Pekerja Seks Komersial di Tangerang Selatan

Tangerang Selatan, satu orang wakil ketua pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan, dan satu orang pegawai pemerintah daerah Tangerang Selatan, kedua; temuan lapangan, mengenai berbagai pemaparan fakta yang peneliti temukan dilapangan terkait peran pekerja sosial masyarakat Tangerang Selatan baik dalam peran fasilitatif, edukasional, representasioal, dan teknis. Pada subbagian ini akan disajikan temuan berupa kutipan-kutipan hasil wawancara, catatan obserasi lapangan, dan beberapa hasil studi dokumentasi, ketiga; analisis yang peneliti lakukan mengenai hasil temuan fasilitatif, edukasional, representasioal, dan teknis yang dilakukan pekerja sosial masyarakat Tangrang Selatan terhadap para pekerja seks komersil.

A. Deskripsi Informan

1. Informan 1 Pekerja Seks Komersil

Informan 1 dalam penelitian ini, adalah seorang pekerja seks komersil yang berinisial AM, berumur 32 tahun dan berasal dari daerah Sukabumi. Dalam kehidupan keseharinnya sebelum menjadi pekerja seks komersil, AM adalah ibu rumah tangga yang memiliki seorang anak laki-laki. Namun, pada umur 28 tahun AM bercerai dengan suaminya dikarenakan suami AM tidak bisa memenuhi nafkah yang dibutuhkan oleh AM dan anaknya. Dengan berbekal pendidikan hingga tingkat SMA, AM mengikuti seorang tetangga di dekat rumahnya untuk merantau ke daerah Muncul, Tangerang Selatan. Menurut peneliti, yang paling utama melatarbelakangi AM menjadi pekerja seks komersil di daerah Muncul, Tangerang Selatan, adalah latar belakang pendidikan AM yang hanya pada tingkat SMA, sehingga sangat menyulitkan bagi AM untuk mencari pekerjaan dengan pendapatan yang lebih besar selain menjadi pekerja seks komersil. Selain itu, menurut peneliti kondisi lingkungan di sekitar rumah AM yang juga dihuni oleh banyak pekerja seks komersil, menjadi motivasi tersendiri bagi AM untuk ikut serta menjadi pekerja seks komersil. Karena dalam pandangan AM, para pekerja seks komersil seperti tetangganya terlihat cukup sukses dengan pendapatan Rp.300.000,- hingga Rp.500.000,- setiap harinya.

2. Informan 2 Pekerja Seks Komersil

Informan 2 pada pnelitian ini juga adalah seorang pekerja seks komersil, yang berinisial MR, berusia 28 tahun asal Brebes. Latar belakang pendidikan MR juga hanya hingga tingkat SMA. Dalam kesehariannya sebelum menjadi pekerja seks komersil, MR adalah anak seorang petani padi. Ayah MR memiliki beberapa bidang sawah di kampung halamannya. Sebenarnya pendapatan keluarga MR cukup untuk sekedar makan dan minum. MR pertama kali mengenal pekerjaan menjadi pekerja seks komersil dari seorang teman sekolahnya semasa SMP. Menurut peneliti, latar belakang utama yang memutuskan MR menjadi pekerja seks komersil adalah lingkungan taman- teman sebaya MR, yang terilihat cukup sukses ketika menjadi pekerja seks komersil. Hal ini peneliti rasakan ketika dalam proses wawancara, MR menolak ketika dinyatakan bahwa faktor ekonomi dan faktor pendidikan yang melatarbelakangi MR untuk menjadi pekerja seks komersil. Namun MR tidak menolak ketika peneliti nyatakan bahwasanya yang menjadi latar belakang MR memilih pekerjaan sebagai pekerja seks komersil adalah ajakan teman-teman disekitar tempat MR tinggal. Selain itu MR juga mengakui bahwasanya ketertarikan untuk menjadi pekerja seks komersil juga dikarenakan MR melihat perubahan gaya hidup teman-teman disekitarnya yang menjadi lebih baik ketika menjadi pekerja seks komersil.

3. Informan 3 Pekerja Sosial Masyarakat

Informan 3 dalam penelitian ini adalah Aan Sunarya 2 yang biasa dipanggil Aan. Dalam kesehariannya Aan menjabat sebagai wakil ketua Pekerja Sosial Masyarakat Tangerang Selatan. Selain menjadi pekerja sosial masyarakat di tangerang selatan, Aan juga aktif diberbagai lembaga sosial masyarakat. Dalam kegiatannya sebagai pekerja sosial masyarakat, Aan membagi para pekerja seks komersial kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 20 orang pada masing- masing kelompok dampingan. Selain itu Aan juga membantu memberikan hasil data penelitian yang dilakukannya kepada beberapa dinas terkait, seperti Dinas Sosial Tangerang 2 Informan ini tidak berkeberatan dituliskan namanya secara lengkap dalam skripsi ini Selatan, Dinas Kesehatan Tangerang Selatan, serta Pemerintah Daerah Tangerang Selatan.

4. Informan 4 Aparat Pemerintah

Informan 4 dalam penelitian ini berinisial GR. Beliau adalah pegawai pemerintah daerah Tangerang Selatan Kecamatan Setu. Beliau adalah petugas yang ditunjuk oleh pihak perintah daerah Tangerang Selatan Kecamatan Setu untuk bertanggung jawab atas pendataan terhadap penduduk di wilayah Kecamatan Setu. Selain itu GR juga bertanggung jawab untuk melakukan berbagai komunikasi dengan berbagai kalangan masyarakat termasuk pekerja sosial masyarakat dalam melakukan hubungan masyarakat.

B. Temuan Tentang Peran Fasilitatif, Edukasional, Representasinoal, dan

Teksnis Pekerja Sosial Masyarakat Tangerang Selatan 1. Peran Fasilitatif Pekerja Sosial Masyarakat menjalankan peran fasilitatifnya dalam memberi dukungan Support, membentuk consensus bulding consesuss, fasilitasi kelompok group facilitatiaon, dan mengorganisir organizing, dilakukan dengan cara membentuk kelompok dampingan yang terdiri dari 20 orang pada masing-masing kelompok. Hal ini sebagaimana yang dinyatakan oleh Aan Sunarya sebagai berikut: