untuk diajak terbuka terkait peluang pekerjaan selain menjadi pekerja seks komersil.
10
Sementara itu, dalam peran menyampaikan informasi Informing, para pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan menyampaikan berbagai informasi
seperti bahaya penyakit menular seks melalui berbagai kelompok dampingan yang telah dibentuk sebelumnya. Hal ini menurut AM sebagai salah seorang
pekerja seks komersil merupakan metode yang cukup efektif, karena dalam pernyataannya AM merasa, tidak hadir dalam penyuluhan yang diselenggarakan
oleh para pekerja sosial masyarakat sangatlah merugikan, mengingat dalam kesempatan tersebut AM bisa mengakses berbagai pengetahuan terkait bahaya
penyakit menular seksual dan juga AM bisa mendapatkan berbagai keuntungan seperti menjadi lebih akrab dengan para pekerja sosial masyarakat yang bisa
menyediakan alat kontrasepsi secara gratis seperti kondom yang sanagat ia butuhkan.
11
Begitu pula dengan peran pelatihan training yang dilakukan para pekerja sosial masyarakat, mereka juga menyampaikan training-training terkait
permasalahan cara penggunaan alat kontarsepsi, melalui kelompok dampingan yang sebelumnya dibentuk. Namun menurut peneliti, dalam hal ini para pekerja
sosial masyarkat masih belum mampu memberikan pelatihan diluar tema kesehatan. Dalam permasalahan ini, Aan Sunarya mengakui bahwa kesulitan
10
Wawancara pribadi dengan Aan Sunarya. Tangerang Selatan, 27 Juni 2014.
11
Wawancara Pribadi dengan AM, Tangerang Selatan, 28 Juni 2014.
dalam mengembangkan training diluar tema kesehatan ini, dikarenakan para pekerja sosial masyarakat merasa kesulitan mendapatkan pencairan dana yang
mereka ajukan untuk berbagai kegiatan training edukasional yang telah mereka rancang dari departemen sosial maupun pemerintah daerah.
3. Peran Representasional
Dalam peran representasional ini, meliputi 6 peran sebagaimana yang dijelaskan oleh Ife, yaitu: Mencari Sumber daya obtaining resources; advokasi
advocacy; memanfaatkan media using media; hubungan masyarakat public relations
; mengembangakan jaringan networking; membagi pengalaman dan pengetahuan sharing knowledge and experience.
12
Pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan dalam memenuhi peran representasional ini, menurut peneliti memiliki banyak kekurangan terutama
dalam memenuhi peran mencari sumber daya obtaining resources, advokasi advocacy, dan memanfaatkan media using media. Dalam hal ini sebagai mana
yang telah peneliti jelaskan sebelumnya, faktor utama yang menyebabkan pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan tidak maksimal dalam menjalankan peran
ini, adalah karena respon yang kurang baik dari dinas sosial Tangerang Selatan ketika para pekerja sosial masyarakat ingin mengajukan berbagai program yang
12
Jim Ife, Community Development: creating community alternatives – vision analysis and
practice Melbourne: Longmen Australia Pty Ltd.
1995, h.202-210.
seharusnya bisa didukung baik dari sisi pembiayaan, maupun penyamaan program.
Sedangkan untuk peran hubungan masyarakat public relations, mengembangakan jaringan networking, serta membagi pengalaman dan
pengetahuan sharing knowledge and experience. Menurut peneliti pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan sangatlah maksimal dalam menjalankannya. dalam
melaksanakan peran
hubungan masyarakat
public relations
dan mengembangakan jaringan networking, para pekerja sosial masyarakat
Tangerang Selatan berhasil mengajak puskesmas setempat beserta dinas kesehatan untuk melaksanakan berbagai program penyuluhan kesehatan, terutama
penyuluhan kesehatan tentang bahaya penyakit menular serta pengecekan darah bagi para pekerja seks komersil guna mencegah penyakit menular melalui
hubungan seks seperti HIV AIDS. Selain itu ada pula program pembagian alat kontrasepsi seperti kondom yang dilakaukan oleh para pekerja sosial masyarakat
bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat. Inilah yang menurut peneliti bukti keberhasilan pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan dalam memlaksanakan
peran hubungan masyarakat dan pembangunan jaringan. Sementara dalam peran membagi pengalaman dan pengetahuan, kesuksesan pekerja sosial masyarakat
Tangerang Selatan menurut peneliti disebabkan keberhasilan mebangun kelompik dampingan yang terdiri dari 20 orang pada masing-masing kelompok, guna
memudahkan bagi para pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan dalam menjawab dan membagi pengetahuan kepada para pekerja seks komersil.
