PT. Jasa Raharja 0,92, PT Danareksa 0,67, M.Yusuf Kalla 0,14, Fadel Muhammad 0.9 .
IV.2. Deskriptif Data Penelitian
Data yang dikumpulkan dari Bursa Efek Indonesia BEI untuk penelitian adalah data dari 1998-2007 yang terdiri atas data mengenai Inventory turnover, day
sales outstanding, fixed aset turnover, total aset turnover Manajemen Aset, ROA dan ROE Profitabilitas terhadap harga saham perusahaan.
Analisis deskriptif variabel bebas maupun variabel terikat dari 1998 sampai dengan 2007 terlihat pada Tabel. IV.1. berikut :
Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia.
USU e-Repository © 2008.
Tabel IV.1 Deskriptif Data Penelitian
X1 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 PTRO
27.21 31.63 23.70 36.50 25.30 28.86 33.62 33.90 37.89 0.25 SSIA
0.33 0.2 0.25 0.34 3.07 12.87
33.71 13.35
22.98 22.2
BUKK 8.31 9.01 6.85 13.8 13.1 10.91
13.43 13.36 0 1.38
Minimum .33 0.20 0.25 0.34 3.07 10.91
13.43 13.35 - 0.25
Maximum 27.21 31.63 23.70 36.50 25.30 28.86 33.71 33.90 37.89 22.20
Mean 11.95 13.61 10.27 16.88 13.82 17.55 26.92 20.20 20.29 7.94
Std. Dev 13.80 16.21 12.09 18.28 11.13 9.85 11.68 11.86 19.09 12.36
X2 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 PTRO
59.61 72.00 60.43 65.64 131.66 97.60 117.10 117.58 146.34 162.00 SSIA
24.24 38.84 31.87 38.98 80.21 73.68 85.14 92.20 68.29 150.00
BUKK 203.08 128.06 113.47 104.94 384.56 165.77 65.10 97.56
- 123.15
Minimum 24.24 38.84 31.87 38.98 80.21 73.68 65.10 92.20 - 123.15
Maximum
203.08 128.06 113.47 104.94 384.56 165.77 117.10 117.58 146.34 162.00
Mean 95.64 79.63 68.59 69.85 198.81 112.35 89.11 102.45 71.54 145.05
Std. Dev 94.71 45.10 41.41 33.18 162.91 47.78 26.23 13.38 73.22 19.89
X3 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 PTRO
4.68 1.94 3.19 2.54 3.34 3.48 5.80 3.99 2.42 1.10 SSIA
0.75 1.14 1.66 1.27 2.58 4.28 4.59 6.39 10.78 5.35
BUKK 0.36 0.38 0.34 0.49 4.86 6.83 7.52 3.70 - 3.73
Minimum 0.36 0.38 0.34 0.49 2.58 3.48 4.59 3.70 - 1.10
Maximum 4.68 1.94 3.19 2.54 4.86 6.83 7.52 6.39 10.78
5.35
Mean 1.93 1.15 1.73 1.43 3.59 4.86 5.97 4.69 4.40 3.39
Std. Dev
2.39 0.78 1.43 1.03 1.16 1.75 1.47 1.48 5.66 2.14 X4
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 PTRO
1.55 1.03 1.54 1.27 1.22 0.98 1.1 1.23 0.88 0.41 SSIA
0.21 0.14 0.19 0.24 0.28 0.52 0.74 0.77 0.81 0.39 BUKK
0.23 0.29 0.26 0.37 0.54 0.98 1.15 0.95 0 1.31
Minimum
0.21 0.14 0.19 0.24 0.28 0.52 0.74 0.77 - 0.39
Maximum 1.55 1.03 1.54 1.27 1.22 0.98 1.15 1.23 0.88 1.31
Mean 0.66 0.49 0.66 0.63 0.68 0.83 1.00 0.98 0.56 0.70
Std. Dev 0.77 0.48 0.76 0.56 0.49 0.27 0.22 0.23 0.49 0.53
ROA X5 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
