Penyediaan Kesempatan Penyediaan Sumber Daya
pengetahuan serta potensi yang ada baik di dalam dirinya maupun dilingkungannya.
Kelompok Wanita Tani KWT Cempaka juga menyediakan kesempatan kepada anggotanya untuk mendapat pengetahuan dari
berbagai instansi lain. Apabila ada undangan pelatihan dari luar, pendamping sebagai fasilitator selalu memberikan informasi kepada
Kelompok Wanita Tani KWT Cemapaka untuk ikut berpartisipasi dalam membantu mengembangkan dirinya dan juga untuk
kelompoknya. Biasanya ketua kelompok mengajak para anggotanya untuk bermusyawarah dan menunjuk siapa saja yang akan mengikuti
pelatihan tersebut. Semua anggota mempunyai kesempatan yang sama untuk mengikuti kegiatan tersebut, jadi ketua kelompok
memilihnya secara bergantian. Setelah mengikuti pelatihan dari luar, anggota yang mengikuti pelatihan tesebut berkewajiban untuk
membagi pengalamannya selama ikut pelatihan kepada anggota lainnya di pertemuan kelompok mengenai materi dan keterampilan
yang diberikan. Berikut hasil wawancara peneliti dengan Bapak Ghausal:
”....setiap ada informasi dari dinas, kementan atau dari balai pengkajian
teknologi pertanian
itu kita
selalu mengikutsertakan, setiap ada peluang untuk mengikuti
pelatihan ataupun seminar-seminar selalu kita sampaikan kepada kelompok. Kemudian disitu ketua kelompoknya
membagi atau memberikan kesempatan kepada anggota yang belum pernah mengikuti, jadi secara bergantian, masing-
masing anggota kelompok itu akan mendapat kesempatan
tersendiri.”
12
12
Wawancara Pribadi dengan Ghausal Akbar, Petukangan Selatan, 16 September 2015.
Berikut hasil wawancara dengan Ibu Sunarti dan Ibu Yanizar: “Kesempatannya begini, kita diajak untuk memasarkan
produksi, terus juga kita ganti-gantian untuk menghadiri pelatihan dan praktek-praktek gitu mbak, ya walaupun saya
belum pernah sih ikut pelatihan dari luar. Waktu itu saya mau dikirim tapi sayangya ngga bisa jadi diganti sama yang
bisa ikut hehehe..”
13
“Kita diberikan kesempatan untuk ikut dan pelatihan dari luar, ya memang gak langsung semuanya jadi ganti-gantian
mbak, setelah kita dapat pelatihan tersebut kita diberi kesempatan juga untuk berbagi sama anggota yang lain pada
saat pertemuan kelompok jadinya semua anggota tau juga apa yang kita dapat dari hasil pendidikan dan pelatihan
itu.”
14
Hal serupa juga disampaikan oleh Ibu Sabtinah dan Ibu Amroh: “Oh kesempatan untuk mengembangkan wawasannya itu ya
kita dikasih kesempatan untuk ikut pelatihan yang ada di kawasan sini maupun diluar juga. Misalnya waktu itu kita
pernah studi banding ke jogja, terus belajar packaging ke cianjur, nah terus yang dikirim itu diberi kesempatan lagi
untuk menyampaikan ke yang lainnya apa yang sudah
dipelajari dalam pelatihannya yang diikutin sama dia.”
15
“Oh itu.. jadi ya kita untuk mengembangkan wawasan dan potensi kita jika ada pelatihan dari luar kelompok iniya suka
ikut serta gitu, misalnya dikirim beberapa orang, terus setelah itu jika ada pelatihan lagi gantian orangnya yang
dikirim, selain itu juga kita belajar sama kelompok lainnya agar pen
getahuan dan wawasan kita lebih banyak.”
16
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa para perempuan yang ada di RW 02 Kelurahan Petukangan
selatan mendapatkan berbagai kesempatan dengan adanya Kelompok Wanita Tani KWT Cempaka. Mereka berkesempatan untuk
memiliki akses di bidang pertanian ini dalam mengolah hasil pasca
13
Wawancara Pribadi dengan Sunarti, Petukangan Selatan, 8 Oktober 2015.
14
Wawancara Pribadi dengan Yanizar, Petukangan Selatan, 8 Oktober 2015.
15
Wawancara Pribadi dengan Sabtinah, Petukangan Selatan, 8 Oktober 2015.
16
Wawancara Pribadi dengan Amroh, Petukangan Selatan, 8 Oktober 2015.
panen yang nantinya dapat membantu mereka dalam membantu meningkatkan pendapatan mereka. Tidak hanya itu, mereka disini
juga banyak sekali mendapatkan kesempatan untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalamannya.
Dalam hasil observasi, peneliti melihat juga bagaimana pendamping memberikan kesempatan kepada anggota ketika
penyampaian materi, salah satu anggota dipilih sebagai kader dan dilatih untuk menyampaikan materi kepada anggota lain, pada
pengamatan peneliti salah satu anggota kelompok ini menyampaikan materi mengenai bina keluarga remaja, dimana materi ini
sebelumnya sudah diberikan kepada anggota yang menjadi pemateri tersebut untuk dipelajari dahulu, dan ketika dalam penjelasannya
masih ada yang kurang maka pendamping akan menambahkan materi yang dirasa kurang tersebut.