13
4. Peran Teknis
Peran teknis menurut Ife mencakup keterampilan pemberdaya masyarakat mengumpulkan dan menganalisis data data collection and analysis;
menggunakan komputer using computers; melakukan presentasi tertulis maupun verbal verbal and written presentation; manajemen; dan kemampuan untuk
mengontrol keuangan financial control. Dalam melaksanakan peran teknis, pekerja sosial masyarakat Tangerang
Selatan sangat aktif dalam peran mengumpulkan dan menganalisis data. Hal ini terbukti dari laporan yang selalu mereka berikan kepada dinas sosial, dinas
kesehatan, dan pemerintah daerah Tangerang Selatan.
14
Dalam setiap hasil laporan perkembangan jumlah pekerja seks komersil misalnya, data yang
dihasilkan dan dianalisis oleh para pekerja sosial masyarakat ini, selalu mereka kirimkan kepada dinas-dinas tersebut, dengan harapan agar dinas-dinas terkait
dapat lebih efektif dalam membantu mengeluarkan kebijakan bagi pembangunan masyarakat di Tangerang Selatan, Seperti yang disampaikan oleh Aan Sunarya.
Meskipun ia sendiri juga mengakui bahwa apresiasi yang dibutuhkan oleh pekerja sosial masyarakat seperti pelaksanaan program-program yang selalu mereka
13
Wawancara pribadi dengan Aan Sunarya. Tangerang Selatan, 27 Juni 2014.
14
Wawancara pribadi dengan GR 27 Juni 2014
ajukan melalui proposal kegiatan, masih saja belum mendapat apresiasi dari dinas terkait.
15
Dalam kegiatannya para pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan juga menggunakan perangkat komputer dan melakukan presentasi tertulis dan verbal,
ketika mengajukan proposal kegiatan dan menjelaskan hasil penelitian perkembangan pekerja seks komersil kepada dinas sosial, sehingga kedua peran
ini mampu mereka laksanakan dengan baik. Sementara untuk peran manajemen dan mengontrol keuangan, menurut
peneliti peran ini dilaksanakan dengan segenap perangkat organisasi yang rapi seperti tertuang dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga pekerja sosial
masyarakat Tangerang Selatan, dan juga tercermin dalam setiap kelompok dampingan pekerja seks komersil yang sangat rapi dalam melaksanakan kegiatan
seperti penyuluhan.
15
Wawancara pribadi dengan Aan Sunarya. Tangerang Selatan, 27 Juni 2014.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan teori, fakta, dan temuan dilapangan, maka peneliti mengambil kesimpulan terkait peran pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan terhadap
para pekerja seks komersil Tangerang Selatan, adalah sebagai berikut:
1. Peran Fasilitatif
Dalam melaksanakan peran fasilitatif, para pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan telah berhasil melaksanakan peran sebagai pemberi
dukungan support, yang ditunjukkan dengan melakukan berbagai konsultasi dengan para pekerja seks komersil dalam menghadapi kehidupan pekerjaan
mereka. Begitu pula dengan peran dalam membentuk fasilitasi kelompok group fasilitation, organisir organizing, dan membentuk konsensus
building consensus yang dilakukan dengan membentuk berbagai kelompok dampingan yang terdiri dari 15 hingga 20 orang pada masing-masing
kelompok dampingan. Sementara untuk peran animasi sosial social animation
, mediasi dan negoisasi mediation and negoation, pemanfaatan sumberdaya dan keterampilan utilization of skills and resources, hasil
temuan lapangan yang dilakukan peneliti tidak menunjukkan bahwa peran ini telah dilaksanakan dengan maksimal. Hal ini dikarenakan sikap yang kurang
peduli dari lingkungan masyarakat sekitar terhadap praktek prosritusi yang ada dilingkungan mereka.