PTRO 31.02 9.68 4.45 17.34 4.86 4.88 8.85 10.88 8.69 9.50
SSIA 4.03 2.56 7.80 6.84 4.03 0.78 3.55 1.47 1.60 2.94
BUKK 14.78 0.72 22.66 6.70 156.56 13.98 11.66
11.22 - 6.81
Minimum 14.78 0.72 22.66 6.84 4.03 0.78
11.66 11.22 -
2.94
Maximum 31.02 9.68 4.45 17.34
156.56 13.98 8.85 10.88 8.69 9.50
Mean
4.07 4.32 8.67 1.27 55.15 6.03 2.12 0.38 3.43 6.42
Std. Dev 23.95 4.73 13.58 13.92 87.82 7.45 10.33 11.09 4.63 3.30
ROE X6 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
PTRO 44.27 18.24 8.00 27.31 6.02 5.64 11.57 17.34 8.60 8.60
SSIA 12.80 7.37 31.60
30.23 17.52 3.14 17.84 3.58 3.63 4.14
BUKK 36.60 1.76 48.10 7.01 30.64 4.72 4.62 6.51
- 14.82
Minimum 36.60 1.76 48.10 30.23 30.64 4.72 17.84 6.51
- 4.14
Maximum 44.27 18.24 8.00 27.31 17.52 5.64 11.57 17.34 8.60 14.82
Mean 1.71 7.95 23.90
3.31 2.37 0.74
3.63 4.80 4.08 9.19
Std. Dev 41.56 10.01 28.83 28.95 25.15 5.58 14.73 11.97 4.32 5.36
Y 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
PTRO 1675 3450 1500 1550 2050 1725 4027 7000 6050 5700
SSIA 125 425 210 130 130 340 435 325 500
1040
BUKK 50 650 200 160 305 305 305 305 0 500
Minimum 50 425 200 130 130 305 305 305 - 500
Maximum
1,675 3,450 1,500 1,550 2,050 1,725 4,027 7,000 6,050 5,700
Mean 617 1,508 637 613 828 790 1,589
2,543 2,183
2,413
Std. Dev 917 1,685 748 811 1,062 810 2,112
3,860 3,358
2,859
Sumber : Indonesia Capital Market Direktory, 2008 data sekunder eksternal diolah.
Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia.
USU e-Repository © 2008.
Dari Tabel IV.I. Tahun 1998 memperlihatkan nilai rata-rata inventory turnover industri konstruksi sebesar 11.95 kali, Day sales outstanding 95.64 hari,
Fixed asset turnover 1.93 kali, Total asset turnover 0.66 kali, ROA 4.07 dan ROE – 1.71 . Pengelolaan Inventory turnover, day sales outstanding, fixed aset turnover
menunjukkan perputaran cukup efektif, total asset turnover dilihat tidak menggambarkan perputaran yang efektif. Selanjutnya ROA lebih efektif
dibandingkan dengan ROE saham yang tidak efektif karena mempunyai nilai negatif, yang berarti investor lebih mementingkan keuntungan jangka panjang deviden dari
keuntungan jangka pendek. Tahun 1999 memperlihatkan nilai rata-rata inventory turnover industri
konstruksi sebesar 13.61 kali, Day sales outstanding 79.63 hari, Fixed asset turnover 1.15 kali, Total asset turnover 0.49 kali, ROA 4.32 dan ROE 7.95 . Pengelolaan
Inventory turnover menunjukkan perputaran efektif , day sales outstanding, fixed aset turnover cukup efektif, Total asset turnover dilihat tidak menggambarkan perputaran
yang efektif dibandingkan tahun sebelumnya. Selanjutnya ROA dan ROE saham juga lebih efektif dibandingkan tahun1998.
