Peningkatan Pengetahuan Penyediaan Sumber Daya

“...namanya ngga biasa ngomong di depan umum ya walaupun itu juga temen-temen sendiri ya ada rasa kurang PD mbak nanti takut salah ngomong atau dibilangnya sok tahu gitu. ” 23 Berikut hasil wawancara serupa juga dikatakan oleh Ibu Sunarti: “Lagi pula ya mbak saya tuh kalo untuk ngomong di depan ibu-ibu yang lain gitu untuk sampein materi apa yang kita dapet masih gerogi gitu loh, karena ngga terbiasa juga kali ya mbak jadi saya tuh rasanya ah udah mending yang lain aja yang sampein.” 24 Ini sesuai dengan apa yang peneliti amati dalam pengamatan observasi pada pertemuan rutin kelompok. Peneliti melihat ada beberapa anggota yang masih diam dan pasif ketika pendamping menyampaikan materi namun ada juga yang langsung mengeluarkan pendapatnya ketika diminta maupun tidak. Pada hal ini peran pendamping dalam peningkatan kesadaran sangat diperlukan, banyak orang yang pasif bukan karena keinginan mereka, namun karena mereka tidak diperkenalkan pada berbagai struktur dan strategi yang disitu mereka dengan mudah menjadi partisipan yang aktif. Dalam proses pembelajaran dan meningkatkan pengetahuan anggota kelompok, tentu saja dibutuhkan metode dan media untuk memudahkan langkah-langkah pencapaian tujuan tersebut. Dalam hal ini metode dan media yang digunakan adalah dengan menggunakan kreatifitas dan membuat manipulasi dengan membentuk kelompok-kelompok kecil yang berorientasi pada tugas. 23 Wawancara pribadi dengan Sugiarti, Petukangan Selatan, 8 Oktober 2015. 24 Wawancara pribadi dengan Sunarti, Petukangan Selatan, 8 Oktober 2015 Dalam pengamatan observasi, saat materi mengenai bina keluarga remaja peneliti melihat dalam kelompok-kelompok kecil dibentuk untuk membuat kreatifitas para anggota dengan manipulasi adegan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Dengan begitu, diantara anggota kelompok-kelompok kecil itu akhirnya terbangun kerjasama dan saling mengutarakan pendapatnya. Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasannya, Kelompok Wanita Tani KWT Cempaka mengikuti kegiatan diklat, kursus, serta seminar lokakarya yang diselenggarakan baik dari pihak dalam maupun dari instansi-instansi luar. Dalam hasil studi dokumentasi, peneliti melihat dan mengamati kegiatan diklat dan seminar yang pernah diikuti oleh Kelompok Wanita Tani KWT Cempaka diantaranya yaitu kursus teknologi kerumah tanggaan, kursus pendidikan usaha kerja produktif, program pembinaan pendidikan kejuruan masyarakat, program pendidikan luar sekolah tata masakan Indonesia tingkat mahir, seminar nasional memasyarakatkan dan membudayakan tabulampot dan tambulakan menuju swadaya, pelatihan achievment motivation training AMT, latihan manejerial pengurus LSM lokal, penataan tenaga pendidik kursus PUKP, bimbingan dan peningkatan mutu hasil pertanian, dan seminar kewirausahaan. Selain itu juga pendamping sering menggunakan metode demonstrasi praktik karena pendamping percaya bahwa jika dalam menyampaikan materi hanya teori saja yang diberikan maka para anggota pun akan mudah bosan. Berikut hasil wawancara dengan Ibu Isur dan Bapak Ghausal: “Demonstrasi cara dan praktek, itu kan yang paling mereka bisa tangkap, kalau kita cuman ngomong orang bosen, jadi langsung praktek aja.” 25 “Mereka lebih cenderung kalau langsung praktek dilapangan, demonstrasi cara gitu kemudian membuat petak percontohan gitu.” 26 Berikut hasil wawancara dengan Ibu Amroh dan Ibu Sabtinah: “Enaknya tuh ya mbak, disini itu kita belajar tapi senang mbak tidak menjadi beban, karena kita belajarnya santai, nggak Cuma teori aja yang dikasih tapi kita banyak juga langsung prakteknya.” 27 “Ya kalo dibilang paham ya insyaAllah saya paham mbak, apalagi kalo praktik jadi cepet kita nangkepnya, tapi wajar kalo ada yang lupa sedikit-sedikit mah ya karena fator umur juga kali hehe..” 28 Pada pengamatan observasi peneliti melihat dan mengamati hal serupa disampaikan oleh Ibu Surip selaku pemateri tamu dari luar yang mengatakan dengan adanya praktik langsung ini memudahkan para anggota ataupun peserta lain dalam menangkap apa yang diberikan. Karena kebanyakan juga yang beliau beri pelatihan ini adalah ibu-ibu walaupun ada ibu-ibu muda yang daya tangkapnya cepat namun banyak juga yang ibu-ibu yang sudah dikatakan berumur. Dari hasil wawancara dan observasi diatas dapat 25 Wawancara pribadi dengan Sri Suryati, Petukangan Selatan, 18 Mei 2015. 26 Wawancara pribadi dengan Ghausal Akbar, Petukangan Selatan, 16 September 2015. 27 Wawancara pribadi dengan Amroh, Petukangan Selatan, 8 Oktober 2015 28 Wawancara pribadi dengan Sabtinah, Petukangan Selatan, 8 Oktober 2015 disimpulkan bahwa praktik sangat membantu anggota cepat dalam menangkap materi yang diberikan. Materi yang diberikan juga beragam, di bidang budidaya materi yang diberikan mulai dari pengolahan lahan, pembibitan dimana para anggota juga harus terampil dalam memilih bibit yang bagus, penanaman, pemupukan termasuk cara membuat pupuk organik ataupun pupuk kandang, pengendalian organisme pengganggu tanaman, lalu panen dan cara memanen yang baik. Adapula materi mengenai bina keluarga remaja, dan penyuluhan keluarga berencana. Selain itu materi mengenai keterampilan disini juga bermacam-macam dari keterampilan memilih bibit, terampil dalam mengolah hasil produk, terampil dalam memasarkan produk, sampai terampil dalam membuat kerajinan tangan yang bisa menghasilkan pendapatan. Dalam hasil studi dokumentasi, peneliti melihat bahwa pada saat pemberian materi, pendamping memberikan materinya berupa hand out dimana tujuannya adalah agar anggota bisa mempelajarinya lagi dirumah. Berdasarkan gambaran di atas, dapat disimpulkan bahwa Kelompok Wanita Tani KWT Cempaka dalam meningkatkan pengetahuan anggota menggunakan beberapa media dan metode, dalam meningkatkan pengetahuan anggota, materi ini sampaikan oleh pendamping dari Penyuluh Suku Dinas Pertanian dan Peternakan yang dilaksanakan satu bulan sekali setiap bulannya, materi yang diberikan juga sangat beragam sehingga tidak akan membuat anggota mudah bosan dengan materi yang diberikan.

