sehingga diperoleh harga saham. Umumnya faktor-faktor yang diteliti adalah nilai intrinsik, nilai pasar, Return On Total Assets ROA, Return On Investment
ROI, Return On Equity ROE, Book Value BV, Debt Equity Rasio DER, Deviden Earning, Price Earning Rasio PER, Deviden Payout Rasio DPR,
Deviden Yield, dan likuiditas saham. Namun untuk membatasinya faktor-faktor tersebut peneliti hanya memakai ROA dan ROE untuk melihat harga saham
perusahaan. Belsky 2002 menyatakan bahwa : “Setiap mata uang mempunyai nilai
beli yang sama” untuk menggambarkan cara bagaimana orang memperlakukan uang dengan cara yang berbeda-beda, terutama dilatarbelakangi oleh dari mana,
dan dengan cara bagaimana uang itu diperoleh. Kalau uang diperoleh dengan cara mudah mungkin orang cenderung memanfaatkannya dengan kurang
mempertimbangkan efeknya, sebaliknya jika diperoleh dengan perjuangan yang relatif sukar orang akan mempertimbangkan penggunaannya secara lebih cermat.
II.2.1. Manajemen Aset
Manajemen Aset melihat bagaimana mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan dana yang tersedia yang tercermin dalam perputaran
modalnya. Dalam menjalankan operasional perusahaan, hal utama dijalankan supaya perusahaan tetap survive dengan visi dan misi yang dicapai ditengah
kompetisi pemasaran global ialah, perusahaan harus mempertimbangkan tujuan dan batasan yang mendorong investor menetapkan kebijakan investasi dan dengan
cermat, menganalisa untuk apa sumber daya digunakan, apa manfaat dan apa pengaruhnya bagi kelangsungan hidup perusahaan, jika salah mengambil
Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia.
USU e-Repository © 2008.
keputusan dapat berakibat fatal bagi kelangsungan operasional perusahaan dimasa yang akan datang.
Weston dan Copeland 2001 menyatakan bahwa : Manajemen Aset dan Investasi Asset dan investment management adalah mengukur efektifitas
keputusan-keputusan investasi perusahaan dan pemanfaatan sumber dayanya. Manajemen Aset perusahaan yaitu pentingnya pengelolaan aset secara
terintegrasi, baik dari informasi dan literatur yang mengupas masalah ini dimulai dari kesalahan pengelolaan masalah aset, sehingga berdampak kerugian yang
ditimbulkan. Oleh karena itu optimalisasi sumber daya harus dilakukan secara maksimal.
Weston dan Brigham 2001 menyatakan bahwa : manajemen aset mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola asetnya, yang dirancang untuk
mengetahui jalan masing-masing jenis aset yang terdapat di perusahaan, apakah sudah sesuai, terlalu tinggi atau terlalu rendah mengingat tingkat proyeksinya
untuk masa datang. Karena jika aset tinggi menyebabkan biaya terlalu tinggi seperti biaya pemeliharaan, penyimpanan, bunga asuransi, bunga pinjaman dan
lain lain. Rendahnya penjualan yang biayanya mencapai target laba kemungkinan akan terbalik.
Manajemen Aset melihat pada beberapa aset, yang kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aset-aset tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Aktivitas
yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya kelebihan dana yang tertanam pada aset - aset tersebut. Dana lebih
tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aset lain yang lebih produktif. Baik
Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia.
USU e-Repository © 2008.
aset perusahaan diperoleh oleh dukungan modal sendiri perusahaan atau didukung hutang perusahaan pada pihak luar. Konsekuensi jika didukung oleh
hutang tentu dibebani berbagai biaya seperti bunga pinjaman, asuransi, administrasi, provisi dan lain sebagainya. Oleh karena itu manajemen harus
mengambil keputusan yang tepat untuk memperoleh dan memanfaatkan asetnya, dengan kata lain mengelola aset dengan baik, tepat dan benar.