Tahun 2000 memperlihatkan nilai rata-rata inventory turnover industri konstruksi sebesar 10.27 kali, Day sales outstanding 68.59 hari, Fixed asset turnover
1.73 kali, Total asset turnover 0.66 kali, ROA -8.67 dan ROE -23.9 . Pengelolaan Inventory turnover, day sales outstanding, fixed aset turnover, pada
perusahaan konstruksi di Indonesia cukup efektif, Total asset turnover dilihat tidak menggambarkan perputaran yang efektif. Selanjutnya ROA dan ROE tidak efektif
Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia.
USU e-Repository © 2008.
dibandingkan dengan tahun 1999 karena keduanya mempunyai nilai negatif. Jadi dalam tahun ini industri konstruksi dilihat menunjukkan kinerja menurun yang
ditunjukkan negatifnya nilai profitabilitas. Tahun 2001 memperlihatkan nilai rata-rata inventory turnover industri
konstruksi sebesar 16.88 kali, Day sales outstanding 69.85 hari, Fixed asset turnover 1.43 kali, Total asset turnover 0.63 kali, ROA 1.27 dan ROE -3.31 . Pengelolaan
Inventory turnover, day sales outstanding menunjukkan perputaran efektif , fixed aset turnover cukup efektif, dan total asset turnover dilihat tidak menggambarkan
perputaran yang efektif. Selanjutnya ROA lebih efektif dibandingkan dengan ROE saham karena mempunyai nilai negatif yang berarti tingkat pengembalian ekuitas
menunjukkan bahwa investor melihat return dalam jangka panjang deviden. Tahun 2002 memperlihatkan nilai rata-rata inventory turnover industri
konstruksi sebesar 13.28 kali, Day sales outstanding 198.81 hari, Fixed asset turnover 3.59 kali, Total asset turnover 0.68 kali, ROA 55.15 dan ROE -2.37 .
Pengelolaan Inventory turnover menunjukkan perputaran efektif, day sales outstanding menunjukkan perubahan yang tidak baik dan tidak efektif , fixed aset
turnover lebih efektif dari tahun sebelumnya, dan total asset turnover dilihat tetap tidak menggambarkan perputaran yang efektif. Selanjutnya ROA menunjukkan
peningkatan yang sangat efektif dibandingkan dengan ROE saham karena ROE mempunyai nilai negatif yang berarti tingkat pengembalian ekuitas menunjukkan
bahwa investor melihat return dalam jangka panjang deviden.
Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia.
USU e-Repository © 2008.
Tahun 2003 memperlihatkan nilai rata-rata inventory turnover industri konstruksi sebesar 17.55 kali, Day sales outstanding 112.35 hari, Fixed asset
turnover 4.86 kali, Total asset turnover 0.83 kali, ROA 6.03 dan ROE -0.74 . Pengelolaan Inventory turnover menunjukkan peningkatan perputaran efektif, day
sales outstanding menurun dari tahun sebelumnya namun tetap menunjukkan efektifitas yang tidak baik, fixed aset turnover lebih efektif dari tahun sebelumnya,
dan total asset turnover dilihat tetap tidak menggambarkan perputaran yang efektif. Selanjutnya ROA menunjukkan penurunan yang sangat tidak efektif dibandingkan
dengan ROE saham walaupun mempunyai nilai negatif tetap berusaha meningkatkan kinerja yang baik.
Tahun 2004 memperlihatkan nilai rata-rata inventory turnover industri konstruksi sebesar 26.92 kali, Day sales outstanding 89.11 hari, Fixed asset turnover
5.97 kali, Total asset turnover 1 kali, ROA -2.12 dan ROE -3.63 . Pengelolaan Inventory turnover menunjukkan peningkatan perputaran yang sangat efektif, day
sales outstanding menurun dari tahun sebelumnya namun tetap menunjukkan perputaran efektifitas kurang baik, fixed aset turnover menunjukkan kinerja yang baik
dan lebih efektif dari tahun sebelumnya, dan total asset turnover menggambarkan perputaran yang efektif. Selanjutnya ROA menunjukkan penurunan yang sangat tidak
efektif termasuk ROE. nilai negatif 2004 ini bagi industri konstruksi berarti tingkat pengembalian aset dan ekuitas menunjukkan return yang tidak menguntungkan.
