Temuan Tentang Peran Fasilitatif, Edukasional, Representasinoal, dan

Sementara untuk peran melakukan konfrontasi dan membangkitkan kesadaran masyarakat, peneliti tidak menemukan kegiatan yang dilaksanakan pekerja sosial masyarakat guna mendukung peran tersebut.

3. Peran Representasional

Sementara untuk peran representasional, peneliti tidak melihat peran mencari sumberdaya, advokasi, dan pemanfaatan media, dimaksimalkan oleh para pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan kepada para pekerja seks komersil. Namun, untuk peran hubungan masyarakat dan mengembangkan jaringan, peneliti melihat para pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan sangat memanfaatkan peran ini. Hal ini terlihat dalam keterlibatan secara aktif para pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, seperti kegiatan gathering yang dilaksanakan pemerintah daerah Tangerang Selatan pada 28 Agustus 2014 Gambar 4.2 Pekerja Sosial Masyarakat Tangerang Selatan mengikuti agenda gathering yang diadakan oleh pemerintah daerah Tangerang Selatan

4. Peran Teknis

Dalam melaksanakan peran teknis, para pekerja sosial masyaraat Tangerang Selatan sangat memaksimalkan peran ini, terutama dalam peran menganalisis data, menggunakan komputer, dan presentasi tertulis. Hal ini ditunjukkan dengan dokumen laporan penelitian yang senantiasa mereka sampaikan kepada lembaga pemerintahan terkait seperti yang dilampirkan pada lampiran 1. Hal ini juga sesuai dengan apa yang disampaikan oleh pegawai pemerintah daerah sebagaimana yang disampaikan oleh GR, “ sering juga kok orang-orang PSM main kesini, kadang untuk konsultasi aja, tapi sering juga untuk kasil laporannya mereka”. 7 Sementara untuk peran manajemen dan kemampuan mengontrol keuangan, peran ini terlihat dalam segenap peraturan keorganisasian yang senantiasa mereka laksanakan dan tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pekerja Sosial Masyarakat Tangerang Selatan, seperti yang disampaikan pada lampiran 2. Berikut penulis sajikan tabel matrix peran teknis dan hasil pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan: No. Peran Hasil 1. Mengumpulan dan menganalisis data data collection and analysis Laporan perkembangan pekerja seks komersil Tangerang Selatan 2. Menggunakan computer Using Computers Kemampuan membuat makalah presentasi kepada pemerintah daerah 3. Melakukan presentasi tertulis maupun verbal verbal and written presentation Melakukan presentasi penyuluhan kesehatan kepada pekerja seks komersil Tangerang Selatan 4. Manajemen Management Memiliki struktur kepengurusan 5. Kemampuan untuk mengontrol keuangan financial control Laporan pertanggung jawaban penggunaan anggaran keuangan 7 Wawancara dengan GR pada tanggal 27 Juni 2014

