Intensitas dan Luminansi Cahaya

dengan adanya human error maka fungsi manusia dalam hubungan ini terlihat sangat tergantung sekali kepada kemampuannya untuk melaksanakan fungsi kontrol melalui sensing input yang dimiliki oleh manusia. Gambar dibawah ini menunjukkan hubungan dan keterkaitan man-machine system untuk semi otomatik yang dikaitkan dengan kejadian-kejadian human error dalam sebuah pekerjaan. Gambar 2.1 Semi Automatic Man-Machine System

2.10 Aspek-Aspek Sistem Pencahayaan

2.10.1 Intensitas dan Luminansi Cahaya

Daya dari sumber cahaya disebut intensitas iluminasi I. Menurut sejarahnya, sumber cahaya adalah lilin dan sekarang ini merupakan standar yang disetujui yang disimpan di laboratorium Fisika Nasional. Lilin candela adalah satuan intensitas dari sebuah titik sumber yang memancarkan energi cahaya kesemua arah. Sumber titik merupakan suatu pengertian yang relatif karena dianggap sangat kecil dibandingkan terhadap sekelilingnya. Aliran cahaya atau fluksi iluminasi F yang dipancarkan oleh sumber cahaya diukur dalam lumen. Satu lumen adalah fluksi cahaya yang dipancarkan dalam sudut pejal satuan dari sebutah titik sumber sebesarr 1 lilin. Iluminasi E adalah cahaya yang jatuh pada sebuah permukaan. Hal ini diukur terhadap penerangan yang diterima pada luas satuan, misalnya lumen setiap m 2 . Satuannya lux. Penerangan cahaya iluminasi Yusrizal Bakar : Rancangan Perbaikan Faktor Penyebab Terjadinya Human Error Pada Divisi Pabrik Kantong..., 2007 USU e-Repository © 2008 mengikuti hukum kuadrat terbalik sehingga jika permukaan yang diterima berpindah sejauh dua kali dari posisi semula, maka iluminasi menjadi seperempat dari harga semula. Iluminasi dapat dihitung dengan menggunakan formulasi sebagai berikut : lux d I E 2 = ...................................................................................................... 2.12 Dimana : E : Iluminasi kekuatan penerangan dalam Lux. I : Intensitas cahaya kuat cahaya dalam lilin atau kandela. d : Jarak dalam menghasilkan luminasi dalam m. Menurut sumber lainnya menyatakan bahwa kekuatan cahaya dari sumber cahaya yang serba sama disimbolkan dengan I. Sedangkan arus cahaya yang dipancarkan oleh sumber cahaya dalam suatu bidang kerucut dengan sudut ruang ω omega dinyatakan dengan φ maka dapat dituliskan rumus untuk kekuatan cahaya adalah : ω φ = I .............................................................................................................. 2.13 Dimana : I : Kekuatan cahaya dalam satuan lilin. φ : Arus cahaya dalam satuan lumen. ω : Besar sudut dalam ruangan kerucut. Kalau suatu cahaya menyinggung sebuah tabir dengan luas S, maka pada tabir itu ditimbulkan suatu kekuatan penerangan tertentu. Besarnya kekuatan penerangan terhadap suatu luas permukaan dimaksudkan arus cahaya yang jatuh pada tiap-tiap Yusrizal Bakar : Rancangan Perbaikan Faktor Penyebab Terjadinya Human Error Pada Divisi Pabrik Kantong..., 2007 USU e-Repository © 2008 satuan bidang dari permukaan itu, dan kekuatan penerangannya disingkat dengan huruf E, dan dinyatakan dengan : S E φ = ............................................................................................................. 2.14 Dimana : E : Kekuatan penerangan diukur dengan Lux. S : Luas bidang diukur dengan m2. φ : Arus cahaya diukur dengan lumen. Adapun yang dimaksudkan diatas bahwa tiap-tiap saluran bidang jatuh suatu cahaya yang sama besar. Hal ini akan dapat terjadi demikian jika tabir itu berbentuk bulatan. Sedangkan sumber cahayanya ditempatkan dalam titik pusat dari bulatan itu. Kalau sebuah titik sumber cahaya diletakkan diatas 2 permukaan bulatan yang sepusat dengan jarak r 1 dan r 2 tertentu dan jari-jari R 1 dan R 2 . titik sumber tadi dihubungkan dengan sisi-sisi dan bidang bulat yang akan membentuk sebuah kerucut. Jelaslah karena bidang bulat tadi terletak didalam kerucut, maka dapat dikatakan bahwa bidang saling berpotongan lihat gambar berikut : R2 R1 A C B E S2 S1 Yusrizal Bakar : Rancangan Perbaikan Faktor Penyebab Terjadinya Human Error Pada Divisi Pabrik Kantong..., 2007 USU e-Repository © 2008 Gambar 2.2 Kuat Penerangan Jika φ merupakan arus cahaya yang dipancarkan didalam kerucut, maka kekuatan penerangan dari permukaan S 2 r E ω φ = .......................... 2.15 Sebagai energi radiasi yang dipancarkan dari sebuah sumber dan memancarkan ke berbagai macam medium, intensitasnya akan menurun, dengan kata lain intensitas yang mencapai di permukaan penglihatan akan lebih kecil dibandingkan dengan intensitas asli yang dipancarkan. Illuminasi didefenisikan perbandingan antara tingkat perubahan energi yang dihasilkan dengan area tempat cahaya tersebut dipancarkan lumensft 2 atau lumenm 2 . Dalam berbagai lingkungan jumlah cahaya yang jatuh diatas suatu permukaan tergantung pada beberapa faktor, antara lain : intensitas cahaya ke permukaan, sudut sumber cahaya terhadap permukaan, jarak sumber cahaya ke permukaan, jumlah dari sumber cahaya dan pemantulan cahaya di lingkungan sekitar. The Chartered Institution of Building Services merekomendasikan range pencahyaan yang dibutuhkan untuk berbagai jenis pekerjaan visual. Hal ini dapat membantu aktifitas Yusrizal Bakar : Rancangan Perbaikan Faktor Penyebab Terjadinya Human Error Pada Divisi Pabrik Kantong..., 2007 USU e-Repository © 2008 yang dilakukan berjalan lancar tanpa menimbulkan kesalahan disebabkan oleh pencahayaan. Range pencahyaaan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini Tabel 2.1 Kebutuhan Cahaya Untuk Pekerjaan Visual Pekerjaan Visual Pencahyaan Pekerjaan perakitan dan inspeksi - pekerjaan kasar - pekerjaan sederhana - pekerjaan teliti - pekerjaan yang sangat teliti 300 500 750 1000 Pekerjaan penenunan - merajut goni, karung - merajut benang wol - pemeriksaan hasil rajutan 300 750 1500 Pekerjan baja 500 Pencetakan plastik 300 Pekerjaan kayu - penggergajian - pekerjaan dengan menggunakan mesin - finishing 300 500 750

2.10.2 Keuntungan Pencahayaan Yang Baik