Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinearitas

IV.3. Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis I IV.3.1. Uji Normalitas 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Ex pe cted Cu m P ro b Dependent Variable: Harga Saham Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Uji normalitas dihasilkan sebagai berikut : Gambar IV.1 : Normal P-P Plot Of Regression Sumber : Hasil Penelitian, 2008 data diolah dengan menggunakan SPSS 13.0 Lampiran 3 Dari pola grafik diatas dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan menunjukkan indikasi mendekati normal. Dasar pengambilan keputusan ini didasari oleh pendapat Santoso, 2001. Yaitu : 1. Dengan penyebaran data pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Dengan penyebaran data yang jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas.

IV.3.2. Uji Heteroskedastisitas

Gejala heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan metode grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada scartterplot, dasar pengambil kesimpulan adalah jika ada pola tertentu yang teratur bergelombang Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository © 2008. melebar kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas Santoso, 2001. Hasil pengujian heteroskedastisitas penelitian ini dengan cara mengamati pola yang terdapat pada scatter plot, dapat dilihat pada Gambar 4.2 dibawah ini : 2 1 -1 Regression Standard Dependent Variable: Harga Saham Scatterplot 6 4 2 -2 R egre ssi on St udent iz ed D el et ed P ress Res id ual iz ed Predicted Value Gambar IV.2 : Scatterplot of Regression standarrdized Predicted Value Sumber : Hasil Penelitian, 2008 data diolah dengan menggunakan SPSS 13.0 Lampiran 4 Dari hasil penelitian yang dilakukan memperlihatkan sebaran data yang ada di sekitar titik nol, serta tidak tampak adanya suatu pola tertentu pada sebaran data tersebut. Maka dapat dikatakan model regresi memenuhi syarat untuk melihat pengaruh terhadap Harga Saham.

IV.3.3. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas terjadi apabila nilai korelasi antar variabel independent di dalam koefisien persamaan regresi yang dapat dilihat pada matrik korelasi lebih Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository © 2008. tinggi dari 0.8. Dengan melihat toleransi variabel dan variance inflation factor VIF. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah : 1. Mempunyai VIF kurang dari angka 5 2. Mempunyai angka tolerance mendekati 1 Santoso, 2002:357 Hasil pengujian multikolinearitas data, dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel IV.4 dibawah ini : Tabel IV.4 Uji Multikolinearitas Coefficients a 1.926 728.637 .003 .998 77.824 32.723 .517 2.378 .025 .537 1.863 3.622 4.418 .133 .820 .420 .971 1.030 -240.642 142.635 -.316 -1.687 .104 .724 1.381 770.151 986.510 .182 .781 .442 .465 2.149 Constant Inventory Turnover Day Sales Outstandin g Fixed Asset Turnover Total Asset Turnover Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Varia a. ble: Harga Saham Sumber : Hasil Penelitian, 2008 data diolah dengan menggunakan SPSS 13.0 Lampiran 2 Dari hasil analisis dan pengujian terhadap ketiga variabel bebas dari manajemen aset terlihat bahwa antara Inventory turnover, Daysales outstanding ,Fixed asset turnover, Total asset turnover lebih kecil dari 5 dan angka tolerance mendekati 1 yang menyatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas.

IV.4. Pengujian Hipotesis I