2006 yaitu Inventory turnover sebagai indikator Manajemen aset mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada Industri Manufaktur di BEJ pada tahun 2002-2004. Secara teoritis inventory tunover yang tinggi bagi perusahaan menunjukkan efisiensi pengelolaan persediaan yang baik sehingga mempunyai kecenderungan untuk meningkatkan harga jual yang tercermin pada harga sahamnya atau sebaliknya akan menekan profitabilitas. Kesimpulan secara parsial inventory turnover berpengaruh nyata dan signifikan terhadap harga saham dapat diterima atau tolak Ho. Pengaruh Day Sales Outstanding X 2 terhadap harga saham Y diperoleh hasil t positif dan tidak signifikan secara parsial terhadap harga saham. Yang ditunjukkan oleh nilai t sebesar 0.820 dengan tingkat signifikan sebesar 0.420 dimana signifikan t lebih besar dari g = 0.05. Hal ini berarti bahwa day sales outstanding tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham yang kesimpulannya adalah : terima Ho. Tanda positif menunjukkan bahwa day sales Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository © 2008. outstanding mempunyai arah yang searah dengan harga saham, yang berarti tinggi rendahnya periode penagihan piutang secara tidak langsung mempengaruhi turun naiknya harga saham. Hal ini jika dilihat dari pelaksanaan proyek yang dijalankan industri konstruksi dengan cara tender atau penandatanganan kontrak dimana nilai proyek sudah diketahui pada awal pelaksanaan operasional dan pengucuran dana sesuai dengan realisasi biaya perolehan proyek konstruksi hingga selesai. Dilihat dari perkembangan harga saham yang mengalami kenaikkan secara komulatif, keadaan ini menunjukkan bahwa tidak kuatnya interaksi antara day sales out standing dengan harga saham. Secara teoritis bahwa kemampuan perusahaan mengelola keefektifan manajemen aset menunjukkan prestasi perusahaan dalam mencapai profitabilitas, yang terlihat dari kenaikkan harga saham disetiap periodenya dengan terserapnya dana perusahaan dari penjualan dalam bentuk piutang usaha, dan kemampuan perusahaan mengendalikan operasional hingga diterimanya kas atas piutang tersebut dan untuk kemudian baru dapat digunakan selanjutnya sebagai investasi dalam aset produktif. Hasil Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Radhiatun Mardiah 2006 yaitu Daysales outstanding sebagai indikator Manajemen aset mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada Industri Manufaktur di BEJ pada tahun 2002-2004. Kesimpulannya adalah day sales outstanding tidak berpengaruh nyata dan signifikan terhadap saham atau terima Ho. Pengaruh Fixed Assets turnover X 3 terhadap harga saham Y diperoleh hasil bahwa Fixed Assets Turnover mempunyai t negatif dan tidak signifikan secara parsial terhadap harga saham. Hal ini ditunjukkan dari nilai t hitun g sebesar 1.687 dan Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository © 2008. tingkat signifikan sebesar 0.104, dimana signifikan t lebih besar dari g = 0.05. Hal ini berarti Fixed asset turnover tidak mempunyai pengaruh yang nyata dan signifikan terhadap harga saham atau kesimpulannya adalah Ho diterima. Dilihat dari klasifikasi industri konstruksi dalam penelitian ini, secara umum aktiva tetap yang dioperasikan perusahaan adalah dengan sistem leasing atau sewa guna, sehubungan dengan proyek-proyek konstruksi tersebar disemua wilayah baik dalam dan luar juga darat dan lautan sehingga alokasi untuk aset lebih memerlukan biaya operasional tinggi. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan radiatun Mardiah yang menyatakan bahwa Fixed assets turnover sebagai indikator dari Manajemen Aset mempunyai pengaruh terhadap harga saham di industri manufaktur BEJ. Secara teoritis perusahaan industri pengelolaannya mengharapkan profitabilitas yang lebih mengandalkan aset tetap dari pada aset lancar, karena perusahaan industri konstruksi sebagai perusahaan jasa, dana yang paling banyak terserap terbesar berasal dari aset tetap, oleh karena itu pengaruh negatif rasio fixed asset turnover menunjukkan belum optimalnya kinerja perusahaan dalam mengelola aset sumberdayanya, untuk peningkatan harga saham konstruksi tahun 1998-2007. Kesimpulannya adalah fixed asset turnover tidak berpengaruh nyata dan signifikan terhadap saham atau terima Ho. Pengaruh Total Assets turnover X 4 terhadap harga saham Y mempunyai pengaruh t positif dan tidak signifikan secara parsial terhadap harga saham yang ditunjukkan oleh nilai t sebesar 0.781 dengan signifikan t sebesar 0.442, dimana signifikan t lebih besar dari g = 0.05. Hal ini berarti Total asset turnover tidak Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository © 2008. berpengaruh nyata dan signifikan terhadap harga saham. Jadi kesimpulannya Ho diterima. Hasil peneltian ini tidak sesuai dengan penelitian Radhiatun Mardiah yang menyatakan bahwa Total aset turnover berpengaruh terhadap harga saham. Secara teori menyebutkan manajemen aset yang sehat tentu meningkatkan penjualan yang menguntungkan dengan meningkatnya harga saham perusahaan. IV.5. Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis II IV.5.1. Uji Normalitas