5. Peningkatan Keterampilan

Salah satu tujuan dilakukannya pemberian keterampilan ini adalah untuk membuat para anggota kelompok mempunyai keterampilan yang membuat dirinya berdaya dan bisa menggunakan daya tersebut untuk meningkatkan pendapatannya. Pendamping memberikan keterampilan dalam mengolah hasil panen pertanian ini menjadi suatu produk minuman seperti jahe instan dan bir pletok. Pengolahan hasil panen tersebut dilakukan untuk meningkatkan nilai jual yang akan berdampak pada peningkatan pendapatan. Produk yang dihasilkan oleh kelompok ini juga sudah terjamin sehat dan bebas dari mikroba. Hal ini didukung dengan pengamatan peneliti terhadap hasil studi dokumentasi dimana peneliti melihat adanya sertifikat kelayakan usaha serta sertifikat halal yang selalu di perbaharui. Peningkatan pendapatan ini juga dikarenakan kelompok sering mengikuti lomba-lomba hasil panen, setelah sering mendapat juara, maka banyak pula tawaran untuk mengikuti pameran serta bazar. Dengan banyak mengikuti pameran serta bazar dan juga banyaknya permintaan, maka produksi kelompok meningkat. Ketika produksi meningkat maka penghasilan yang didapatkan akan meningkat pula. Setelah mengikuti kegiatan Kelompok Wanita Tani KWT Cempaka, peningkatan pendapatan ini dirasakan oleh anggota kelompok, berikut hasil wawancara dengan Ibu Sugiarti dan Ibu Sunarti: “Alhamdulillah seperti yang sudah saya bilang mbak, yang tadinya saya tidak tahu setalah ikut kelompok ini sedikit demi sedikit ya saya jadi tahu. Sebelum ikut kelompok ini saya gak ada usaha mbak, setelah ikut kelompok ini kan banyak pelajaran buat makanan dari sayur gitu, ya coba saya praktekin terus titip di warung dan hasilnya lumayan juga mbak.” 29 “Oh iya mbak saya bisa cicil beli mesin cuci tuh pas awal produksi kita lagi banyak orderanya. pengetahuan saya juga meningkat setelah saya ikut gabung sama kelompok ini. Jadi banyak hal- hal baru yang saya tahu.” 30 Selain itu, dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah, ibu-ibu rumah tangga ini menggunakan lahannya untuk ditanami sayur seperti terong, cabai, bayam dan sayur lainnya. Dari hasil pemanfaatan lahan yang ditanami sayur ini, maka uang yang harusnya membeli sayur bisa disimpan untuk kebutuhan lainnya. Dalam upaya meningkatkan keterampilan perempuan atau anggota kelompok, pendamping selalu memberikan motivasi dan dorongan untuk anggota agar mereka berkeinginan dalam mengikuti berbagai macam kegiatan yang ada, karena dengan adanya pemberian pelatihan keterampilan ini sangat bermanfaat bagi diri anggota kelompok. Berikut hasil wawancara dengan Bapak Ghausal: 29 Wawancara pribadi dengan Sugiarti, Petukangan Selatan, 8 Oktober 2015. 30 Wawancara pribadi dengan Sunarti, Petukangan Selatan, 8 Oktober 2015. “Pertama tentunya kita memotivasi mereka agar mereka mau kemudian mampu dalam menerapkan apa yang dianjurkan penyuluh. ” 31 Dengan adanya pemberian pelatihan keterampilan seperti budidaya tanaman, keterampilan pengolahan hasil pasca panen dan kerajinan tangan melalui daur ulang sampah ini bertujuan agar anggota kelompok dapat mengembangkan potensi dan mengasah kemampuan yang mereka miliki serta dapat merubah perilaku anggota kearah yang bermanfaat. Pemberian keterampilan ini merupakan suatu daya tarik untuk anggota dalam mengembangkan usahanya sendiri dan bisa menambah peningkatan pendapatan keluarganya. Dalam pemberian keterampilan ini terdiri pemberian teori, praktik dan dilanjutkan dengan hasil dari penyuluhan tersebut. Berikut hasil wawancara dengan Ibu Isur: “Keterampilan ini diberikan