C. Analisis Peran Fasilitatif, Edukasional, Representasinoal, dan Teksnis

Pekerja Sosial Masyarakat Tangerang Selatan 1. Peran fasilitatif Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis peran pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan menggunakan teori yang disampaikan Ife. Dalam penjelasannya, Ife menyatakan bahwa peran fasilitatif pekerja sosial masyarakat meliputi: animasi sosial social animation; mediasi dan negosiasi mediation and negotiation ; pemberi dukungan support; membentuk konsensus building consensus ; fasilitasi kelompok group facilitation; pemanfaatan sumber daya dan keterampilan utilization of skills and resources; dan mengorganisir organizing. 8 Dalam melakukan peran animasi sosial social animation, para pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan menurut peneliti masih belum mampu memaksimalkan lebih lanjut peran membangkitkan energy, inspirasi, antusiasme masyarakat mengaktifkan dan memotivasi warga untuk bertindak dalam hal mengembalikan para pekerja seks komersil kearah pekerjaan yang sesual dengan nilai-nilai agama, moral, dan budaya. Bahkan menurut pemaparan Aan Sunarya, kesulitan yang dialami pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan dalam mengarahkan para pekerja seks komersil terjadi dikarenakan kurangnya 8 Jim Ife, Community Development: creating community alternatives – vision analysis and practice Melbourne: Longmen Australia Pty Ltd. 1995, h.202-210. partisipasi masyarakat sekitar dalam membantu para pekerja seks komersil tersebut keluar dari pekerjaan lamanya. Aan Sunarya pun akhirnya menyatakan bahwa keberadaan yayasan pendidikan Islam yang baru didirikan disekitar daerah prostitusi merupakan harapan baru bagi terciptanya animasi sosial, guna terciptanya lingkungan masyarakat yang mampu membantu para pekerja seks komersil keluar dari pekerjaan lamanya. Sementara peran mediasi dan negoisasi mediation dan negoitiation yang dilakukan para pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan, akhirnya menjadi tidak terlaksana dengan baik, mengingat sikap apatis yang ditunjukkan oleh masyarakat sekitar. Sehingga sangat jarang terjadi konflik dalam penanganan masalah pekerja seks komersil di wilayah Tangerang Selatan. Sementara peran fasilitatif berupa pemberian dukungan Support bagi para pekerja seks komersil yang dilakukan oleh para pekeja sosial masyarakat Tangerang Selatan dilakukan melalui kelompok dampingan yang dibentuk oleh para pekerja sosial masyarakat. Dalam kelompok dampingan ini, para pekerja sosial masyarakat memberikan waktu luang bagi para pekerja seks komersil dalam berkonsultasi lebih lanjut terkait keinginan mereka dalam meretas jalan pekerjaan yang halal. Sementara dalam melaksanakan peran membentuk konsensus building consensus , fasilitasi kelompok group facilitiation dan mengorganisir organizing, dilakukan para pekerja sosial masyarakat dengan membentuk kelompok pekerja seks komersil yang terdiri dari 20 orang yang disebut kelompok dampingan. Dalam kelompok dampingan inilah peran-peran ini tercapai. Karena menurut peneliti dalam kelompok dampingan ini, para pekerja seks komersil lebih leluasa dalam menyampaikan keluhan yang dialami. Bagitu pula bagi para pekerja sosial masyarakat yang lebih efektif dalam menyampaikan berbagai pendidikan, edukasi, dan pendampingan dalam kelompok ini.

2. Peran Edukasional

Selain peran fasilitastif, ife juga melanjutkan bahwasanya ada pula peran edukasional yaitu: membangkitkan kesadaran masyarakat consciousness raising ; menyampaikan informasi Informing; mengonfrontasikan conforting; dan pelatihan training. 9 Dalam melaksanakan peran edukasionlnya terutama dalam peran membangkitkan kesadaran masyarakat consciousness raising, para pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan, menurut peneliti lebih mengedepankan berbagai alasan ekonomis seperti kerjasama yang saling menguntungkan antara masyarakat sekitar dan pekerja seks komersil, agar para pekerja seks komersil di sekitar mereka tidak terlalu merasa diasingkan dari kehidupan bermasyarakat. Mengingat mayoritas para pekerja seks komersil di Tangerang Selatan sangat sulit 9 Jim Ife, Community Development: creating community alternatives – vision analysis and practice Melbourne: Longmen Australia Pty Ltd. 1995, h.202-210. untuk diajak terbuka terkait peluang pekerjaan selain menjadi pekerja seks komersil. 10 Sementara itu, dalam peran menyampaikan informasi Informing, para pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan menyampaikan berbagai informasi seperti bahaya penyakit menular seks melalui berbagai kelompok dampingan yang telah dibentuk sebelumnya. Hal ini menurut AM sebagai salah seorang pekerja seks komersil merupakan metode yang cukup efektif, karena dalam pernyataannya AM merasa, tidak hadir dalam penyuluhan yang diselenggarakan oleh para pekerja sosial masyarakat sangatlah merugikan, mengingat dalam kesempatan tersebut AM bisa mengakses berbagai pengetahuan terkait bahaya penyakit menular seksual dan juga AM bisa mendapatkan berbagai keuntungan seperti menjadi lebih akrab dengan para pekerja sosial masyarakat yang bisa menyediakan alat kontrasepsi secara gratis seperti kondom yang sanagat ia butuhkan. 11 Begitu pula dengan peran pelatihan training yang dilakukan para pekerja sosial masyarakat, mereka juga menyampaikan training-training terkait permasalahan cara penggunaan alat kontarsepsi, melalui kelompok dampingan yang sebelumnya dibentuk. Namun menurut peneliti, dalam hal ini para pekerja sosial masyarkat masih belum mampu memberikan pelatihan diluar tema kesehatan. Dalam permasalahan ini, Aan Sunarya mengakui bahwa kesulitan 10 Wawancara pribadi dengan Aan Sunarya. Tangerang Selatan, 27 Juni 2014. 11 Wawancara Pribadi dengan AM, Tangerang Selatan, 28 Juni 2014.