F. Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari lima bab, termasuk Pendahuluan, Isi dan Penutup. Berikut uraiannya secara ringkas:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, peneliti mengemukakan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II KERANGKA TEORI
Pada bab ini peneliti akan membahas pemberdayaan meliputi,
pengertian pemberdayaan,
tujuan pemberdayaan,
indikator pemberdayaan,
strategi pemberdayaan, tahapan pemberdayaan.
Petani meliputi, pengertian petani, pengertian kelompok tani, serta karakteristik kelompok tani.
BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA
Pada bab ini peneliti akan membahas tentang Gambaran Umum tentang Obyek Penelitian, latar belakang
berdirinya Kelompok Wanita Tani KWT Cempaka, visi dan misi, tujuan, struktur kelompok, permodalan dan lain
sebagainya yang berkaitan dengan Kelompok Wanita Tani KWT Cempaka.
BAB IV ANALISA HASIL TEMUAN PENELITIAN
Pada bab ini peneliti akan membahas analisa hasil penelitian meliputi pemberdayaan perempuan yang
dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani KWT Cempaka dalam
menyediakan sumber
daya, kesempatan,
pengetahuan, serta keterampilan pada perempuan di RW 02 Petukangan Selatan, Jakarta Selatan.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini penulis mengemukakan kesimpulan dari penelitian tentang pemberdayaan perempuan melalui
Kelompok Wanita Tani KWT Cempaka di RW 02 Petukangan Selatan dan saran-saran untuk perbaikan
bagi Kelompok Wanita Tani KWT Cempaka serta penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
23
BAB II KERANGKA TEORI
A. Pemberdayaan
1. Pengertian Pemberdayaan
Secara konseptual, pemberdayaan menurut Edi Suharto berasal dari kata “power” kekuasaan atau keberdayaan.
1
Perspektif sebelum pemberdayaan yaitu pembangunan sosial. Pembangunan sosial menurut
James Midgley adalah suatu pendekatan yang mengangkat kesejahteraan masyarakat. Cara pembangunan sosial mengangkat kesejahteraan yaitu
seperti philantropi, pekerjaan sosial dan administrasi sosial.
2
Menurut Payne sebagaimana dalam Isbandi, pemberdayaan empowerment adalah membantu klien memperoleh daya untuk
mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan ia lakukan yang terkait dengan diri mereka, termasuk mengurangi efek hambatan
pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan. Hal ini dilakukan melalui peningkatan kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya
yang ia miliki antara lain melalui transfer daya dari lingkungan.
3
Sedangkan menurut Gunawan, pembangunan adalah proses mewujudkan masyarakat sejahtera secara adil dan merata. Masyarakat
1
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Bandung: PT Refika Aditama, 2005, h.57.
2
James Midgley, Pembangunan Sosial Perspektif Pembangunan Dalam Kesejahteraan Sosial Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam, 2005, h. 1.
3
Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial Jakarta: Lembaga Penelitian FE-UI, 2002, h.162.