2. Peran Edukasional
Peran Edukasional yang dilakukan para pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan terhadap pekerja seks komersil Tangerang Selatan,
terutama dalam melaksanakan peran mengampaikan informasi informing, dilaksanakan dengan memberikan berbagai infomasi terkait bahaya penyakit
menular seksual seperti HIV AIDS yang dilakukan dalam berbagai penyuluhan. Sementara untuk peran pelatihan training, para pekerja sosial
masyarakat melakukan berbagai kerjasama dengan puskesmas sekitar dalam kegiatan pelatian pengguaan berbagai alat kontrasepsi. Sementara dalam
melaksanakan peran memebangkitkan kesadaran masyarakat consciousness raising
dan konfrontasi conforting, peneliti tidak melihat temuan dilapangan yang menunjukkan bahwa peran ini telah dilaksanakan dengan
baik.
3. Peran Representasional
Para pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan, berdasarkan hasil analisis peneliti menunjukkan sangat tidak maksimal dalam melaksanakan
peran mencari sumberdaya obtaining resources, advocacy, dan memanfaatkan media using media. Sementara dalam melaksanakan peran
hubungan masyarakat public relation dan membangun jaringan networking, para pekerja sosial masyarakat telah melaksanakan peran ini
dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan hubungan baik antara pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan dengan berbagai lembaga seperti puskesmas,
dinas sosial setempat, dan pemerintah daerah.
4. Peran Teknis
Berdasarkan berbagai hasil temuan lapangan, peneliti menemukan bahwa peran ini sangatlah dilaksanakan dengan baik oleh para pekerja sosial
masyarakat Tangerang Selatan. Dalam peran mengumpulaka dan menganalisis data data collection dan analysis, para pekerja sosial
masyarakat Tangerang Selatan senantiasa memberikan data akurat terkait perkembangan jumlah pekerja seks komersil kepada berbagai lembaga terkait
seperti dinas sosial dan pemerintah daerah Tangerang Selatan. Begitu pula dengan pelaksanaan peran menggunakan komputer computer using dan
presentasi tertulis maupun verbal yang dilakukan oleh para pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan ketika mereka memberikan penjelasan kepada
dinas sosial dan pemerintah daerah, yang juga dilaksanakan dengan maksimal. Sementara peran manajemen dan mengontrol keuangan, dilaksanakan oleh
para pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang telah disusun dan
disepakati.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mengemukakan berbagai saran yang diharapkan dapat bermanfaat, yaitu:
1. Kepada masyarakat umum terutama masyarakat Tangerang Selatan, agar ikut
andil dan peduli dalam membimbing para pekerja seks komersil agar mempu melakukan dan memilih pekerjaan yang sesuai dengan kaidah agama dan
norma-norma yang berlaku di masyarakat.
2. Kepada dinas sosial Tangerang Selatan, agar memberikan dukungan lebih
maksimal kepada para pekerja sosial masyarakat agar melaksanakan berbagai kegiatan guna menunjang berbagai pelaksanaan peran yang seharusnya
dilaksanakan oleh para pekerja sosial masyarat Tangerang Selatan.
3. Kepada pemerintah daerah Tangerang Selatan, agar juga menjadikan
permasalahan pekerja seks komersil ini sebagai salah satu fokus dari sekian
banyak permasalahan yang harus dihadapi dan diselesaikan.