Tahun 2005 memperlihatkan nilai rata-rata inventory turnover industri konstruksi sebesar 20.2 kali, Day sales outstanding 102.45 hari, Fixed asset turnover
Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia.
USU e-Repository © 2008.
4.69 kali, Total asset turnover 0.98 kali, ROA 0.38 dan ROE 4.8 . Pengelolaan Inventory turnover menunjukkan peningkatan perputaran sangat efektif, day sales
outstanding meningkat dari tahun sebelumnya menunjukkan perputaran efektifitas yang kurang baik , fixed aset turnover menunjukkan kinerja menurun tahun
sebelumnya, dan total asset turnover menggambarkan perputaran yang efektif walaupun mengalami penurunan efektifitas. Selanjutnya ROA menunjukkan
peningkatan yang efektif termasuk ROE. Tahun 2006 memperlihatkan nilai rata-rata inventory turnover industri
konstruksi sebesar 20.2 kali, Day sales outstanding 71.54 hari, Fixed asset turnover 4.4 kali, Total asset turnover 0.56 kali, ROA 3.5 dan ROE 4.08 . Pengelolaan
Inventory turnover, day sales outstanding, fixed aset turnover, total asset turnover menunjukkan penurunan perputaran dari tahun 2005. Selanjutnya ROA dan ROE
menunjukkan peningkatan yang sangat efektif. Tahun 2007 memperlihatkan nilai rata-rata inventory turnover industri
konstruksi sebesar 7.94 kali, Day sales outstanding 145 hari, Fixed asset turnover 3.99 kali, Total asset turnover 0.7 kali, ROA 6.42 dan ROE 9.19 . Pengelolaan
Inventory turnover, day sales outstanding menunjukkan perputaran yang tidak efektif, fixed aset turnover, total asset turnover menunjukkan peningkatan perputaran dari
tahun 2006. Selanjutnya ROA dan ROE menunjukkan peningkatan yang sangat efektif dengan pencapaian profitabilitas tertinggi dari tahun sebelumnya.
Dari Tabel IV.1 dan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata inventory turnover terbesar pada tahun 2004 yaitu 26.92 kali. Hal ini berarti pada tahun 2004
Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia.
USU e-Repository © 2008.
kondisi penjualan perusahaan sampel dibandingkan persediaan mencapai nilai terbaik. Inventory Turnover tertinggi selama tahun pengamatan adalah emiten PT.
Petrosea Tbk, yaitu pada tahun 2006 sebesar 37.88 kali dan terendah adalah emiten PT. Bukaka Teknik Utama Tbk. Sedangkan nilai standar deviasi terbesar adalah pada
tahun 2006 dengan nilai 19.19. Hal ini berarti tahun 2006 nilai Inventory perusahaan sampel bervariasi dari nilai terendah hingga tertinggi sebesar 26.92, dimana kondisi
ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi Inventory perusahaan sampel berfluktuasi dengan rata-rata jarak antara perusahaan dengan rasio inventory turnover tertinggi
dan positif cukup jauh, dengan rata-rata jarak antara perusahaan dengan rasio inventory turnover sangat rendah.