awalnya dengan pemberian teori dulu supaya kita tahu apa yang mau kita kerjakan, setelah teori kita ke praktek dimana kita langsung mencontohkan, mendemonstrasikan bagaimana teori tersebut, contohnya pada pengolahan hasil pasca panen membuat makanan. setelah praktek selesai baru lihat bagaimana hasil prakteknya. Jika dirasa prakteknya berhasil, lalu keterampilan ini bisa dilanjutkan lagi dan ditingkatkan lagi. Jika tidak berhasil maka selanjutnya kita coba lagi dan cari tahu kenapa bisa tidak berhasil. Tapi pada saat ini sih biasanya langsung berhasil paling kalau kurang ya dikit-dikit. ” 32 31 Wawancara Pribadi dengan Ghausal Akbar, Petukangan Selatan, 16 September 2015. 32 Wawancara pribadi dengan Sri Suryati, Petukangan Selatan, 18 Mei 2015. 1. Pemberian Teori Tahapan pemberian teori ini dilakukan sebelum melaksanakan praktik, hal ini diharapkan dapat membantu anggota kelompok dalam proses praktik langsung di lapangan dan juga sebagai langkah awal untuk kita memberikan gambaran tentang apa yang ingin dipraktikkan nantinya. 2. Praktik Setelah memberikan teori kepada anggota tentang keterampilan pembuatan puding sayur misalnya, anggota akan memulai praktik di lapangan. Dalam tahapan ini anggota diajarkan bagaimana cara memilah hasil pasca panen yang baik serta bahan-bahan yang aman lainnya. Proses ini biasanya langsung dilaksanakan pada hari dimana pemberian teori dilaksanakan, ini bertujuan agar suasana pembelajaran ini tidak membosankan dan lebih mudah untuk langsung dipahami. 3. Hasil Praktik Pada hasil praktik ini, pendamping dan anggota kelompok melihat dan mengamati apakah hasil praktik yang sudah dilakukan berhasil atau tidak. Sebagai contoh, jika dalam praktik pembuatan bapao ubi ungu berhasil, maka selanjutnya produk makanan dari hasil pasca panen ini bisa diproduksi baik bagi anggota masing-masing maupun di dalam kelompoknya.

Dokumen yang terkait

Fungsi Kelompok Wanita Tani Dalam Pemberdayaan Sosial Ekonomi Perempuan (Studi Di Desa Purba Hinalang Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)

4 83 61

Fungsi Kelompok Wanita Tani Dalam Pemberdayaan Sosial Ekonomi Perempuan (Studi Di Desa Purba Hinalang Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)

0 7 61

PERANAN KELOMPOK WANITA TANI CEMPAKA DALAM PERBAIKAN EKONOMI RUMAHTANGGA ANGGOTANYA MELALUI METODE PEMBERDAYAAN DI KELURAHAN LIMAU MANIS KECAMATAN PAUH, KOTA PADANG.

0 0 6

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KELOMPOK WANITA TANI (KWT) BAGI AKTUALISASI PEREMPUAN DI DESA KEMANUKAN, BAGELEN, PURWOREJO, JATENG.

5 45 130

Fungsi Kelompok Wanita Tani Dalam Pemberdayaan Sosial Ekonomi Perempuan (Studi Di Desa Purba Hinalang Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)

0 0 14

Fungsi Kelompok Wanita Tani Dalam Pemberdayaan Sosial Ekonomi Perempuan (Studi Di Desa Purba Hinalang Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)

0 0 1

Fungsi Kelompok Wanita Tani Dalam Pemberdayaan Sosial Ekonomi Perempuan (Studi Di Desa Purba Hinalang Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)

0 0 13

Fungsi Kelompok Wanita Tani Dalam Pemberdayaan Sosial Ekonomi Perempuan (Studi Di Desa Purba Hinalang Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)

0 0 14

Fungsi Kelompok Wanita Tani Dalam Pemberdayaan Sosial Ekonomi Perempuan (Studi Di Desa Purba Hinalang Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)

0 0 3

Fungsi Kelompok Wanita Tani Dalam Pemberdayaan Sosial Ekonomi Perempuan (Studi Di Desa Purba Hinalang Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)

0 0 12