Dalam menyediakan kesempatan ini semua anggota mendapatkan kesempatannya untuk bisa menjadi kader, ini
dilakukan agar anggota kelompok nantinya bisa lebih mandiri namun pendamping tetap mendampinginya. Selain itu, peneliti melihat dan
mengamati pada saat pertemuan kelompok disaat ketua yang biasanya memimpin pertemuan tersebut berhalangan hadir, maka
wakil dan sekretaris yang bergantian untuk menggantikan posisi beliau. Hal ini juga sesuai pada tahap pelaksanaan program pada
BAB II hal 42 dimana peran masyarakat atau anggota di dalam suatu
kelompok sebagai kader sangat penting untuk keberlangsungan suatu program.
Pada BAB II hal 29, meningkatkan kesempatan dalam berusaha dengan penyediaan kemudahan dan pembinaan teknis
manajemen dalam memulai usaha, perlindungan usaha, tempat berusaha wirausaha baru merupakan salah satu strategi dalam
pemberdayaan di bidang ekonomi. Di dalam Kelompok Wanita Tani KWT Cempaka pendamping juga memberikan pembinaan teknis
manajemen berwirausaha. Berikut hasil wawancara dengan Ibu Isur: ”Jadi mereka awalnya itu kalo kita bikin kelompok jadi
diajarkan tentang POAC planning, organizing, actuating, and controlling, lalu kami ajarkan bagaimana dinamika
kelompok tani, bagaimana dia membentuk kelompok, gimana mereka menyatukan tujuan, kan kelompok itu mereka yang
mempunya tujuan yang sama. Terus disitu kita ngajarin bagaimana menejemen usahanya, bagaimana mereka
memanage anggotanya.
”
17
Berikut hasil wawancara dengan Bapak Ghausal: “Iya.. iya.. apalagi anggota kelompok yang sudah memulai
usaha sendiri, jadi kita berikan istilahnya itu analisa usahanya gitu.Manajemen usahanya itu mulai dari analisa
ekonominya sampai gambaran istulahnya keuntungan, kiat- kiat pemasaran, kemudian apa itu.. emmm, bagaimana cara
meningkatkan nilai jual, seumpama dengan cara perbaikan kemasan misalnya selama ini mereka hanya menggunakan
plastik secara sederhana, ya kita berusaha untuk memberitahu bagaimana membuat kemasan yang menarik
ditambah juga dengan memberikan label kemasannya seperti
itu.”
18
17
Wawancara pribadi dengan Sri Suryati, Petukangan Selatan, 18 Mei 2015.
18
Wawancara Pribadi dengan Ghausal Akbar, Petukangan Selatan, 16 September 2015.
Hal ini serupa dengan apa yang dikatakan Ibu Yanizar dan Ibu Sunarti dalam hasil wawancara:
“Iya, pernah kita dapat itu materi tentang gimana memulai usaha, dikasih tau tuh teknisnya bagaimana mengolah usaha,
produksi, sampai pemasarannya.”
19
”Oh itu iya pernah kita diajarkan bagaimana manajemen mulai usaha, ya abis itu kita bareng-bareng terapin di
kelompok biar usaha kita di kelompok ini berjalan dengan baik.”
20
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa benar adanya pendamping memberikan pembinaan mengenai
teknis manajemen seperti materi POAC planing, organizing, actuating, dan controlling, membuat packaging yang menarik untuk
meningkatkan nilai jual produk, sampai dengan bagaimana memasarkan hasil produksi. Selain teknis manajemen, dalam
pemberdayaan di bidang ekonomi seperti yang dilakukan Kelompok Wanita Tani KWT Cempaka, perlindungan usaha juga sangat
penting. Perlindungan usaha yang diberikan pendamping tidak ada,
namun peneliti melihat dan mengamati dalam hasil studi dokumentasi bahwa Kelompok Wanita Tani KWT Cempaka sudah
mempunyai sertifikat kelayakan usaha, sertifikat halal serta sertifikat keamanan pangan. Dengan adanya sertifikat tersebut maka usaha
bisa terlindungi bahwa produk olahan yang diproduksi ini tidak sembarangan dan terjamin kehalalan dan keamanannya.
19
Wawancara pribadi dengan Yanizar, Petukangan Selatan, 8 Oktober 2015.
20
Wawancara pribadi dengan Sunarti, Petukangan Selatan, 8 Oktober 2015.
Untuk tempat berwirausaha, Kelompok Wanita Tani KWT Cempaka ini belum mempunyai tempat yang paten, akan tetapi
kelompok ini memasarkan hasil produk olahannya kepada masyarakat sekitar dan juga melalui kerja sama dengan mitra luar
seperti rumah makan betawi, Kelompok Wanita Tani KWT Cempaka juga sering ikut serta dalam kegiatan event-event,
pameran, dan bazar yang dilakukan oleh instansi pemerintah dan swasta untuk memasarkan produknya.