Dari Tabel IV.1 dan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata day sales outstanding terbesar pada tahun 2002 yaitu 198.81 kali. Hal ini berarti pada tahun
2002 kondisi piutang tertagih perusahaan sampel dibandingkan penjualan mencapai nilai terbaik. Day sales outstanding tertinggi selama tahun pengamatan adalah emiten
PT. Bukaka Teknik Utama Tbk, yaitu pada tahun 2002 sebesar 384.56 kali dan juga terendah. Sedangkan nilai standar deviasi terbesar adalah pada tahun 2002 dengan
nilai 162.91. Hal ini berarti tahun 2002 nilai day sales outstanding perusahaan sampel bervariasi dari nilai terendah hingga tertinggi sebesar 384.56, dimana kondisi ini
sekaligus menunjukkan bahwa kondisi day sales outstanding perusahaan sampel berfluktuasi dengan rata-rata jarak antara perusahaan dengan rasio day sales
outstanding tertinggi dan positif cukup jauh, dengan rata-rata jarak antara perusahaan dengan rasio day sales outstanding sangat rendah.
Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia.
USU e-Repository © 2008.
Dari Tabel IV.1 dan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata fixed asset turnover terbesar pada tahun 2004 yaitu 5.97 kali. Hal ini berarti pada tahun
2004 kondisi penjualan perusahaan sampel dibandingkan fixed asset mencapai nilai terbaik. Fixed asset turnover tertinggi selama tahun pengamatan adalah emiten PT.
Bukaka Teknik Utama Tbk, yaitu pada tahun 2004 sebesar 7.52 kali dan juga terendah. Sedangkan nilai standar deviasi terbesar adalah pada tahun 2006 dengan
nilai 5.66. Hal ini berarti tahun 2006 nilai fixed asset turnover perusahaan sampel bervariasi dari nilai terendah hingga tertinggi sebesar 7.52, dimana kondisi ini
sekaligus menunjukkan bahwa kondisi fixed asset turnover perusahaan sampel berfluktuasi dengan rata-rata jarak antara perusahaan dengan rasio fixed asset
turnover tertinggi dan positif cukup jauh, dengan rata-rata jarak antara perusahaan dengan rasio fixed asset turnover sangat rendah.
Dari Tabel IV.1 dan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata Total asset turnover terbesar pada tahun 2004 yaitu 1 kali. Hal ini berarti pada tahun 2004
kondisi penjualan perusahaan sampel dibandingkan total asset mencapai nilai terbaik. Total asset turnover tertinggi selama tahun pengamatan adalah emiten PT.
Petrosea Tbk, yaitu pada tahun 1998 sebesar 1.55 kali dan terendah pada PT. Bukaka Teknik Utama. Sedangkan nilai standar deviasi terbesar adalah pada tahun 1998
dengan nilai 0.77. Hal ini berarti tahun 1998 nilai total asset turnover perusahaan sampel bervariasi dari nilai terendah hingga tertinggi sebesar 1.55, dimana kondisi
ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi total asset turnover perusahaan sampel berfluktuasi dengan rata-rata jarak antara perusahaan dengan rasio total asset
Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia.
USU e-Repository © 2008.
turnover tertinggi dan positif cukup jauh, dengan rata-rata jarak antara perusahaan dengan rasio total asset turnover sangat rendah.
Dari Tabel IV.1 dan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata ROA terbesar pada tahun 2002 yaitu 55.15 Hal ini berarti pada tahun 2002 kondisi laba
perusahaan sampel dibandingkan total asset mencapai nilai terbaik. Nilai ROA tertinggi selama tahun pengamatan adalah emiten PT. Bukaka Teknik Utama Tbk,
yaitu pada tahun 2002 sebesar 156.56 dan juga terendah. Sedangkan nilai standar deviasi terbesar adalah pada tahun 2002 dengan nilai 87.82. Hal ini berarti tahun 2002
nilai ROA perusahaan sampel bervariasi dari nilai terendah hingga tertinggi sebesar 156.56 dimana kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi ROA perusahaan
sampel berfluktuasi dengan rata-rata jarak antara perusahaan dengan rasio ROA tertinggi dan positif cukup jauh, dengan rata-rata jarak antara perusahaan dengan
rasio ROA sangat rendah. Dari Tabel IV.1 dan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata ROE
terbesar pada tahun 2007 yaitu 9.19 Hal ini berarti pada tahun 2007 kondisi laba perusahaan sampel dibandingkan equity mencapai nilai terbaik. Nilai ROE tertinggi
selama tahun pengamatan adalah emiten PT. Petrosea Tbk, yaitu pada tahun 1998 sebesar 44.27 dan terendah pada PT. Bukaka Teknik Utama Tbk. Sedangkan nilai
standar deviasi terbesar adalah pada tahun 1998 dengan nilai 41.56. Hal ini berarti tahun 1998 nilai ROE perusahaan sampel bervariasi dari nilai terendah hingga
tertinggi sebesar 44.27 dimana kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi ROE perusahaan sampel berfluktuasi dengan rata-rata jarak antara perusahaan dengan
Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia.
