Proses Tubing Proses Sewing

Gambar 3.1 Spesifikasi Ukuran Kantong PT. Semen Padang Tabel 3.8 Ukuran dan Toleransi Kantong PT Semen Padang Posisi Ukuran mm Posisi Ukuran mm cl 775 ± 10 v2 80 ± 2 cl1 90 ± 10 v3 105 ± 2 cl2 110 ± 10 v4 70 ± 2 w 420 ± 10 t 40 ± 2 w1 60 ± 5 t1 110 ± 10 v 60 ± 2 t2 40 ± 3 v1 25 ± 4 Gusset 75 ± 1 Sumber : Biro Jaminan Kualitas Dept. Jaminan Kualitas Perwakilan Manajemen, 2007

3.6.9 Proses Produksi Kantong Sewing Bag

Proses pembuatan kantong tipe sewing bag ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut ;

A. Proses Tubing

Proses tubing merupakan proses awal pembuatan atau membentuk kertas kraft paper menjadi tube dengan tahapan sebagai berikut : 1. Unwind Proses awal pembuatan kantong semen dimulai dengan settingan material paper dan woven pada unwind mesin dengan melakukan pengaturan akan lebar dan panjang material yang akan diproses agar sesuai dengan jalurnya. 2. Printing Proses printing atau pencetakan logo dan teks pada bagian permukaan kantong. 3. Longitudinal Glue Merupakan proses pasting glue perekat pada woven dibagian sisi tengah dari kantong sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh perusahaan. 4. Cutting Yusrizal Bakar : Rancangan Perbaikan Faktor Penyebab Terjadinya Human Error Pada Divisi Pabrik Kantong..., 2007 USU e-Repository © 2008 Merupakan proses pemotongan kertas kraft dan woven sesuai dimensi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 5. Separating Separating unit berfungsi untuk memisahkan tube yang sudah selesai dipotong, pengaturan ini diset sedemikian rupa sehingga penumpukan pada masing-masing counter dapat dihindarkan.

B. Proses Sewing

Pada stasiun penjahitan, meskipun proses produksinya bersifat otomatis tetapi masih memerlukan peran operator dalam melakukan penggantian needle guide pada sewing machine . Yusrizal Bakar : Rancangan Perbaikan Faktor Penyebab Terjadinya Human Error Pada Divisi Pabrik Kantong..., 2007 USU e-Repository © 2008

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah lebih diarahkan pada penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memberikan suatu model perbaikan berdasarkan temuan-temuan kondisi eksisting. Hal ini dilakukan dengan cara mengkombinasikan beberapa pendekatan baik secara kualitatif ataupun kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk menjelaskan fenomena dengan pola pikir ilmiah yang diterapkan secara sistematis tanpa menggunakan model kuantitatif. Sementara untuk pendekatan kuantitatif penulis mencoba untuk menggali dan mengumpulkan data produksi beberapa periode sebelumnya. Data-data tersebut kemudian akan dielaborasi sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu keterkaitan yang sangat jelas dengan dugaan awal penelitian. Disamping itu untuk menjelaskan secara ilmiah bahwa pembahasan yang dilakukan sudah merupakan satu tahapan proses yang sistematik dan logis maka beberapa jurnal dan tulisan-tulisan ilmiahpun dikupas secara lebih dalam, terutama untuk hal-hal yang sangat terkait dengan hasil dugaan dari pendekatan kualitatif sebelumnya. Analisis dan pembahasan yang akan dilakukan dijelaskan berdasarkan pola pikir yang disusun sedemikian rupa sehingga akan memberikan kemudahan dalam melakukan pemecahan terhadap persoalan yang telah dijelaskan pada tahap sebelumnya. Secara garis besar tedapat enam tahap utama dalam penelitian ini yang selanjutnya Yusrizal Bakar : Rancangan Perbaikan Faktor Penyebab Terjadinya Human Error Pada Divisi Pabrik Kantong..., 2007 USU e-Repository © 2008