6.1.10 Analisis Kebutuhan Pelatihan Karyawan
Dalam upaya peningkatan kemampuan dan keterampilan karyawan saat ini pihak perusahaan belum membuat suatu format yang memperlihatkan adanya kebutuhan
pelatihan seseorang karyawan. Perusahaan lebih cenderung untuk memberdayakan karyawan yang sudah memiliki masa kerja yang sudah lama dengan alasan pengetahuan
dan kemampuan mereka juga sudah mapan. Beberapa kelemahan ataupun masalah yang timbul dengan pola pelatihan seperti ini adalah :
• Kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi sangat lemah, karena pengetahuan yang diberikan hanya berdasarkan pengalaman saja sementara
perusahaan harus mampu mengimbangi perkembangan tersebut untuk bisa lebih survive
dalam bersaing. • Belum menjawab kebutuhan pengembangan untuk karyawan, sehingga tanggung
jawab yang diberikan tidak berorientasi pada masa datang. Hal ini dikarenakan budaya kerja yang hanya mengandalkan pengalaman masa lalu sudah menjadi
tradisi. Beranjak dari kelemahan diatas, maka rancangan dan analisis kebutuhan
pelatihan karyawan yang akan diusulkan haruslah dilakukan dengan proses yang lebih menitikberatkan pada upaya pengembangan karyawan pada masa datang sehingga
pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan mampu mengimbangi arah kebijakan dan sasaran organisasi. Gambar 6.11 dibawah ini akan menunjukkan analisis kebutuhan
pelatihan yang berorientasi pada pengembangan masa datang.
Yusrizal Bakar : Rancangan Perbaikan Faktor Penyebab Terjadinya Human Error Pada Divisi Pabrik Kantong..., 2007 USU e-Repository © 2008
Gambar 6.11 Rancangan Siklus Kebutuhan Pelatihan Karyawan
a. Penilaian kinerja
Fase ini ditujukan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil kerja dari karyawan sesuai dengan pekerjaanjabatan dan potensi yang dimilikinya. Penilaian tersebut
hendaklah dilakukan seobjektif mungkin sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat dan tepat sasaran. Beberapa parameter yang dapat dipakai dalam melakukan
penilaian ini misalnya : perbandingan jumlah output baik secara kuantitas maupun secara kualitas. Kedua parameter ini tentunya sudah merefleksikan keadaan antara
kondisi ideal dan kondisi ril yang ada.
Yusrizal Bakar : Rancangan Perbaikan Faktor Penyebab Terjadinya Human Error Pada Divisi Pabrik Kantong..., 2007 USU e-Repository © 2008
b. Tetapkan Standar
Untuk dapat melaksanakan penilaian secara objektif, maka perlu ditetapkan beberapa standar penilaian, antara lain :
Tabel 6.8 Indikator Penilaian Kinerja
Nomor Indikator Penilaian
1 Tingkat kelalaian dan indisipliner
2 Kemampuan komunikasi
3 Kerjasama tim dan kooperatif dalam bekerja
4 Loyalitas dan Integritas Karyawan
5 Tingkat kecelakaan kerja
Untuk bisa melakukan penilaian tersebut, pihak penyelenggara dalam hal ini adalah elemen yang berwenang melakukan penilaian dapat saja menentukan skalanilai
dari setiap indikator. c.
Evaluasi dan Tindakan Evaluasi ditujukan untuk mengetahui apakah seorang karyawan memerlukan
pelatihan atau dipromosikan pada jabatan baru, sehingga ketidaktepatan dalam hal pelaksanaan tahapan selanjutnya dapat dihindarkan. Pelaksanaan evaluasi ini juga
haruslah dilakukan dengan objektif dengan melibatkan beberapa komponen yang memiliki kewenangan untuk bisa melaksanakan penilaian secar adil, partisipatif dan
saling bekerja sama satu dengan lainnya. d.