USU e-Repository © 2008.
rasio ROE tertinggi dan positif cukup jauh, dengan rata-rata jarak antara perusahaan dengan rasio ROE sangat rendah.
Dari Tabel IV.1 dan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata Harga Saham terbesar pada tahun 2005 yaitu Rp. 7000. Hal ini berarti pada tahun 2005,
kondisi rata-rata tingkat Harga Saham perusahaan sampel rasionya paling besar. Sedangkan nilai standar deviasi terbesar juga pada tahun 2005 yaitu sebesar Rp.
3860. Hal ini berarti pada tahun 2005 nilai harga saham semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan Harga Saham terbesar Rp. 7000 yaitu Harga Saham emiten
PT. Petrosea Tbk, dan terkecil PT. Bukaka Teknik Utama Tbk. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi Harga Saham perusahaan sampel berfluktuasi dengan
rata-rata jarak antara perusahaan dengan Harga Saham tertinggi dengan rata-rata jarak antara perusahaan dengan Harga Saham sangat rendah.
Analisis deskriptif semua variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat terlihat pada Tabel IV.2 dan IV.3 sebagai berikut :
Tabel IV.2 Deskriptif Variabel Hipotesis I
Descriptive Statistics
30 .00
7000.00 41167.00
1372.2333 1925.20621
30 .00
37.89 478.13
15.9377 12.79770
30 .00
384.56 3097.30
103.2433 70.49366
30 .00
10.78 99.48
3.3160 2.52777
30 .00
1.55 21.58
.7193 .45593
30 Harga Saham
Inventory Turnover Day Sales Outstanding
Fixed Asset Turnover Total Asset Turnover
Valid N listwise N
Minimum Maximum
Sum Mean
Std. Deviation
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 data diolah dengan menggunakan SPSS 13.0 lampiran 1
Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia.
USU e-Repository © 2008.
Tabel IV.3 Deskriptif Variabel Hipotesis II
Descriptive Statistics
30 .00
7000.00 41167.00
1372.2333 1925.20621
30 -22.66
156.56 210.80
7.0267 30.09775
30 -48.10
44.27 -28.92
-.9640 19.89943
30 Harga Saham
ROA ROE
Valid N listwise N
Minimum Maximum
Sum Mean
Std. Deviation
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 data diolah dengan menggunakan SPSS 13.0 lampiran 5
Kedua Tabel IV.2 dan IV.3 diatas menunjukkan bahwa dari 30 sampel yang memenuhi kriteria memperlihatkan nilai rata–rata Inventory turnover sebesar 15.9
kali, Day sales outstanding 103 hari, Fixed asset turnover 3.31 kali, Total asset turnover 0.72 kali, ROA 7.03 dan ROE –0.96 . Angka rata–rata diatas secara
umum menunjukkan bahwa dalam pengelolaan Manajemen Aset pada perusahaan konstruksi di Indonesia cukup efektif. Namun tingkat profitabilitas tidak efektif.
Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia.
USU e-Repository © 2008.
IV.3. Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis I IV.3.1. Uji Normalitas