Manajemen Aset Tetap Teori Tentang Manajemen Aset, Profitabilitas dan Harga Saham

perusahaan harus menetapkan batas kredit yang boleh diberikan kepada langganan. Sawir 2003 menyatakan hahwa variabel utama dalam kebijakan penjualan kredit mencakup standar kredit, yaitu : a. Tingkat resiko maksimum yang bisa ditolerir dari pelanggan. b. Persyaratan kredit yaitu lamanya kredit diizinkan dan persentase pemberian potongan pada pembayaran yang cepat. c. Kebijakan Penagihan yang dilakukan perusahaan. Dalam menetapkan memberi atau tidak memberi penjualan kredit pada satu pelanggan harus memenuhi 3 tiga tahapan berikut, yaitu : a. Pengumpulan informasi tentang pelanggan b. Analisis credit worthiness yang umum digunakan adalah finansial Rasio analisis, Numeric Credit Scoring dan risk Indexes Altman’s Z Score. c. Keputusan menyetujui atau menolak permohonan penjualan kredit pelanggan.

II.2.4. Manajemen Aset Tetap

Perusahaan industri pengelolaannya mengharapkan mampu menghasilkan pendapatan yang lebih, dengan lebih mengandalkan aset tetap dari pada aset lancar. Walaupun aset lancar diperlukan untuk mengetahui efektifitas operasi perusahaan tetapi aset tetap seperti mesin, tanah, gedung dan lain sebagainya, juga menghasilkan produk yang dapat dijual untuk menjadi kas, piutang dan Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository © 2008. persediaan. Namun efisiensi penggunaan kedua aset tersebut dapat meningkatkan profitabilitas. Setiap perusahaan yang melakukan investasi dalam aset tetap, tentu mengharapkan perusahaan memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam investasi tersebut dan dalam jangka waktu tertentu yang telah diantisipasi. Investasi dalam proyek baru yang menyangkut aset tetap terutama dalam pembelian alat-alat produksi harus diperhitungkan secara seksama, karena jika investasi sudah dijalankan, tetapi kemudian terjadi kekeliruan perhitungan, sulit untuk menarik kembali yang berarti kerugian besar. Suatu hal yang membedakan perusahaan jasa dengan perusahaan industi lainnya adalah penyerapan dana investasi. Pada perusahaan jasa, dana investasi terbesar diserap pada aset tetap. Dengan demikian manajer keuangan hendaknya memberikan perhatian khusus terhadap manajemen aset tetap, bukan hanya keputusan pengadaaan aset tetap baru, melainkan juga persoalan yang berkaitan dengan pengeluaran selama masa penggunaan aset tetap. Keputusan yang sangat diperlukan yaitu kebijaksanaan dan kecermatan serta kejelian yang tepat dalam mengambil keputusan menetapkan pengeluaran modal, dalam hal memutuskan apakah membeli aset baru sebagai pengganti aset lama ataupun merehabilitasi aset tetap lama. Dengan demikian harus dilakukan analisis yang cermat sebelum keputusan diambil. Antara lain dengan analisis konsep dan teknik Capital budgeting yaitu Average Rate of Return ARR, Payback period Proceed, Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR dan Indeks Profitability Alwi dan Faisal, 2005. Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository © 2008.

II.2.5. Manajemen Total Aset