Analisis Jabatan Analisis jabatan ditujukan untuk menentukan tugas-tugas dan sifat sesuatu
pekerjaan, keterampilan dan pengetahuan pekerja yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik dan benar. Dalam melakukan analisis jabatan
ini suatu konsep The Right Man on The Right Place at The Right Time dapat
Yusrizal Bakar : Rancangan Perbaikan Faktor Penyebab Terjadinya Human Error Pada Divisi Pabrik Kantong..., 2007 USU e-Repository © 2008
dijadikan dasar, hal ini sangat dimungkinkan karena kemungkinan penempatan orang yang tidak sesuai dengan kemampuan dan pengetahuannya akan kecil,
sehingga sasaran organisasi dapat tercapai. Hasil akhir yang diharapkan dari analisis ini nantinya adalah perusahaan akan dengan mudah menyusun uraian pekerjaan
serta spesifikasi personel yang cocok untuk setiap bidang pekerjaan. e.
Indikator Kesuksesan Pelatihan Guna melihat seberapa besar kesuksesan dari sebuah pelatihantraining yang akan
diberikan kepada karyawan, maka perlu dijelaskan secara terukur hal-hal yang dapat dijadikan indikatorparameter. Indikator ini juga diperlukan sebagai bahan evaluasi
untuk pemilihan metoda pelatihan yang dibutuhkan saat ini dan masa akan datang. Indikator tersebut adalah :
Nomor Indikator
1 Kesalahan dalam melakukan pekerjaan
2 Kemampuan untuk mengatasi masalah secara tepat
3 Kerjasama tim
4 Loyalitas dan Integritas terhadap perusahaan
5 Tingkat kecelakaan kerja dan penyimpangan hasil kerja
f. Pilih Jenis Pelatihan
Pemilihan jenis pelatihan ini sangat tergantung kepada sasaran yang ingin dihasilkan dari pelatihan tersebut. Pada prakteknya banyak jenis pelatihan yang dapat dipakai,
sehingga penyelenggara haruslah benar-benar mampu meidentifikasi kesesuaian jenis dengan masalah yang ada. Dampak yang ditimbulkan jika pemilihan tersebut
tidak sesuai dengan apa yang diharapkan bisa saja menimbulkan biaya yang besar bagi perusahaan karena umpan balik dari pelatihan tersebut tidak mampu
mengakomodir kesalahankekurangan yang ada sebelumnya. Untuk kasus ini, jenis
Yusrizal Bakar : Rancangan Perbaikan Faktor Penyebab Terjadinya Human Error Pada Divisi Pabrik Kantong..., 2007 USU e-Repository © 2008
pelatihan yang cocok digunakan adalah dengan melakukan on the job coaching karena disamping biaya relatif kecil, metoda yang dipakaipun sangat relevan
dengan persoalan saat ini, misalnya dengan cara pemberian instruksi secara individu, bimbingan, coaching, dan sebagainya. Untuk dapat melaksanakan
pelatihan ini beberapa unsur yang mesti terlibat secara aktif adalah, karyawan trainee, supervisor, kepala bidang dan satf dari litbang perusahaan.
g. Evaluasi
Ditujuan untuk mengetahui seberapa jauh dampak yang ditimbulkan dari analisis kebutuhan pelatihan yang sudah dilakukan. Evaluasi dilakukan dengan mengacu
kepada indikator yang telah ditetapkan. Pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan dalam kurun persemester atau pertahun dan hal ini tergantung dari kebutuhan perusahaan.
6.2 Analisis Hasil Pemecahan Masalah
A. Analisis Nilai Estimasi Probabilitas Human Error
λ
Pengkategorisasian probabilitas human error untuk setiap aktivitas dilakukan untuk menghindarkan kesalahan dalam penilaian yang akan berdampak terhadap hasil
penelitian ini nantinya. Hasil pengkategorian ini menunjukkan bahwa probabilitas human error
saat ini masih relatif kecil namun hal ini tentunya tidak bisa dibiarkan tanpa ada tindakan yang tepat. Dari 23 jenis human error yang telah diperoleh
berdasarkan dekomposisi pekerjaan 11 diantaranya memiliki level human error sebesar
0,05 mungkin terjadi, 5 aktivitas pada level 0,005 kadang-kadang dan lainnya pada level 0,0005 jarang terjadi
B. Analisis Nilai Estimasi Probabilitas Efek Kegagalan
β
Yusrizal Bakar : Rancangan Perbaikan Faktor Penyebab Terjadinya Human Error Pada Divisi Pabrik Kantong..., 2007 USU e-Repository © 2008