Manajemen Aset dalam ilmu kontruksi yaitu manajemen aset yang memiliki ruang lingkup utama mengontrol biaya pemanfaatan penggunaan aset dalam
kaitan mendukung operasionalisasi dan upaya melakukan inventarisasi aset-aset yang tidak digunakan, dan lebih berkembang dengan memasukkan aspek nilai
aset, akuntabilitas pengelolaan aset, audit atas pemanfaatan tanah land audit, construction survey untuk memonitor perkembangan pasar properti, aplikasi
sistem informasi dalam pengelolaan aset dan optimalisasi pemanfaatan aset. Perkembangan manajemen aset bertambah ruang lingkupnya hingga mampu
untuk memonitor kinerja operasionalisasi aset dan juga strategi investasi untuk optimalisasi aset.
Manajemen aset dapat dibagi dalam 5 lima tahapan kerja, yaitu : 1. Inventarisasi aset, terdiri dari dua aspek yaitu inventarisasi fisik dan
yuridislegal. Aspek fisik terdiri dari bentuk, luas, lokasi, volumejumlah, jenis, alamat dan lain-lain. Sedangkan aspek yuridis
adalah status penguasaan, masalah legal yang dimiliki, batas akhir penguasaan dan lain-lain. Proses kerjanya adalah dengan melakukan
Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia.
USU e-Repository © 2008.
pendaftaran labeling, cluster, secara administratif sesuai dengan manajemen aset.
2. Legal audit, merupakan suatu ruang lingkup untuk mengidentifikasi dan mencari solusi atas permasalahan legal mengenai prosedur penguasaan
atau pengalihan aset seperti status hak penguasaan yang lemah, aset dikuasai pihak lain, pemindahtanganan aset yang tidak termonitor dan
lain-lain. 3. Penilai aset, suatu proses kerja untuk melakukan penilaian atas aset yang
dikuasai. Untuk ini pemda dapat melakukan outsourcing kepada konsultan penilai yang profesional dan independen, namun pemda juga
harus mempunyai anggota penilai sendiri yang handal agar nilai yang dihasilkan nantinya dapat dipahami dan akurat. Hasil nilai tersebut akan
dapat dimanfaatkan untuk mengetahui nilai kekayaan maupun informasi untuk penetapan harga bagi aset yang ingin dijual.
4. Optimalisasi aset bertujuan mengoptimalkan potensi fisik, lokasi nilai, jumlahvolume, legal dan ekonomi yang dimiliki aset tersebut. Dalam
hal ini, aset-aset yang dikuasai pemda diidentifikasikan dan dikelompokkan atas aset yang memiliki potensi dan tidak memiliki
potensi berdasarkan sektor-sektor unggulan dan mencari penyebab sektor yang tidak berpotensi. Sehingga hasilnya dapat dibuat sasaran,
strategi dan program untuk mengoptimalkan aset. 5. Pengawasan dan pengendalian, dalam pemanfaatan dan pengalihan aset
merupakan suatu permasalahan yang sering terjadi pada pemda saat ini.
Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia.
USU e-Repository © 2008.
Suatu sarana yang efektif dalam meningkatkan kinerja aspek ini adalah melalui sistem informasi manajemen aset. Melalui sistem ini maka
transparansi kerja dalam pengelolaan aset sangat terjamin dan dapat diawasi dengan jelas, karena keempat aspek di atas diakomodir dalam
suatu sistem yang termonitor dengan jelas seperti sistem arus keuangan yang terjadi di perbankan, sehingga penanganan dan pertanggung
jawaban dari tingkat pelaksana hingga pimpinan mempunyai otorisasi yang jelas. Hal ini diharapkan akan meminimalisasi adanya praktik
KKN.
Peranan Manajemen Aset berdasarkan ruang lingkup manajemen aset
diperlukan untuk menganalisis dan mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan dan sistem pelayanan yang efisien untuk mengurangi biaya melalui studi
optimalisasi aset ke arah orientasi laba serta intermediasi bagi investor untuk aset yang marketable.
Peningkatan kemampuan manajemen dituntut mampu mengelola secara bertanggungjawab dan memiliki jiwa enterpreneurship. Penilaian kekayaan,
merupakan salah satu indikator utama dalam pengembangan perusahaan. Pengembangan strategi memerlukan profesionalisme dalam hal menarik investor
maupun pengembangan ekonomi pasar yang market oriented, sehingga dapat memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu dilaksanakan
manajemen aset dengan program yang sistematis berkelanjutan dan terukur, unsur manajemen aset yang utama dilaksanakan oleh manajemen, yaitu :
Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia.
USU e-Repository © 2008.
II.2.2. Manajemen Persediaan